Tips Memilih Kebahagiaan Diri Kita Sendiri

Tanpa Beban 
Jakarta (Warta WA Terkini - No Gossip) - Kadang kita susah menterjemahkan Tujuan Hidup Kita Sendiri! Karena kita tidak tahu harus darimana memulainya?

Bikin sederhana saja, menurut saya, ada Tiga Dasar Kebutuhan Hidup yang paling mendasar, yang terkadang, kita justru membahas sub-sub-nya dan bukan intinya dari tiga tujuan besarnya yang sangat saling berhubungan satu dan lainnya. Sehingga membuat kita stack dalam berfikir, dan bertindak.

Dalam hal ini, kita harus realistis melihatnya. Mulai dari tahapan yang mana?

Singkat kata, kita harus Kaya terlebih dahulu, lalu baru kita dapat Hidup Sehat, dan setelah kita Kaya dan Sehat, barulah kemudian kita dapat merasakan kebahagiaan.

Di titik inilah kita baru dapat memilih bentuk dan pola Kebahagiaan yang seperti apa yang kita inginkan.

Untuk itu, kita harus memiliki pola pikir, seperti di bawah ini..

Pertama, hal yang paling esensial adalah kebutuhan pokok, untuk memenuhinya kita perlu berusaha / kerja / bisnis / dll.
Agar kita dapat memenuhi standar yang berkualitas, maka kita harus memiliki daya beli yang tinggi, alias Kaya.

Kedua, sebenarnya hal ini adalah yang paling utama, tapi kadang menjadi ayam dulu atau telur dulu. Apakah itu, yakni Sehat dulu apa Kata dulu? Kita harus berfikir, kita bukanlah pewaris orang tua yang kaya.

Jadi ya, kita harus berfikirnya berjuang untuk kaya terlebih dahulu, agar kita punya daya beli yang berkualitas, dan baru bisa membeli asupan-asupan yang menyehatkan.

Nah setelah kaya dan sehat, barulah kita memilih kebahagiaan yang seperti apa yang kita inginkan?

Pasti banyak yang bertanya, koq bahagia harus dipilih?

Ya harus dipilih, karena pengalaman, dan menghadapi pengalaman, buat setiap orang berbeda-beda, tergantung latar belakang keluarga, lingkungan, dan literasi masing-masing orang yang bersangkutan.

Seperti misalnya, saat dirinya miskin, dirinya dihina dan tidak ditemani, saat dirinya menguntungkan baru ditemani. Dengan pendidikan keluarga, dan belajar dari lingkungan dan literasi, setiap orang pun akan berbeda memilih kebahagiaanya.

Disinilah, saya hanya ingin memberi satu pandangan mengenai kebahagiaan. Selebihnya pilihan Anda.

Dasarnya dari dulu hingga kini adalah "Cintai Dirimu, Baru Engkau Dapat Merasakan Cinta Itu Sendiri".

Dengan Filosofi yang sama, dahulu orang berfikir dan Berlaku Aktif.

"Perlakukanlah Orang Lain Seperti Engkau Ingin Diperlakukan!". Berlaku Aktif.

Tetapi dengan perkembangan komunikasi, ideologi, dan prilaku, maka Filosofi tersebut, tidak dapat diterapkan pada saat ini.

Karena, Jika Anda masih menerapkan hal tersebut di atas kepada orang lain, maka Anda akan terus dimanfaatkan oleh orang-orang pada umumnya saat ini. Yang memakai pola pikir asas manfaat.

Untuk itu, kita harus memodifikasi penerapannya, dengan Berlaku Pasif.

"Berikanlah Perlakuanmu Yang Menentramkan Hatimu, Atas Perlakuan Orang Lain Kepada Dirimu".

Dimana pilihannya?

Anda yang bisa menjawab, Perlakuan Apa Yang Menentramkan Hati Anda, atas Perlakuan Orang Lain kepada Diri Anda?

Karena pada dasarnya Manusia dilahirkan sebagai mahluk yang baik, maka mereka selalu beradaptasi pada perkembangan sosiologi. (SSM)


wartawaterkini - Warta WA Terkini - No Gossip

IG : @wartawaterkini
Sumber : Sate Jawa - but no Gossip
Photo : Istimewa
Share:

Tips Bahagia Bagi Pekerja Malam Seperti Aku - Part 1

Ilustrasi: Saat Bekerja di Airport pada Resto 24 Jam 
Jakarta (Warta WA Terkini - No Gossip) - Jika Anda seorang Pekerja Malam. Pertama-tama Anda harus mengubah pola pikir Anda terlebih dahulu. Agar Pikiran Anda tidak terasa seperti terpenjarakan oleh pikiran orang lain pada umumnya, yang bekerja dari jam 8 hingga jam 16.

Jangan mengikuti pola pikir mereka pada umumnya, karena kehidupan Anda sendiri tidak dalam posisi pada umumnya.

Kuncinya adalah, Anda harus bahagia selalu... Menghadapi kehidupan sehari-hari yang beda dengan orang-orang pada umumnya.

Ingat!!!, Tuhan sudah melengkapi kita dengan sempurna, sehingga manusia yang berpasrah, pasti dapat menyesuaikan diri terhadap apapun yang dihadapi dalam kehidupan nyata di depannya, dan utamakan KESEHATAN PIKIRAN KITA, asalkan pola pikir kita sehat adanya, maka semua akan baik-baik saja.


Contoh mudah, pola sarapan jadikan istilah sarapan menjadi Makan Pertama. sehingga Anda tidak terikat waktu. Karena bagi pekerja malam, sampai rumah sudah di pagi hari, langsung bersih-bersih badan, terus tidur, dan bangun kisaran jam 11 siang.

Jadi jam 12 Makan Siang (bagi orang pada umumnya) adalah Makan Petama bagi Anda, yang bararti Makan Malam (bagi orang pada umumnya) adalah Makan Kedua bagi Anda, dan Supper (Makan Tengah Malam antara jam 11 malam hingga jam 02 pagi) adalah Makan Ketiga bagi Anda.

Apakah Anda perlu mengganti nama dari Sarapan, Makan Siang, dan Makan Malam? Itu semua terserah Anda!

Oke, jika Anda ingin menggantinya, tetap pada filosofinya, agar Pikiran Anda tetap Sehat.

Sarapan berasal dari kata sarap, yang artinya alas, jadi sarapan adalah asupan pertama yang harus dipenuhi. Agar Anda dalam kondisi sugesti diri yang sehat.

Anda dapat mengganti istilah Makan Siang jam 12 yang menjadi Sarapan Anda dengan istilah Gizi Pertamaku, dan selanjutnya Makan Malam dengan Gizi Keduaku, sedangkan Supper menjadi Gizi Ketigaku.

Nah bagaimana penyesuaian pola hidup saya dan keluarga? Kami akan kembali dengan part 2.

Dimentori oleh tim Komunitas Tanah Impian bekerja sama dengan Asosiasi Content Keren

wartawaterkini - Warta WA TerkiniNo Gossip

IG : @wartawaterkini
Sumber : Sate Jawa - but no Gossip
Photo : Istimewa
Share:

Mengatasi Kecemasan di Tengah Malam

Kecemasan di Tengah Malam Datang, karena Kita Terbangun 
Jakarta (Warta WA Terkini - No Gossip) - Salah satu penyebab datangnya kecemasan di tengah malam adalah, karena kita sering terbangun di tengah malam.

Untuk mengatasinya, hindarilah kemungkinan Anda untuk bangun di tengah malam.... Caranya???

Cara mengatasi kebiasaan bangun di tengah malam, maka Anda dapat mengindari, beberapa kebiasaan yang mungkin Anda lakukan, antara lain:
  • Atur jadwal tidur siang, jangan bangun diatas jam 17.
  • Tidak berolahraga sebelum tidur.
  • Kurangi penggunaan alat elektronik, terutama sebelum tidur.
  • Kurangi minuman berkafein, kopi dan sejenisnya.
  • Jangan minum terlalu banyak sebelum tidur.
  • Hindari makan besar sebelah tidur.
  • Redupkan cahaya di ruang tidur, jika Anda tidak nyaman untuk keadaan gelap samasekali.
Semoga bermanfaat

wartawaterkini - Warta WA TerkiniNo Gossip

IG : @wartawaterkini
Sumber : Sate Jawa - but no Gossip
Photo : Istimewa
Share:

Sudah Waktunya Marketplace Diganti Dengan Social Commerce

Jakarta (Warta WA Terkini - No Gossip) - TikTok Shop ditutup tanggal 4 Oktober 2023 jam 17.00. Opini Pro-Kontra langsung bermunculan.

Pertanyaan saya, apa sih hebatnya Social Commerce, dibandingkan dengan Media Social atau Marketplace?

Agar mudah memotretnya, perlu kita analogikan satu persatu.

