Jokowi Berkhianat

Penganut Faham "Machiavellianism", Selalu Menghalalkan Segala Cara" 
Jakarta (Warta WA Terkini - No Gossip) - Agar penyematan kata "Berkhianat" semakin mantab, ayo kita mengerti dahulu esensi dari kata Berkhianat itu sendiri.

Menurut KBBI, Anda dapat membacanya sendiri satu persatu, agar dapat lebih jernih melihatnya;
  • khianat/khi·a·nat/ n perbuatan tidak setia; tipu daya; perbuatan yang bertentangan dengan janji: jangan sekali-kali berbuat --;
  • berkhianat/ber·khi·a·nat/ v berbuat khianat: ~ kepada negara dan bangsa adalah perbuatan yang sangat hina;
  • mengkhianat/meng·khi·a·nat/ v berbuat khianat kepada; tidak setia kepada; memperdayakan: dalam perjuangan fisik itu ada juga orang yang ~ bangsa sendiri;
  • mengkhianati/meng·khi·a·nati/ v mengkhianat;
  • pengkhianat/peng·khi·a·nat/ n orang yang khianat; orang yang tidak setia kepada negara atau teman sendiri;
  • pengkhianatan/peng·khi·a·nat·an/ n proses, cara, perbuatan berkhianat atau mengkhianati: ~ terhadap sahabat sendiri adalah perbuatan yang tidak dapat diampuni

Jika Anda sebagai penganut faham "Machiavellianism", yang menghalalkan segala cara, maka esensi kata "berkhianat" tidak pernah ada dalam kamus Anda, dan lebih baik Anda keluar jadi WNI, karena ini tidak ada hubungannya dengan Negara Demokrasi, Berkhianat ya Berkhianat.... Keluaaar!!!!

Tapi jika Anda Warga Negara (red: NKRI) yang menganut faham "Budi Pekerti", maka yang paling harus Anda tabukan adalah esensi "berkhianat" seperti yang penulis stabilo merah.

Jadi, apapun alasannya, walau harus membunuh sahabatmu sendiri / teman sejalanmu / orang yang membesarkanmu (tapi mereka mengambil keuntungan dengan jalan politik, dengan menjual negara, dan mengenyampingkan kepentingan rakyat NKRI), maka dalam rangka "Bela Negara", ia bukanlah seorang Berkhianat, JOKOWI justru seorang "PAHLAWAN", yang berjuang berdarah-darah demi mensejahterakan nasib bangsanya.

Bahkan ia tidak ambil pusing dengan orang-orang yang sesungguhnya berkhianat, Jokowi hanya meninggalkannya, demi Indonesia yang lebih Maju, Bermartabat, dan Santun (red: seperti Jepang), seperti yang diwariskan oleh Leluhur kita, dalam nilai-nilai "Budi Pekerti"

Semoga mata pelajaran "Budi Pekerti" diadakan kembali di sekolah-sekolah, sehingga tidak ada tawuran antar pelajar lagi, seperti saat pelajaran "Budi Pekerti" masih eksis.

Saya memang bukan penulis yang sukanya bertele-tele, saya suka yang singkat padat, dan mudah dimengerti...

Agar kita tidak mudah tertipu oleh orang-orang yang menganut faham "Machiavellianism".

Jadi jelas ya, siapa yang BERKHIANAT dan siapa yang PAHLAWAN. (Erwin Wildan)

wartawaterkini - Warta WA TerkiniNo Gossip

IG : @wartawaterkini
Sumber : Sate Jawa - but no Gossip
Photo : Istimewa
Share:

Translate

Pola Pikir

Ada Penghianat Bangsa Dalam Pilpres 2024

Pahlawan Jalan Maju, Penghianat Jalan Mundur Jakarta ( Warta WA Terkini - No Gossip ) - Dari mulai isue Politik Dinasti hingga isue Penghi...

Arsip Blog