Tips Memilih Kebahagiaan Diri Kita Sendiri

Tanpa Beban 
Jakarta (Warta WA Terkini - No Gossip) - Kadang kita susah menterjemahkan Tujuan Hidup Kita Sendiri! Karena kita tidak tahu harus darimana memulainya?

Bikin sederhana saja, menurut saya, ada Tiga Dasar Kebutuhan Hidup yang paling mendasar, yang terkadang, kita justru membahas sub-sub-nya dan bukan intinya dari tiga tujuan besarnya yang sangat saling berhubungan satu dan lainnya. Sehingga membuat kita stack dalam berfikir, dan bertindak.

Dalam hal ini, kita harus realistis melihatnya. Mulai dari tahapan yang mana?

Singkat kata, kita harus Kaya terlebih dahulu, lalu baru kita dapat Hidup Sehat, dan setelah kita Kaya dan Sehat, barulah kemudian kita dapat merasakan kebahagiaan.

Di titik inilah kita baru dapat memilih bentuk dan pola Kebahagiaan yang seperti apa yang kita inginkan.

Untuk itu, kita harus memiliki pola pikir, seperti di bawah ini..

Pertama, hal yang paling esensial adalah kebutuhan pokok, untuk memenuhinya kita perlu berusaha / kerja / bisnis / dll.
Agar kita dapat memenuhi standar yang berkualitas, maka kita harus memiliki daya beli yang tinggi, alias Kaya.

Kedua, sebenarnya hal ini adalah yang paling utama, tapi kadang menjadi ayam dulu atau telur dulu. Apakah itu, yakni Sehat dulu apa Kata dulu? Kita harus berfikir, kita bukanlah pewaris orang tua yang kaya.

Jadi ya, kita harus berfikirnya berjuang untuk kaya terlebih dahulu, agar kita punya daya beli yang berkualitas, dan baru bisa membeli asupan-asupan yang menyehatkan.

Nah setelah kaya dan sehat, barulah kita memilih kebahagiaan yang seperti apa yang kita inginkan?

Pasti banyak yang bertanya, koq bahagia harus dipilih?

Ya harus dipilih, karena pengalaman, dan menghadapi pengalaman, buat setiap orang berbeda-beda, tergantung latar belakang keluarga, lingkungan, dan literasi masing-masing orang yang bersangkutan.

Seperti misalnya, saat dirinya miskin, dirinya dihina dan tidak ditemani, saat dirinya menguntungkan baru ditemani. Dengan pendidikan keluarga, dan belajar dari lingkungan dan literasi, setiap orang pun akan berbeda memilih kebahagiaanya.

Disinilah, saya hanya ingin memberi satu pandangan mengenai kebahagiaan. Selebihnya pilihan Anda.

Dasarnya dari dulu hingga kini adalah "Cintai Dirimu, Baru Engkau Dapat Merasakan Cinta Itu Sendiri".

Dengan Filosofi yang sama, dahulu orang berfikir dan Berlaku Aktif.

"Perlakukanlah Orang Lain Seperti Engkau Ingin Diperlakukan!". Berlaku Aktif.

Tetapi dengan perkembangan komunikasi, ideologi, dan prilaku, maka Filosofi tersebut, tidak dapat diterapkan pada saat ini.

Karena, Jika Anda masih menerapkan hal tersebut di atas kepada orang lain, maka Anda akan terus dimanfaatkan oleh orang-orang pada umumnya saat ini. Yang memakai pola pikir asas manfaat.

Untuk itu, kita harus memodifikasi penerapannya, dengan Berlaku Pasif.

"Berikanlah Perlakuanmu Yang Menentramkan Hatimu, Atas Perlakuan Orang Lain Kepada Dirimu".

Dimana pilihannya?

Anda yang bisa menjawab, Perlakuan Apa Yang Menentramkan Hati Anda, atas Perlakuan Orang Lain kepada Diri Anda?

Karena pada dasarnya Manusia dilahirkan sebagai mahluk yang baik, maka mereka selalu beradaptasi pada perkembangan sosiologi. (SSM)


wartawaterkini - Warta WA Terkini - No Gossip

IG : @wartawaterkini
Sumber : Sate Jawa - but no Gossip
Photo : Istimewa
Share:

Translate

Pola Pikir

Ada Penghianat Bangsa Dalam Pilpres 2024

Pahlawan Jalan Maju, Penghianat Jalan Mundur Jakarta ( Warta WA Terkini - No Gossip ) - Dari mulai isue Politik Dinasti hingga isue Penghi...

Arsip Blog