Media Social dapat dianalogikan, dengan kita berkunjung ke Cafe atau tempat Nongki saja. Kita bisa ngobrol sambil berbagi informasi sesama teman.

Sedangkan Marketplace analoginya persis seperti Mall atau Pusat Perbelanjaan yang kita kenal sekarang ini. Dimana pengunjungnya dapat dikatakan sebagai orang-orang yang ingin berbelanja atau Windows Shopping dlsb. Kalaupun di Mall ada hiburan, sangatlah terbatas, semisal sulap atau perlombaan² resmi yang kaku dan penuh aturan.

Sementara Social Commerce persis Pasar Malam, atau sama seperti dalam kehidupan kita sehari-hari saja. 

Di pasar malam misalnya, kita menemui banyak hiburan dan pedagang membaur jadi satu, sehingga kita terhibur juga, belanja juga. Antara hiburan dan pedagang yang membaur, masing-masing menghibur dengan caranya sendiri. Persis seperti antara content joget-joget, dan pedagang yang sedang Live di TikTok dengan Keranjang Kuningnya.

Di kehidupan sehari-hari, semisal kita datang ke mini market dekat rumah, terkadang kita berjumpa ondel-ondel yang menghibur, atau dangdut keliling, yang intinya menghibur, meskipun tidak terintegrasi dengan mini market yang kita kunjungi.

Sementara TikTok dengan Social Commerce-nya menyuguhkan itu semua, yang mejadikan Dunia Maya lebih persis Dunia Nyata. Makanya langsung booming...

Inilah menurut saya, kedepan setelah Mall-mall, dan banyak Pusat Perbelanjaan yang tutup, saat Dunia Maya menyuguhkan Marketplace - Mall Maya, yang hampir seperti Dunia Nyata.

Dimana saat itu pemerintah menanggapinya lebih logis, atau menganggap sebagai konsekwensi logis, dari adanya perubahan kemajuan zaman dan teknologi, serta perilaku pasar.

Nah, seharusnya Pemerintah juga harus logis melihat kemajuan teknologi Social Commerce, dengan berbagai konsekwensi logisnya pula, yang dapat diperkirakan, saat perubahan itu terjadi lagi. 

Mungkin memang sudah waktunya Marketplace yang tanpa hiburan atau bukan Social Commerce, lambat laun juga akan tutup.

Hal di atas sudah terbukti, dari turunnya omset dari masing-masing Marketplace yang ada, setelah munculnya TikTok sebagai Social Commerce.


Memang dalam applikasi Tik Tok yang ditenggarai dapat dijadikan alat, untuk data polling dari kebiasaan membeli masyarakat Indonesia (copy paste produk), yang kemudian produk-produk laku tersebut di-copy dan dibuat di China, untuk selanjutnya dijual di Indonesia kembali dengan kualitas baik, namun dengan harga sangat murah, yang akan berdampak sangat besar bagi UMKM lokal.

Untuk itu, cukup dibuat aturan dan pengawasan yang ketat, serta membatasi hal-hal, seperti predatory price dlsb, yang kiranya akan mendistorsi perekonomian dalam negeri.
Juga diawasi secara ketat lalu lintas servernya, yang mungkin bisa menkloning data-data untuk dijadikan big data mereka.

Jadi sekali lagi, Social Commerce ini adalah produk, yang sekarang atau nanti pasti akan ada, dan tidak bisa tidak. Seperti kemunculan marketplace pada awalnya, yang meninggalkan pasar tradisional modern seperti mall.

Jadi, bukan teknologi Social Commerce-nya yang dihapus, karena Social Commerce an sich adalah sebuah platform baru yang membuat dunia Maya semakin alami seperti dunia nyata.

Konon katanya, kini banyak juga Social Media yang mulai mengajukan izin Social Commerce.

Shopee dari kaca mata saya sebenarnya juga sudah menjadi Social Commerce sejak ada live streaming-nya.


Hanya saja, kalau Shopee dianalogikan sebagai mall dunia nyata, persis seperti mall dengan bangunan gedung yang tengahnya kosong. Sehingga di lantai bawah bisa dibuat pameran, atau dalam kaitannya dengan Shopee, di lantai bawahlah tempatnya live streaming-nya. Atau secara kasat mata, toko dan tempat hiburannya terpisah.

Sementara kalau Tik Tok, persis pasar malam, pedagang dan tempat hiduran membaur jadi satu, tanpa ada pembatasnya.

Terimakasih TikTok, engkau membuat "Dunia Maya rasa Dunia Nyata". (Kiki Saputra)

wartawaterkini - Warta WA Terkini - No Gossip

IG : @wartawaterkini
Sumber : Sate Jawa - but no Gossip
Foto : Istimewa

Share:

Benarkah Israel Pemilik Asli Tanah Palestina?


Jakarta (Warta WA Terkini - No Gossip) - - Konflik Palestina - Israel, yang selama ini terjadi, membuat sebagian Ummat Islam Indonesia melihat sebagai Perang Agama.

Yerusalem dalam bahasa Ibrani disebut Yerushalayim, sedangkan dalam bahasa Arab disebut al-Quds. Yerusalem merupakan salah satu kota tertua di dunia.

"Filistine" dalam kata Ibrani memiliki arti "Bangsa dari Seberang Laut", yang mana Orang Filistin berasal dari seputar kepulauan Kreta, Yunani. Sementara Agama asli orang-orang Filistin adalah menyembah Dewa".

Filistin pertama kali mendarat di pantai Gaza sekitar abad ke-15 (+ 1500 thn) SM (Kota Gaza adalah sebuah kota Palestina di Jalur Gaza), berangsur semakin banyak, dan akhirnya terjadi konfrontasi dengan nabi Daud (penduduk setempat), dimana akhirnya Nabi Daud (1040 SM - 970 SM) memenangkan perang tersebut, yang kemudian mendirikan kerajaan Israel dengan luas + masih seperti sekarang. Olehkarenanya sampai sekarang bendera Israel bersimbol Bintang Daud. 

Sementara orang-orang Palestina yang sekarang,  mayoritas bukanlah orang-orang Filistin yang dahulu datang dari kepulaun Kreta (Yunani), tetapi sudah dipenuhi oleh orang-orang suku Arab Muslim dan Arab Nashrani, bukan lagi orang-orang Filistin asli.

Orang-orang yang mengaku sebagai orang-orang Palestina yang sekarang ini, mereka sebenarnya baru datang setelah pengambil alihan kekuasaan yang dilakukan oleh Khalifah Umar Bin Khattab

Hal ini dapat dibuktikan, dari seperti Yasser Arafat misalnya, pemimpin Palestina yang sangat terkenal, dia adalah bukan orang Filistin, tetapi orang Arab Mesir, dan bukan pula kelahiran Palestina, dimana istrinya pun juga  bukan orang Filistin, melainkan seorang  Wanita Arab Nashrani.

Daud adalah Nabi besar ummat Syalom Israel Yahudi, ummat Syalom Nashrani, dan juga ummat Islam Arab, yang membunuh Goliath Filistin, yang kemudian mendirikan kerajaan Israel.

Bait Suci (juga disebut Bait Allah atau Kenisah) adalah sebutan untuk pusat peribadahan bangsa Israel, dan orang Yahudi di Yerusalem sejak Nabi Daud (1040 SM - 970 SM) , yang terletak di Bukit Bait Suci.

Nabi Daud
Nabi Daud (1040 SM - 970 SM) merupakan seorang nabi dalam Agama Islam, Agama Kristen dan Yahudi, adalah Raja Ketiga (1008 SM - 970 SM) dan yang paling populer dalam kerajaan Israel, yang kemudian pemerintahannya digantikan oleh Raja Salomo (970 SM - 931 SM).

Dalam Agama Islam, Nabi Daud menerima kitab Zabur, sementara dalam agama Kristen, Nabi Daud menuliskan banyak Mazmur yang dikumpulkan ke dalam kitab Mazmur.

Nabi Daud adalah moyang dari Yesus atau Isa al-masih menurut Injil Matius, Injil Lukas dan kitab-kitab Perjanjian Baru lainnya.

Masa hidupnya secara umum diperkirakan bertarikh 1040 – 970 SM, Pemerintahannya atas Kerajaan Yehuda di Hebron 1008 SM – 1002 SM, dan Pemerintahannya atas seluruh Israel 1002 SM – 970 SM.

Nabi Muhammad
Nabi Muhammad lahir di Mekkah, 571 M – meninggal di Madinah, 8 Juni 632 M

Nabi Muhammad memulai penyebaran ajaran Islam untuk seluruh umat manusia dan mewariskan Pemerintahan Tunggal Islam.

Nabi Muhammad tidak pernah memerintahkan untuk merampas Yerusalem, karena beliau sudah punya 2 Tanah Suci (Mekah & Madinah), dan kiblat sendiri.

Nabi Muhammad selama hidupnya tidak pernah mengajarkan, dan memerintahkan untuk merebut Jerusalem dan Israel. Tidak ada 1 surat pun di Al Quran yang menyebut Ummat Muhammad / Islam harus mengambil alih Israel dan Jerusalem.

Khalifah Umar Bin Khattab
Yerusalem diserang oleh Umar bin Khattab pada periode kekhalifahan kedua atau setelah Nabi Muhammad SAW wafat, atau setelah 8 Juni 632 M.

Berawal saat pasukan Muslim dibawah komando Abu Ubayda mengepung Yerusalem setelah mengambil alih Damaskus dalam Perang Yarmuk. Pada tahun 637, setelah pengepungan Yerusalem, pasukan Islam akhirnya mengambil alih kota tersebut.

Umar diberikan kunci untuk memasuki kota oleh pendeta Sophronius, dan diundang untuk shalat di dalam gereja (Church of the Holy Sepulchre). Umar memilih untuk shalat ditempat lain, di sebelah timur gereja.

Kemudian, masjid Umar dibangun oleh Sultan Al Afdal, putra Sultan Shalahuddin Al Ayyubi (pada masa kekuasaan Dinasti Ayyubiyah pada abad ke-12) untuk mengenang peristiwa tersebut, dimana masjid ini sendiri terletak di sebelah selatan Gereja Makam Kudus, dan bukan di sebelah timur tempat saat Umar shalat dahulu.

Alur Pikir
Mengamati perjalanan sejarah di atas, semestinya kita sudah semakin paham, mengapa Ummat Nashrani terus mempertahankan Tanah Suci Israel.

Melihat peristiwa pertama kali Umar datang ke Yerusalem, dimana Umar shalat di lapangan, maka dapat dipastikan diseputaran Yerusalem belum terdapat mesjid. Kalau masjid Al Aqsa sudah ada, pasti Umar shalat di masjid Al Aqhsa, bukan di lapangan. Jadi setelah mendirikan masjid Omar (pada abad 12).

Selang beberapa tahun kemudian setelah kejadian Umar shalat di lapangan, barulah masjid Al Aqhsa dibangun (selesai pada tahun 705 M atau + 72 tahun setelah Nabi Muhammad wafat) di atas puing' reruntuhan Bait Suci.

Untuk Ummat Nashrani, wilayah kerajaan Israel adalah cikal bakal sejarah Yahudi Israel dan Nashrani, dimana merupakan wilayah sakral bagi Yahudi Nabi Daud, yang juga merupakan Tanah Kelahiran Nabi Isa / Yesus.

Perang Salib sebagai jawaban untuk merebut Tanah Suci Ummat Nashrani, yang diambil dalam penaklukan kaum Muslim atas Levant (632–661). Pada akhirnya menyebabkan direbutnya kembali Yerusalem pada tahun 1096 M - 1099 M.

Perang Salib (Merebut Kembali Tanah Suci)
Perang Salib Pertama 1096 M – 1099 M dalam rangka merebut kembali Tanah Suci mereka, yang disahkan oleh Paus Urbanus II pada tahun 1095. 

Perang Salib Kedua 1145 M - 1149 M Setelah melewati Bizantium dan memasuki Anatolia, dikalahkan oleh tentara Seljuk (kekaisaran Islam yang dikenal sebagai Kekaisaran Seljuk Agung). Louis, Conrad, dan sisa dari pasukannya berhasil mencapai Yerusalem, dan melancarkan serangan yang "keliru" ke Damaskus pada tahun 1148. Perang Salib di Timur mencapai kemenangan. Kegagalan Perang Salib Kedua ini memicu jatuhnya kembali kota Yerusalem.

Perang Salib Ketiga 1189 M – 1192 M yang dikenal sebagai Perang Salib Para Raja, merupakan suatu upaya para pemimpin Eropa untuk merebut kembali Tanah Suci dari Saladin (Salahuddin Al-Ayyubi). Kampanye ini memperoleh banyak keberhasilan, merebut kota penting Akko dan Yafo, juga membalikkan sebagian besar penaklukan Saladin, tetapi gagal merebut Yerusalem yang menjadi motivasi emosional dan spiritual dari Perang Salib.

Perang Salib Keempat 1202 M – 1204 M adalah suatu ekspedisi bersenjata dari Eropa Barat yang dimaksudkan untuk menaklukkan Yerusalem yang dikuasai kaum Muslim, dengan cara invasi melalui Mesir. Sebaliknya, terjadi serangkaian peristiwa yang berujung pada penjarahan kota Konstantinopel—ibukota Kekaisaran Bizantium yang mana dikendalikan kaum Kristen—oleh Tentara Salib.

Perang Salib Kelima 1217 M – 1221 M adalah upaya kaum Eropa Barat untuk merebut kembali Yerusalem dan seluruh wilayah Tanah Suci lainnya dengan pertama-tama menaklukkan Dinasti Ayyubiyyah yang berkuasa di Mesir.

Perang Salib Keenam berawal pada tahun 1228 sebagai suatu upaya untuk mendapatkan kembali Yerusalem. Perang ini dimulai setelah kegagalan Perang Salib Kelima dan melibatkan sedikit sekali pertempuran yang sebenarnya. Manuver diplomatik Friedrich II, Kaisar Romawi Suci, menyebabkan Kerajaan Yerusalem kembali memperoleh sebagian kendali atas Yerusalem dalam hampir sepanjang lima belas tahun berikutnya (1229-39 M, 1241-44 M) maupun atas daerah lainnya di Tanah Suci.

Perang Salib Ketujuh merupakan suatu perang salib yang dipimpin oleh Louis IX dari Perancis dari tahun 1248 sampai 1254. Sekitar 800.000 bezant (mata uang emas pada abad pertengahan) dibayarkan sebagai uang tebusan untuk Raja Louis. Ia dikalahkan dan ditangkap pasukan Mesir yang dipimpin oleh Sultan Ayyubiyyah Turanshah yang dididukung kaum Mamluk dari Bahri yang dipimpin oleh Faris ad-Din Aktai, Baibars al-Bunduqdari, Saif ad-Din Al-Qutuz, Izz al-Din Aybak, dan al-Mansur Qalawun.

Perang Salib Kedelapan adalah suatu perang salib yang dilangsungkan oleh Louis IX dari Perancis terhadap kota Tunis pada tahun 1270. Perang Salib Kedelapan terkadang diperhitungkan sebagai yang Ketujuh, apabila Perang Salib Kelima dan Perang Salib Keenam diperhitungkan sebagai suatu perang salib tunggal. Perang Salib Kesembilan terkadang juga diperhitungkan sebagai bagian dari yang Kedelapan ini. Perang salib ini dianggap gagal karena Louis meninggal dunia akibat penyakit tidak lama setelah tiba di pesisir Tunisia, dan pasukannya yang juga dilanda wabah penyakit membubarkan diri kembali ke Eropa tidak lama setelahnya.

Perang Salib Kesembilan, yang mana terkadang dikelompokkan bersama dengan Perang Salib Kedelapan, umumnya dianggap sebagai Perang Salib besar yang terakhir di Tanah Suci pada abad pertengahan. Perang ini berlangsung antara tahun 1271–1272. Kegagalan Louis IX dari Perancis untuk menguasai Tunis dalam Perang Salib Kedelapan Edward, putra Henry III dari Inggris, untuk berlayar ke Akko dalam rangka melangsungkan apa yang disebut sebagai Perang Salib Kesembilan.

Perang Salib Kesembilan meraih beberapa kemenangan yang mengesankan bagi Edward atas Baibars. Pada akhirnya Perang Salib dipandang tidak begitu banyak kegagalan ketika kemudian menarik diri; Edward memiliki kekhawatiran akan masalah-masalah di negaranya dan merasa tidak mampu untuk menyelesaikan konflik-konflik di dalam wilayah-wilayah outremer yang tersisa. Dapat dikatakan bahwa semangat untuk melakukan Perang Salib sudah hampir "punah", pada periode ini juga. Hal ini juga merupakan pertanda ambang keruntuhan kubu-kubu pertahanan Tentara Salib terakhir yang masih tersisa di sepanjang pesisir Mediterania.

Dengan melihat sejarah pengambilalihan Yerusalem oleh Bangsa Arab, maka pusat ke Nashranian terpaksa dipindah ke Byzantium. "Bizantium" berasal dari kata "Byzantium", yaitu nama kota Konstantinopel sebelum menjadi ibukota Konstantinus yang Agung.

Setelah tinggal dan besar di Konstantinopel, Nashrani Byzantium pun dihancurkan oleh Muhammad Al Fatih (seorang raja atau sultan Kerajaan Utsmani - disebut juga sebagai Sultan Muhammad II - 7 Febuari 1451). Untuk kali kedua orang-orang Nashrani harus pindah, kali ini yang dipilih adalah Vatican, hal ini agar mereka mendapat perlindungan dari Roma.

Pada tanggal 29 Mei 1453 M, Sultan al-Ghazi Muhammad berhasil memasuki Kota Konstantinopel. Sejak saat itulah ia dikenal dengan nama Sultan Muhammad al-Fatih, penakluk Konstantinopel.

Pendukung Perang Palestina Memulai Sejarah Mereka dari Titik ini.

Selanjutnya karena merasa selalu dikejar-kejar oleh Bangsa Arab, maka seluruh kerajaan Nashrani bersatu, dibawah kepemimpinan Inggris, untuk kembali mengambil alih Tanah Suci Yerusalem milik mereka. Perang ini juga dinamakan dengan Perang Salib, dan saat itu ummat Nashrani berhasil merebut kembali Yerusalem.

Orang Nashrani sangat percaya kepada Kitab Suci mereka yang menyebutkan, bahwa Israel adalah Tanah Suci pemberian Tuhan, dan Tuhan akan melindungi sampai hari kiamat.

Seyogyanya kita mempelajari sejarah secara Lini Masa, sehingga tidak seenaknya menilai sesuatu. Kalau kita memulainya hanya dari Perang Salib yang Terakhir, mungkin Perjuangan Palestina dapat dibenarkan, tetapi jika mempelajari sejarah awal yang sebenarnya, maka tidak sepatutnya, Tanah Suci Agama lain ingin dikuasai.

Sebagai analoginya, apakah mungkin Tanah Suci Agama X, dikuasai atau dikelola oleh Agama Y, atau sebaliknya...

Nabi Muhammad sendiri tidak pernah memerintahkan untuk merampas Yerusalem, karena Beliau sudah punya 2 Tanah Suci (Mekah & Madinah), dan Kiblat sendiri. Di dalam Quran pun tidak ada satupun ayat yang menyebut harus menguasai Yerusalem. 

Singkatnya, jika Arab Islam yang benar-benar mengikuti ajaran Nabi Muhammad, pasti tidak punya niat untuk merampas Israel / Yerusalem, karena Nabi sendiri mengajarkan "Bagiku Agamaku, Bagimu Agamamu"...

Gerakan Nasionalis di Eropa
Tahun 1800-an, lahir sebuah gerakan nasionalis baru di Eropa, yang mereka namakan "Gerakan Zionis". Zionisme sendiri merupakan gerakan politik yang mendukung pembentukan negara Yahudi.

Hal ini dikarenakan, orang-orang Yahudi merasa didiskrimiasi, sehingga mereka perlu memiliki negara sendiri, guna menghindar dari diskriminasi dan penindasan yang dilakukan orang-orang Eropa.

Dari Kongres Zionis I tahun 1897, mereka memutuskan untuk kembali merebut "Tanah Yang Dijanjikan". Yang kala itu masih merupakan bagian dari Kekaisaran Turki Utsmani (Lihat Sejarah di atas)

Sebelum agresi dilakukan, gerakan Zionis tersebut yang dipimpin oleh Theodor Herzl, menyodorkan uang pembayaran sebanyak 150 juta poundsterling sebagai tebusannya. Tetapi ditolak oleh Sultan Utsmani, Sultan Abdulhamid II, yang kala itu berkuasa.

Setelah Perang Dunia I, akhirnya Inggris berhasil merebut Palestina dari kekuasaan Utsmani pada tahun 1917. Setelah itu, Menteri Luar Negeri Inggris, Arthur Balfour, mengeluarkan deklarasi untuk mendukung gerakan Zionis, dalam rangka pembentukan negara Yahudi di Palestina.

Persetujuan PBB
Tahun 1947, PBB menyetujui Pembagian Palestina menjadi dua negara, yakni satu negara Yahudi dan satu negara Arab.

14 Mei 1948, Israel memproklamirkan kemerdekaannya, yang langsung diikuti oleh peperangan dengan negara-negara Arab di sekitarnya yang menolak rencana pembagian tersebut.

Israel kemudian memenangkan perang tersebut, dan mengukuhkan kemerdekaannya, dan akibat dari perang tersebutlah, Israel berhasil memperluas batas wilayah negaranya melebihi batas wilayah yang ditentukan oleh Rencana Pembagian Palestina.

Sejak saat itulah, Israel terus menerus berseteru dengan negara-negara Arab tetangga, yang mengakibatkan peperangan dan kekerasan yang berlanjut terus.

Meskipun Israel sudah menandatangani perjanjian damai dengan Mesir dan Yordania, tetapi usaha perdamaian antara Palestina dan Israel hingga saat ini belum berhasil.

Lini Masa
  • Tahun 1040 SM - 970 SM - Untuk Ummat Nashrani, wilayah kerajaan Israel adalah cikal bakal sejarah Yahudi Israel dan Nashrani, dimana merupakan wilayah sakral bagi Yahudi Nabi Daud, yang juga merupakan Tanah Kelahiran Nabi Isa / Yesus.
  • Tahun 571 M - Nabi Muhammad lahir di Mekkah, 571 M – meninggal di Madinah, 8 Juni 632 M
  • Tahun 632 M - Yerusalem diserang oleh Umar bin Khattab pada periode kekhalifahan kedua atau setelah Nabi Muhammad SAW wafat, atau setelah 8 Juni 632 M.
  • Tahun 637 M - Abu Ubayda mengepung Yerusalem - Berawal saat pasukan Muslim dibawah komando Abu Ubayda mengepung Yerusalem setelah mengambil alih Damaskus dalam Perang Yarmuk. Pada tahun 637, setelah pengepungan Yerusalem, pasukan Islam akhirnya mengambil alih kota tersebut.
  • Tahun 705 M - Masjid Al Aqhsa dibangun - Selang beberapa tahun kemudian setelah kejadian Umar shalat di lapangan, barulah masjid Al Aqhsa dibangun (selesai pada tahun 705 M atau + 72 tahun setelah Nabi Muhammad wafat) di atas puing' reruntuhan Bait Suci.
  • Tahun 1096 M - Dimulainya Perang Perebutan Kembali Yerusalem - Perang Salib sebagai jawaban untuk merebut Tanah Suci Ummat Nashrani, yang diambil dalam penaklukan kaum Muslim atas Levant (632–661). Pada akhirnya menyebabkan direbutnya kembali Yerusalem pada tahun 1096 M - 1099 M. 
  • Tahun 1917 M -  Gerakan Zionis Berhasil Merebut Palestina - Setelah Perang Dunia I, akhirnya Inggris berhasil merebut Palestina dari kekuasaan Utsmani pada tahun 1917. Setelah itu, Menteri Luar Negeri Inggris, Arthur Balfour, mengeluarkan deklarasi untuk mendukung gerakan Zionis, dalam rangka pembentukan negara Yahudi di Palestina.
  • Tahun 1947 M -  PBB menyetujui Pembagian Palestina menjadi Dua Negara, yakni satu negara Yahudi dan satu Negara Arab.
  • Tahun 1948 M - Israel Memproklamirkan Kemerdekaannya
Semoga kita tidak sekedar ikut-ikutan saja, tetapi mengerti dan menghargai sejarah  (Erwin Wildan)
Artikel ini pernah tayang di d' Monitor Bekasi

Literatur :
https://id.wikipedia.org/wiki/Gaza
https://id.wikipedia.org/wiki/Daud
http://javawindows.web.id
https://id.wikipedia.org/wiki/Muhammad
http://khazanah.republika.co.id/berita/dunia-islam/khazanah/17/12/08/p0mre2396-saat-umar-bin-khattab-masuk-yerusalem
https://id.wikipedia.org/wiki/Masjid_Umar_(Yerusalem)
http://wassito.blogspot.co.id/2010/02/umar-bin-khatab-634-644-m-profil.html

Foto : Istimewa


wartawaterkini - Warta WA TerkiniNo Gossip

IG : @wartawaterkini
Sumber : Sate Jawa - but no Gossip
Photo : Istimewa
Share:

TikTok : Saat Dunia Maya Seperti Dunia Nyata

Jakarta (Warta WA Terkini - No Gossip) - TikTok Shop ditutup tanggal 4 Oktober 2023 jam 17.00. Opini Pro-Kontra langsung menyebar di seantero Indonesia. Kalau mengutip kata-kata SBY, dari Sabang sampai Merauke, dari Miangas sampai Pulau Rote.

Awalnya saya biasa saja menanggapinya, saya hanya berfikir ini hanya soal keteledoran saja.

Tapi setelah melihat kenyataannya, dimana pembicaraan ini tidak henti²... Trending-nya hampir sama dengan kasus Jessica (Doa saya semoga segera dibebaskan), yang trending terus sepanjang bulan Oktober - November ini.

Pertanyaan saya, apa sih hebatnya Social Commerce, dibandingkan dengan Media Social atau Marketplace?

Kalau Media Social dikaitkan dengan dunia nyata analoginya adalah, semacam Cafe atau tempat Nongki saja. Kita bisa ngobrol sambil berbagi informasi sesama teman.

Sedangkan Marketplace analoginya persis seperti Mall atau Pusat Perbelanjaan saja. Dimana pengunjungnya boleh dibilang orang-orang yang ingin berbelanja atau Windows Shopping sebagai hiburan. Kalaupun di Mall ada hiburan, sangatlah terbatas, semisal sulap atau perlombaan² resmi yang kaku dan penuh aturan.

Sementara Social Commerce persis Pasar Malam, atau sama seperti dalam kehidupan kita sehari-hari saja. 

Di pasar malam misalnya, kita menemui banyak hiburan dan pedagang. Jadi terhibur juga, belanja juga. Antara hiburan dan pedagang, masing-masing menghibur dengan caranya sendiri. Persis seperti antara content joget-joget, dan pedagang yang sedang Live di TikTok dengan Keranjang Kuningnya.

Di kehidupan sehari-hari, semisal kita datang ke mini market dekat rumah, terkadang kita berjumpa ondel-ondel yang menghibur, atau dangdut keliling, yang intinya menghibur, meskipun tidak terintegrasi dengan mini market yang kita kunjungi.

Sementara TikTok dengan Social Commerce-nya menyuguhkan itu semua, jadi hidup di Dunia Maya lebih bercorak, dan persis Dunia Nyata, yang palu gada.


Terimakasih TikTok, engkau membuat "Dunia Maya rasa Dunia Nyata". (Kiki Saputra)

wartawaterkini - Warta WA TerkiniNo Gossip

IG : @wartawaterkini
Sumber : Sate Jawa - but no Gossip
Photo : Istimewa
Share:

Jokowi Berkhianat

Penganut Faham "Machiavellianism", Selalu Menghalalkan Segala Cara" 
Jakarta (Warta WA Terkini - No Gossip) - Agar penyematan kata "Berkhianat" semakin mantab, ayo kita mengerti dahulu esensi dari kata Berkhianat itu sendiri.

Menurut KBBI, Anda dapat membacanya sendiri satu persatu, agar dapat lebih jernih melihatnya;
  • khianat/khi·a·nat/ n perbuatan tidak setia; tipu daya; perbuatan yang bertentangan dengan janji: jangan sekali-kali berbuat --;
  • berkhianat/ber·khi·a·nat/ v berbuat khianat: ~ kepada negara dan bangsa adalah perbuatan yang sangat hina;
  • mengkhianat/meng·khi·a·nat/ v berbuat khianat kepada; tidak setia kepada; memperdayakan: dalam perjuangan fisik itu ada juga orang yang ~ bangsa sendiri;
  • mengkhianati/meng·khi·a·nati/ v mengkhianat;
  • pengkhianat/peng·khi·a·nat/ n orang yang khianat; orang yang tidak setia kepada negara atau teman sendiri;
  • pengkhianatan/peng·khi·a·nat·an/ n proses, cara, perbuatan berkhianat atau mengkhianati: ~ terhadap sahabat sendiri adalah perbuatan yang tidak dapat diampuni

Jika Anda sebagai penganut faham "Machiavellianism", yang menghalalkan segala cara, maka esensi kata "berkhianat" tidak pernah ada dalam kamus Anda, dan lebih baik Anda keluar jadi WNI, karena ini tidak ada hubungannya dengan Negara Demokrasi, Berkhianat ya Berkhianat.... Keluaaar!!!!

Tapi jika Anda Warga Negara (red: NKRI) yang menganut faham "Budi Pekerti", maka yang paling harus Anda tabukan adalah esensi "berkhianat" seperti yang penulis stabilo merah.

Jadi, apapun alasannya, walau harus membunuh sahabatmu sendiri / teman sejalanmu / orang yang membesarkanmu (tapi mereka mengambil keuntungan dengan jalan politik, dengan menjual negara, dan mengenyampingkan kepentingan rakyat NKRI), maka dalam rangka "Bela Negara", ia bukanlah seorang Berkhianat, JOKOWI justru seorang "PAHLAWAN", yang berjuang berdarah-darah demi mensejahterakan nasib bangsanya.

Bahkan ia tidak ambil pusing dengan orang-orang yang sesungguhnya berkhianat, Jokowi hanya meninggalkannya, demi Indonesia yang lebih Maju, Bermartabat, dan Santun (red: seperti Jepang), seperti yang diwariskan oleh Leluhur kita, dalam nilai-nilai "Budi Pekerti"

Semoga mata pelajaran "Budi Pekerti" diadakan kembali di sekolah-sekolah, sehingga tidak ada tawuran antar pelajar lagi, seperti saat pelajaran "Budi Pekerti" masih eksis.

Saya memang bukan penulis yang sukanya bertele-tele, saya suka yang singkat padat, dan mudah dimengerti...

Agar kita tidak mudah tertipu oleh orang-orang yang menganut faham "Machiavellianism".

Jadi jelas ya, siapa yang BERKHIANAT dan siapa yang PAHLAWAN. (Erwin Wildan)

wartawaterkini - Warta WA TerkiniNo Gossip

IG : @wartawaterkini
Sumber : Sate Jawa - but no Gossip
Photo : Istimewa
Share:

Politik Identitas Hanya Laku Bagi Orang Pengidap NPD

Mode : Gaya Hidup zaman Now Wanita Arab 
Jakarta (Warta WA Terkini - No Gossip) - Apa yang membedakan kampanye politik indentitas dengan kampanye politik pada umumnya? 

Politik Indentitas lebih menonjolkan indentitasnya, ketimbang programnya. Sebuah indentitas yang mereka anggap dan bungkus, seolah tidak ada cela sama sekali. Mereka mendikotomikan baik dan buruk, sementara mengklaim mereka yang berada pada posisi baik dan paling benar sendiri.

Dan terbukti, program²nya mayoritas zonk, kalau tidak mau disebut zonk semua.

Koq bisa menang? 

Hal ini, karena saat itu mereka memiliki indentitas yang bisa jadi barang dagangan politik yang layak jual, selain itu indentitas tersebut lagi-lagi saat itu, memang legitimate, dengan esensi nilai-nilai yang memiliki kandungan sebagai "orang baik".

Jadi siapa yang tidak ingin dibilang orang baik, hanya dengan menyandang indentitas yang tidak perlu mereka "beli mahal", hanya bermodalkan pakaian saja.

Sementara saat ini, ada beberapa psikologi efek, yang dapat kita lihat dengan kasat mata. Mengapa "Politik Indentitas" ditinggalkan oleh kaum yang mulai waras.
Mode : Indentitas Wanita Timur Tengah
Pertama, penggunaan "Wajib Jilbab" pada kaum wanitanya, yang "Mengindentitaskan Mereka" termasuk dalam anggota kelompok orang-orang baik, dan paling benar sendiri.

Yang kini di negara asalnya saja, kewajiban itu sudah dihapuskan, dan bahkan kalau Anda ke negara asalnya tersebut, Anda akan melihat wanita-wanita cantik nan seksi, tanpa Jilbab. Seperti foto "Mode : Gaya Hidup zaman Now Wanita Arab" yang ternyata adalah foto seorang anak raja Arab.


Kedua, Habib sebagai panutan mereka yang konon keturunan Nabi. Yang saat kampanye silam, para Habib ikut seolah-olah bak Malaikat merestui para tokoh "Politik Indentitas" tersebut untuk maju.

Sementara, baru-baru ini sudah dibuktikan bahwa para Habib tersebut tidak ada "Eksistensi Indentitasnya", jangankan mereka Turunan Nabi, turunan Arab saja pun mereka tidak.

Saya pikir dari dua variabel yang kasat mata ini saja, Anda sudah paham khan ya, mengapa politik indentitas ditinggalkan, oleh orang-orang yang mulai waras.

Kalau pun masih ada orang-orang yang masih mau memainkan politik indentitas saat Pemilu 2024, mungkin dapat dikatakan...

Mungkin secara psikologi, mereka para pemain dan pemilihnya adalah orang-orang pengidap NPD akut, yang selalu melihat dirinya sebagai orang yang paling baik dan paling benar sendiri.

Secara psikologis bagi mereka, "Indentitas Mereka" (pengidap NPD akut) lebih penting dari perilaku orang lain yang manapun.

Agar masyarakat kita yang mengidap NPD Akut tersebut di atas dapat disembuhkan.

Ayo bersama-sama mensosialisasikan, bahwa 2 variabel di atas adalah pembodohan masal. Poin 1. Jilbab bukan Ketentuan Agama yangmana poin 2 (Menggunakan Habib untuk melegitimasi Penjajahan adalah halal) merupakan peninggalan Belanda, untuk melanggengkan Kekuasaan Penjajahannya saat itu.


Ohiya variabel lain, yang dulu lagi-lagi untuk membedakan (Indentitas) dan menggusur Agama Lokal, seperti mensyirikan masyarakat Nusantara yang membakar Menyan (Bukhur dalam bahasa Arab).

Sesungguhnya ternyata membakar Menyan/Bukhur justru disunnahkan oleh Nabi. Terbukti, lagi-lagi Habib diluar jalur Nabi. Dan masih banyak lagi, yang dikarang oleh mereka.

Semoga Pemilu 2024, para pengidap NPD Akut tersebut di atas makin berkurang lagi, syukur-syukur hilang sama sekali dari Tanah Impian Nusantara ini. (Erwin Wildan)

Disclaimer
Walaupun pakaian tersebut di atas merupakan bahasan dari sisi indentitas. Penulis tidak kontra pada orang-orang yang hingga kini masih menggunakan pakaian ala-ala Timur Tengah, yang tidak berpolitik indentitas, karena penulis melihat pakaian tersebut hanyalah dari sisi mode. Ibarat seorang pengguna tas Hermes yang bukan untuk menunjukan indentitasnya.

Foto : Istimewa

wartawaterkini - Warta WA Terkini - No Gossip

IG : @wartawaterkini
Sumber : Sate Jawa - but no Gossip
Photo : Special
Share:

Nilai Pergaulan Saat Ini Beda Dengan Nilai Pergaulan di Tahun 60an

Jakarta (Warta WA Terkini - No Gossip) - Ayah saya mengeluh melihat nilai-nilai Pergaulan pada saat ini.

Karena nilai-nilai pergaulan sekarang ini sudah mengikuti filosofi ilmu politik, yang ditelan mentah² oleh para Dosen Pertamanya, yang berkelanjutan hingga saat ini.

Filosofi Ilmu Politik yang dimaksud adalah "Tidak Ada Teman yang Abadi, yang Ada Kepentingan yang Abadi"

Menurut Ayah saya, Pepatah Pergaulan tahun 60an adalah "Taburlah Kebaikan Sebanyak-banyaknya, Engkau Akan Menuai Kebaikan Sebanyak-banyaknya pula."

Jadi dahulu, orang berlomba berbuat baik, tidak ingin, jangankan bermusuhan, friksi saja tidak mau. Sehingga ada pepatah "Seribu Teman Terlalu Sedikit, Satu Musuh Terlalu Banyak"

Memotret dua pepatah di atas, dapat tergambarkan bagaimana pergaulan dengan asas "Gotong Royong" itu mendarah daging dalam pergaulan di Nusantara Tanah Impian ini, saat itu.

Tapi kini sudah menjadi minoritas, kalau tidak mau disebut nilai-nilai tersebut hampir punah.

Kalau Sekarang, Pepatahnya "Taburlah Kebaikan Sebanyak-banyaknya, Engkau Akan Menuai Malapetaka Sebanyak-banyaknya pula."

Karena manusia sekarang menggunakan filosofi politik yang mengedepankan asas manfaat, dimana ada orang yang baik hati, maka mereka pantas dimanfaatkan.

Entah Agama mana yang memperbolehkan, atau menganjurkan Asas Manfaat ini. Buktinya semua orang menganggap hal ini sekarang wajar-wajar saja.

Nah, kalau dulu banyak sekali orang yang ingin menolong tanpa pamrih (saat Pelajaran Budi Pekerti masih ada sebagai mata pelajaran), Oh iya nyimpang sedikit, dan saat pelajaran Budi Pekerti diganti dengan pelajaran Agama, mulailah dikenal Tawuran Remaja antar Sekolah. Apakah ini sebuah kebetulan, atau sebuah revolusi pemahaman antara Mencintai Diri Sendiri (Budi Pekerti) vs Egosentris...

Singkat mengenai pemahaman "Mencintai Diri Sendiri" dalam pelaksanaan "Budi Pekerti" adalah untuk menumbuhkan "Empati pada Diri Sendiri" yang selalu berangkat dari diri sendiri. Contoh gampangnya "Kalau Tidak Mau Dicubit (Konteks Mencintai Diri Sendiri), Jangan Mencubit"

Pasca dihapusnya pelajaran "Budi Pekerti", nilai² Pancasila memang turun drastis, walaupun awalnya bergradasi, sehingga tidak terasa. Tapi seperti biasanya karakter Pancasila yang senkretis persis seperti kultur orang Nusantara pada umumnya, melawannya belakangan.

Nah kinilah saatnya...

Ya roda berputar, dari ramalan Sabdo Palon dan Naya Genggong (https://perpustakaan.tanahimpian.web.id/2012/01/sabdo-palon-dan-naya-genggong.html) saat pandemi adalah saat turunnya atau dilawannya kezaliman tersebut di Nusantara Tanah Impian ini.

Pergeseran tersebut akan dapat Anda saksikan dari sekarang hingga 2024 nanti, bagaimana komunitas² Bela Negara akan sebagai Garda Terdepan. Bhineka Tunggal Ika. (Erwin Wildan)

wartawaterkini - Warta WA Terkini - No Gossip

IG : @wartawaterkini
Sumber : Sate Jawa - but no Gossip
Photo : Istimewa
Share:

Peringatan Bagi Affiliate Marketer Pemula, Hati² Anda Hanya jadi "Sales" Gratisan

Jakarta (Warta WA Terkini - No Gossip) - Jujur sebagai Affiliate Marketer, bisnis ini adalah bisnis yang bener² berdaging.

Olehkarenanya tidak jarang orang perorangan atau sekelompok orang yang mau menghadang para pebisnis Affiliate Marketer Pemula tersebut.

Hingga banyak para pemula yang terperangkap pada Jebakan Batman, yang ujung-ujungnya seperti orang patah hati, dan tidak mau mencoba lagi berbisnis sebagai Affiliate Marketer.

Sekali lagi kawan, bisnis Affiliate Marketing ini sebenarnya sangat menjanjikan... Banget.


Okeh, karenanya gw hanya ingin mengingatkannya saja.

Ini beberapa langkah yang harus diperhatikan, sebelum bergabung menjadi Affiliator Marketing tertentu.

Pertama, cek kepemilikan domain yang dipakai provider Affiliate Marketing tsb. Kalau atas nama perorangan, Fix lupakan. 
Caranya ke hosting provider, mereka pasti menyediakan alat/software untuk ngecek kepemilikan domain.

Kedua, perhatikan komisinya. Kalau komisinya kecil (terutama untuk yang jual produk digital, umumnya standarnya 50% - 70%, dibawah itu fix lupakan)

Ketiga, kalau harus berbayar, fix lupakan.

Keempat, ini yang paling triki. Yaitu Active Cookies (apa itu? Yaitu aps/software pinter yang mencatat, siapa yang paling dahulu mengiklankan produk tsb, agar provider tau, darimana / sales-nya siapa yang membawa / tracking si pembeli hingga sampai di titik pembelian.
Singkatnya, kalau Active Cookiesnya dibawah 3 bulan, fix lupakan.

Nah saya akan tunjukan logika berfikirnya. 

Satu sampe tiga, saya pikir logika Anda pasti sudah mudeng.

Kalau yang keempat, biasanya mereka menerangkannya begitu antosias, jadi mereka ingin menggiring logika Anda semua, kalau Anda share link produk mereka, tapi calon pembeli tidak langsung beli, maka di tenggang waktu Active Cookiessnya, pembeli tsb baru memutuskan untuk membeli, maka provider tahu, bahwa pembeli itu yang memperkenalkan produk tersebut adalah Anda, lewat link yang Anda share.

Jadi Anda tetap dapet komisinya.

Dengan penjelasan yang mereka terangkan, jelas Anda jadi yakin, kalau Anda kerja tidak cuma².

Tapi ingat kawan... Seseorang untuk membeli barang, mereka membutuhkan proses, menurut Kotler dan Amstrong, secara psikologis dari hasil penelitiannya, setiap orang rata² melewati 5 tahap.

Nah kalau Active Cookiesnya di bawah 3 bulan, bagi Anda semua yang pemula, hal ini hanya akan menguntungkan provider-nya saja. Ibaratnya Anda canvassing produk mereka, tanpa Anda dapet hasil sama sekali.

Pas Active Cookiesnya sudah kadaluarsa, maka yang menangkap keuntungannya hanya si provider. Jadi ibaratnya Anda hanya jadi sales gratisannya saja.

Dan mereka memberi prosentase keberhasilan seorang affiliator hingga hasil canvassing Anda mencapai konversi adalah 1%. Bisa dibayangkan tidak? Bagaimana kayanya si provider yang memberikan Active Cookiesnya hanya 7 hari, sementara setiap orang rata² melewati 5 tahap, terlebih dahulu untuk membeli.

Selamat Anda sudah menjadi "Relawan Sales" tanpa pamrih wkwkwkwk

Ngerti Khan

Di luar sana, maksud saya di luar negri, karena bisnis ini sudah diawasi kaya seperti OJK disini. Provider gratisan sudah banyak yang kasih "Active Cookies"  seumur hidup.

Masalahnya saya sudah ikutan wkwkwk

Ayo semangat kawan, hidup "Affiliate Marketing", bisnis yang bener² berdaging. Asal tidak tertipu janji manis provider.

Semoga bermanfaat.

Catatan,
1. Setiap Provider kadang punya istilahnya sendiri.
Ada yang sebut Funnel, Active Cookies, Active Cache, dll
Tapi yang dimaksud, alurnya yang seperti saya terangkan di keterangan keempat.

2. Kecuali Anda ikut Affiliate Marketing-nya di Social Commerce-nya TikTok yang sudah terbukti Cuan. Affiliate Marketing selain Tik Tok saya tidak rekomendasikan.

3. Di Tik Tok Active Cookies-nya aman banget, karena di sini  ibarat kolam Anda sendiri.

Coba Anda tanyakan pada Affiliator Marketing di Tik Tok? Pasti mereka sangat HEPI, karena Cuan Cuan Cuan dan selalu Cuan. 

wartawaterkini - Warta WA Terkini - No Gossip

IG : @wartawaterkini
Sumber : Sate Jawa - but no Gossip
Photo : Special
Share:

Sehatmu Ideologimu


Jakarta (WWT - No Gossip) - Mungkin Anda bingung membaca judul artikel ini.

Sebenarnya ini berangkat dari kenyataan di lapangan, bahwa para orang-orang yang berkecimpung dalam kesehatan, melemparkan konsep kesehatan mereka ke publik.

Tentunya menurut pandangan dan pengetahuan mereka hingga menurut kepentingan bisnis mereka.

Selebihnya kitalah yang harus bertanggung jawab pada kesehatan diri kita sendiri.

Tanpa mengurangi rasa hormat kami kepada para pakar kesehatan, yang telah melakukan penelitian menurut ideologi kesehatan mereka, kami pun melakukan pengamatan sendiri mengenai kesehatan kami di komunitas kami.

Yang pada akhirnya kami membedakan menjadi dua ideologi.

Pertama dan yang sudah umum digunakan orang hingga kini adalah, Ideologi Sehat Badan atau Fisik.

mensana in corpore sano atau "Dalam Tubuh yang Sehat, terdapat Jiwa Sehat"

Yargon pabrik vitamin, agar vitaminnya laku di pasaran.

Kedua yang kami gunakan adalah "Pikiran yang Positif / Sehat membuat Badan Kita Sehat"

Jadi, Ideologi Fisik Sehat vs Ideologi Pikiran Sehat

Mengapa kami dikotomikan seperti di atas, karena pada kenyataannya terdapat banyak tulisan yang bertentangan satu dan lainnya.

Salah satu contoh, penulis kesehatan yang beraliran Ideologi Fisik Sehat menuliskan, atau membatasi pola makan bagi lansia, agar panjang umur.

Sementara penulis kesehatan yang beraliran Ideologi Pikiran Sehat menuliskan "Lansia : Makan Apapun yang Kamu Suka. Tidak Usah Ikuti Anjuran Para Ahli"

Jelas dengan dua Ideologi tersebut di atas, kitalah yang harus memilih. 

Setelah memilih salah satu Ideologi di atas, maka kita pun dihadapi oleh sebuah kenyataan dalam implementasinya, yakni:

Sehat Mahal vs Sehat Murah

Bagi yang memilih Ideologi Sehat Fisik, Anda harus mengikuti aturan yang ketat, yakni mulai dari pola hidup yang sangat diatur, seperti pemenuhan Vitamin A to Z, hingga pola gerak yang dibatasi.

Sementara bagi yang memilih Ideologi Sehat Pikiran, Anda hanya diajak untuk berfikiran dan sugesti positif bagi kesehatan Anda.

Untuk pilihan Sehat Mahal atau Sehat Murah, lagi-lagi itu pilihan Anda, yang menurut Anda itulah Gaya Hidup Anda. (Kiki Saputra).



wartawaterkini - Warta WA Terkini - No Gossip

IG : @wartawaterkini
Sumber : Sate Jawa - but no Gossip
Photo : Special
Share:

Pola Pikir Pemikir vs Pola Pikir Penghafal, mana yang Cerdas?


Jakarta (WWT - No Gossip) - Pola Pikir adalah segalanya, adalah salah satu Yargon dalam hidup saya.

Karena menurut saya, semua perjalanan hidup seseorang berawal dari pola pikirnya.

Jika kita berbicara tentang pola pikir di Indonesia.

Jika kita berbicara mengenai Pola Pikir di Indonesia. 

Sebaiknya kita kembali ke saat dimana, masih diajarkannya mata pelajaran "Budipekerti", yang esensinya, kita diajarkan Pola Pikir bagaimana berprilaku sesuai gayahidup Leluhur kita, mengenai apa itu sopan dan santun secara karakter, dan cerdas secara Pola Pikir.

Mata pelajaran Budipekerti mengajarkan Pola Pikir yang bermoral, serta membentuk Pola Pikir dari prilaku peserta didik di sekolah-sekolah. 

Untuk memudahkan penulisan, selanjutnya kami menyebutnya dengan Pola Pikir budipekerti.

Kurikulum 1968 ini berlaku sampai pertengahan tahun 1980an, berakhir pada saat mata pelajaran Pola Pikir tersebut digantikan oleh mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan, dan mata pelajaran agama (Islam, Kristen, Katolik, Buddha, Hindu, dan kemudian juga Konghucu). 

Dengan alasan, bahwa Pola Pikir budipekerti hanya mengajarkan Pola Pikir berprilaku secara duniawi saja.

Maka para politisi yang memanfaatkan Agama sebagai alat politicking-nya, mendorong untuk mengubah Pola Pikir budipekerti menjadi penerapan pelajaran Agama.

Pola Pikir Agama adalah dogmatis.


Jika dicermati dengan seksama, Pola Pikir budipekerti justru bermuatan toleransi antar Agama yang sangat tinggi. 

Sehingga era itu, kita hidup seperti di tanah impian, dimana dengan menerapkankan Pola Pikir pemikir, kita semua rukun, dan saling bergotongroyong antar umat berAgama, saat-saat dimana ada perayaan salah satu Agama.

Selain itu, dalam pelajaran Pola Pikir budipekerti itu sendiri, jika dikritisi dengan cerdas, juga bermuatsn inisiasi dari Pola Pikir 'Bela Negara', yang belakangan ini sedang dan baru didengung-dengungkan.

Pola Pikir budipekerti jelas, merupakan sistem belajar mengajar yang terbuka dan cerdas, sebab langsung dapat dipantau tingkat keberhasilan penerapan Pola Pikir pada peserta didik setiap hari, yang dapat dilihat dari prilaku Pola Pikir dan perilaku pelajar itu sendiri.

Pola Pikir budipekerti, mengajarkan kita konsisten, antara ucapan dan prilakunya. 


Pelajaran Pola Pikir budipekerti pada era itu, jelas menggabungkan antara pikiran dan motorik setiap orang, agar seimbang. 

Sehingga Pola Pikir masyarakat secara mayoritas pada saat itu, dapat dilihat, antara ucapan dan tindakannya berjalan paralel.

Tidak seperti sekarang, Pola Pikir banyak tokoh Agama, kalau tidak mau dibilang oktum mayoritas tokoh Agama, antara prilakunya dan ucapannya berbeda jauh, karena Pola Pikir mereka dalam belajar, hanya mengedepankan hafalan. 

Disitulah kesalahannya, bahwa penerapan Pola Pikir budipekerti, dipaksakan diganti oleh para warga keturunan, agar Aliran  Agama mereka, yang sekterian dapat menguasai Indonesia.

Saat Pola Pikir budipekerti masih diajarkan di sekolah-sekolah, sikap dan hubungan murid kepada gurunya, atau guru kepada muridnya, saling menghargai pada porsinya masing-masing. 

Mengenai hidup Beragama, semestinya itu hak privasi pribadi, bukan kewajiban Pemerintah ikut campur dalam kehidupan beragama seseorang.

Tidak seperti sekarang, dengan Pola Pikir hafalan, mereka hanya tahu, guru digaji dengan uang sekolah mereka, yang notabene adalah uang-uang dari para orang tua murid.

Dengan Pola Pikir hafalan, berarti guru digaji oleh orang tua mereka, jadi tidak lebih seperti ART di rumah mereka. 

Tidak mengherankan, jika Pola Pikir hafalan para peserta didik saat ini, banyak yang tidak menghormati guru mereka, kalau tidak mau dibilang oknum mayoritas peserta didik.

Dengan Pola Pikir budipekerti, dahulu eksistensi guru dan murid tidak bersaing, melainkan saling menghormati secara proporsional. Pola Pikir sehat seperti inilah yang sebenarnya harus terus dipertahankan.

Pola Pikir Pemikir vs Pola Pikir Penghafal

Kondisi yang menyejukkan dalam belajar mengajar saat itu, membuat proses belajar mengajar, dapat sekaligus meningkatkan kecerdasan anak didik untuk berkembang secara optimal, sehingga menjadikan Pola Pikir pemikir peserta didik benar-benar menjadi cerdas, dalam penerapan Pola Pikir mereka sendiri.

Tidak seperti apa yang terjadi pada saat ini, anak didik yang sengaja atau tidak sengaja, diajarkan menggunakan Pola Pikir manusia penghafal, yang membuat peserta didik, langsung atau tidak langsung menjadi tidak cerdas, melainkan hanya sebagai manusia penghafal, yang bertindak hanya atas dasar hafalannya saja.

Manusia cerdas yang menerapkan Pola Pikir pemikir, akan sangat nyata terlihat hubungan kadar kecerdasan IQ dan EQ mereka, tapi manusia penghafal hanya menuruti apa yang dihafalkan saja, yang notabene jarang menggunakan IQ pikirannya, sehingga EQ mereka pun rendah.

EQ rendah para penghafal tersebut, nyata terlihat pada kelompok non toleran bersumbu pendek, yang sebelum pandemi begitu maraknya.

Sebagai manusia yang menggunakan Pola Pikir pemikir, ia akan selalu berfikir 2 kali, sebelum melangkah lebih jauh, atau untuk mengambil sebuah keputusan yang bijak.

Lain halnya dengan manusia yang menggunakan Pola Pikir penghafal, karena ia menjadi tidak cerdas, maka untuk mengambil sebuah keputusan, hanya berdasarkan pada data yang ada dalam database otaknya saja, ia tidak menggunakan alat-alat yang sudah diberikan oleh Tuhan YME, seperti kajiwo (empati) misalnya.

Sehingga jika persoalan yang dihadapi tidak terdapat dalam database otaknya, maka dengan mudahnya, ia mengatakan hal itu tidak masuk dalam akal mereka, padahal sesungguhnya mereka yang tidak menggunakan akal mereka. Pola Pikir penghafal semacam inilah yang biasanya secara sadar atau tidak, mengidap standar ganda.

Lain halnya dengan orang yang menggunakan Pola Pikir pemikir, ia akan menggunakan semua peralatan yang sudah dilengkapi oleh Tuhan YME, seperti; pancaindera, kajiwo (empati), dan lain sebagainya. Sehingga mereka cenderung menerapkan standar tunggal.

Olehkarenanya, kecenderungan manusia yang menggunakan Pola Pikir penghafal memiliki karakter standar ganda, dan EQ yang pasti rendah, sehingga mudah sekali ngambek atau marah-marah, atau kata anak sekarang dikenal istilah "manusia sumbu pendek".

Hancurnya Manusia Berprilaku Pola Pikir penghafal bukanlah Gossip

Sudah banyak kejadian, salah satunya, saat ada tokoh Agama yang adu mulut dengan artis wanita. Saat si tokoh Agama tersebut ditanggap, ia pun langsung nangis bombay kaya ayam sayur. Jelas ya, Pola Pikir adalah segalanya.

Karena kebanyakan dari kita, hanya tahunya orang pemarah itu, hanya mereka yang berprilaku temperamental, maka tidak terasa bahwa mayoritas pengguna Pola Pikir penghafal itu, dapat dipastikan ber EQ rendah, meskipun ia tidak terlihat temperamental.

Orang-orang pemarah pengguna Pola Pikir penghafal yang temperamental, mereka adalah termasuk orang-orang yang  tidak punya perhitungan terhadap perlawanan orang-orang sekitar, atau mungkin bernyali cukup besar.

Tapi pada kenyataannya, orang-orang sumbu pendek pengguna Pola Pikir penghafal itu, berlaku temperamental, hanya saat mereka dalam jumlah besar. Kalau sendiri-sendiri, mereka seperti ayam sayur.

Sementara, orang-orang pengguna Pola Pikir penghafal, tetapi tidak terlihat sebagai seorang pemarah, dan juga tidak terlihat sebagai seorang yang temperamental, maka ia bernyali kecil, atau memperhitungkan terhadap perlawanan orang-orang sekitar. Atau juga termasuk dalam klasifikasi ayam sayur.

Intinya, orang-orang pemarah itu ber EQ rendah.

Setelah diterapkannya kurikulum yang menggantikan mata pelajaran Pola Pikir "Budipekerti" menjadi dua mata pelajaran, yakni; Kewarganegaraan dan Agama, dengan pola pengajaran menghafal.

Dimulailah episode tawuran pelajar antar sekolah, berbekal Pola Pikir penghafal, maka sekolah elo vs sekolah gue. Begitula cara pandang picik dari hasil pendidikan Pola Pikir penghafal.

Kalau kita melihat cara pandang Pola Pikir pemikir. Sekolah elo ada masalah sama sekolah gue. Manusia ber Pola Pikir pemikir, pasti mengatakan "elo dan gue sama-sama orang terpelajar, ayo kita selesaikan secara bijak"

Hasil dari digantinya kurikulum .., yang menggunakan Pola Pikir penghafal, kini dipertontonkan kepada kita, apakah sengaja atau tidak, belajar Agama tidak menjanjikan orang menjadi baik, dibanding saat masih diimplementasikannya mata pelajaran Pola Pikir budipekerti.

Terlihat salah satu aliran Agama, dengan hasil dari pendidikan Pola Pikir penghafal, mereka tidak mengakui keberadaan Agama yang lain, bahkan satu Agama lain aliran daripada mereka pun sudah mereka anggap Agama lain. Karena hasil Pola Pikir penghafal, selalu menganggap yang mereka hafal itulah yang paling benar.

Nah setelah jelas bedanya, antara Pola Pikir pemikir dengan Pola Pikir penghafal, maka jelas bahwa "Cerdas bukan dengan cara menghafal", tapi "Pintar bisa dengan cara menghafal"

Ini semua bukan Gossip, tapi kenyataan, bahwa saat belajar Pola Pikir budipekerti, kita langsung mengimplementasikan kecerdasan kita, dan jelas impact-nya langsung bagi yang menerapkannya.

Tidak seperti mempelajari Agama, yang mayoritas hanya hafalan, sementara yang mengimplementasikannya, tidak langsung dapat dirasakan impactnya.

Dengan Pola Pikir belajar yang mengedepankan hafalan inilah, membuat kita jadi kaku dalam menerima nilai-nilai lain dari apa yang dihafalkannya.

Yang juga tidak kalah penting, sementara kita mencoba memaknai apa arti, kegunaan, dan penerapan dari Pola Pikir terhadap prilaku manusia, maka agar lebih jelas, dapat kita bagi antara fungsi Pola Pikir dan fungsi  Gaya Hidup.

Perumpamaan yang mudah adalah, jika Pola Pikir itu sistemnya, maka Gaya Hidup itu penerapannya.

Gaya Hidup Anda adalah cerminan dari Pola Pikir Anda sendiri. Dengan Pola Pikir yang cerdas dan sehat, maka niscaya penampilan Gaya Hidup Anda pun akan terlihat Cerdas dan Sehat.

Intinya, prilaku Anda, penampilan Anda, Gaya Hidup Anda, dan Kesuksesan Anda pun, semua itu, sangat tergantung pada Pola Pikir Anda sendiri.

Sebelum terlambat, kiranya Anda harus memilih untuk menggunakan Pola Pikir pemikir, atau Pola Pikir penghafal???.

Hanya bagi yang mau menjadi Cerdas, kiranya pilihlah menggunakan Pola Pikir pemikir.

Pola Pikir pemikir, selain membuat kita jadi Cerdas, Aura  Pesona kita pun akan kinclong di mata lawan jenis yang waras.

Pola Pikir pemikir membuat kita lebih percaya diri, menghadapi berbagai tantangan.

Pola Pikir pemikir, membuat EQ kita lebih tinggi, sehingga kita menjadi orang yang sabar.

Pola Pikir pemikir, membuat kita tidak pernah berhenti berfikir untuk mencapai hal-hal yang positif.

Orang yang menggunakan Pola Pikir pemikir, cenderung banyak Humor, sehingga banyak disukai teman-temannya.

Terakhir tapi bukan penutup, Pola Pikir pemikir juga membawa kita lebih sehat, karena kita lebih sering menggunakan otak kita untuk berfikir positif. (SSM)

wartawaterkini - Warta WA Terkini - No Gossip

IG : @wartawaterkini
Sumber : Sate Jawa - but no Gossip
Foto : Istimewa
Share:

Translate

Pola Pikir

Wanita Cantik di Mata Pria - Beautiful Woman in Men's Eyes

Definisi rupawan di Nusantara: Cakep, Ayu, Cantik, dan Manis Jakarta ( WWT ) - Articles in English, after Articles in Indonesian Kami ingin ...

Arsip Blog