95% pasien COVID-19 karena Kurang Tidur Sebelum Sakit

Meskipun Cantik, kalau kurang tidur, bisa kena Covid-19 :):):)

Jakarta  (WWT) - Ini saya copas dari grup lain, cukup logis. Silahkan baca.

Perkenalkan saya dr Vinci Sp.P ingin melaporkan pengalaman dan penemuan sa ya selama menangani pasien COVID-19. 

Memang saya tidak banyak menangani pasien COVID-19, baik secara langsung sebagai anggota Tim Paru dan Tim COVID-19, atau secara tidak langsung karena saudara atau teman. Mungkin hanya sekitar 30-50 pasien.

Salah satu yang masih menjadi pertanyaan yaitu: kenapa ada pasien yang tidak ada gejala, gejala ringan, atau bahkan gejala berat.

Seperti Jurnal yang saya bagikan diatas, sudah ratusan penelitian yang membuktikan bahwa tidur dapat berpengaruh pada sistem imun. Namun belum banyak penelitian yang mengkaitkan langsung antara tidur dan penyakit infeksi.

Baca juga : Daftar Obat Alami

Pertama kali saya melihat keterkaitan langsung antara tidur dan infeksi, yaitu saat mencari penyebab kenapa TB paru banyak di usia muda. Ternyata sebagian besar memang berkaitan dengan kurang tidur (Namun perlu dibuktikan dengan penelitian).

Dan saat menangani pasien2 COVID-19, sekali lagi saya menemukan keterkaitannya antara tidur dan COVID-19. Namun saat ini saya melihat ada *keterkaitan yang sangat erat.*
Untuk data pastinya mohon maaf saya tidak mencatat, dan hanya berdasarkan ingatan saja.

Ternyata *±95% pasien COVID-19 yang bergejala, diawali dengan Kurang Tidur SEBELUM Sakit*
Baik usia tua dan muda, dengan atau tanpa komorbid.
Hanya 5% pasien COVID-19 yang tidurnya baik. Namun dari 5% itu, ternyata ±4% memiliki masalah dengan Gizi (tidak bisa makan) SEBELUM Sakit.
Hanya 1 pasien yang bergejala, murni karena DM yang tidak terkontrol.

Selain itu saya juga melihat bahwa: *Semakin kurang tidurnya, semakin berat gejalanya*
Pasien2 yang tidurnya sangat kurang, memiliki gejala yang berat. Meskipun pasien usia muda tanpa komorbid.

Ada banyak penyebab kenapa mereka kurang tidur. 
Ada yang memang insomnia. 
Ada yang tidak tidur karena mancing di laut 3 hari. 
Ada yang ikut seminar 3 hari (sebelum PSBB) hanya tidur 3 jam/hari. 
Ada yang kurang tidur karena masak berhari2 untuk acara keluarga. 
Dan tentu saja ada yang kurang tidur karena mengurus keluarganya yang sakit/meninggal karena COVID-19.
Dan beragam penyebab lainnya. 

Menariknya, justru pada sebagian besar pasien2 yang dengan komorbid (DM, Obesitas, Geriatri,  gagal ginjal, atau gangguan jantung) hanya *bergejala ringan*, tidak ada yang memberat, dan 100% pasien sembuh bila tidur dan gizinya baik.
Semua keluarga pasien (kontak erat) yang tidur dan gizinya baik, tidak ada yang sakit, tidak bergejala, meskipun ada yang menjadi positif.

Ada juga beberapa pasien COVID-19 (Diawali karena kurang tidur), yang sudah membaik gejalanya *sebelum diberi obat*, karena sudah memperbaiki tidur dan gizinya saat sakit, sebelum periksa ke RS.

Sampai saat ini, semua pasien dengan gejala ringan-sedang yang diperbaiki tidur dan gizinya, tidak ada yang memberat dan semuanya sembuh. Meskipun ada yang lama untuk mencapai PCR negatif.
Hanya pada pasien2 yang masuk dengan kondisi berat atau langsung diintubasi di ICU, yang saat ini sangat sulit untuk bisa selamat.

Sayangnya temuan dan laporan saya ini tidak memiliki kekuatan ilmiah.
Saya tidak punya kredibilitas sebagai peneliti dan saya tidak punya akses untuk mendapatkan banyak sampel penelitian.
Akhirnya saya hanya bisa membuat *Hipotesis* yaitu:

*1. Sleep Depriviation is the major cause for COVID-19 Disease*

*2. There is a Very Strong Correlation between Sleep Depriviation and Severity of COVID-19*

*3. Good Sleep and Good Nutrition are the most important factor in COVID-19 treatment* 

Seandainya ada yang berminat untuk membuktikan hipotesis itu, dan bila ternyata terbukti benar, mungkin bisa memberikan pengaruh besar pada seluruh umat manusia. Mungkin bisa menyelamatkan ribuan/jutaan nyawa (terutama tenaga medis). Mungkin akan tercatat dalam sejarah. Dan InsyaAllah akan mendapat pahala yang sangat besar.

Kalau terbukti benar bahwa kurang tidur yang menjadi pemicu awal COVID-19, maka bisa dibuat *Hipotesis* baru bahwa:
 
*COVID-19 is a Preventable Disease*

Sementara belum terbukti, tetap saya memberikan 3 rekomendasi utama untuk mencegah sakit COVID-19 (menurut pendapat saya pribadi) yaitu:

*"Jangan kurang tidur dan jangan kurang makan"*
*"Serta mengontrol penyakit pada pasien DM, Ginjal dan Jantung"*

Terutama pada kelompok rentan terinfeksi yaitu tenaga medis yang sering sekali mengorbankan tidur demi pasien.

Karena tidur dan makan baik itu lebih mudah dilakukan, daripada rekomendasi untuk berjemur, olahraga, atau minum suplemen atau jamu. Setidaknya sampai sudah tersedia Vaksinnya.

Semoga laporan saya ini bisa memberikan manfaat bagi rekan2 semua. Mohon maaf bila ada tulisan saya yang kurang berkenan. Semoga kita semua bisa tetap sehat. Aamiin.
Sumber : Sate Jawa 
Foto : Istimewa
Share:

Matematika Kehidupan

Jakarta  (WWT) - Ada seorang sahabat saya yang punya kebiasaan yang menurut saya agak "langka".

Kalau membeli sesuatu dari pedagang kecil, dia tidak pernah mau menawar, malah seringkali kalau ada uang kembalian, selalu diberikan pada penjualnya.

Pernah suatu hari saya ikut naik mobilnya, mampir di SPBU. 
Dia berkata kepada Petugas SPBU, 
"Tolong diisi Rp 95 ribu saja ya."

Tentu saja sang petugas SPBU merasa heran, dan bertanya,
"Tidak sekalian Rp 100 ribu saja pak ?”

“Gak apa-apa, isi saja Rp 95 ribu”, balas kawan saya.

Selesai diisi bensin, kawan saya memberikan uang Rp 100 ribu. 

Sang petugas pun memberikan uang kembalian 5 ribu.

Kawan saya berkata,
“Gak usah, ambil saja kembaliannya.”

Sang petugas SPBU seperti tidak percaya. 
Ia pun berucap,
“Waahh...Terima kasih Pak.."
Senyumnya mengembang senang.

Saya tertegun dengan perilaku kawan saya dan juga petugas tersebut.

Di dalam perjalanan, saya bertanya,
“Kamu sering melakukan hal seperti itu?”

Kawan saya menjawab,
"Aku kan tidak mungkin bisa mengikuti semua perintah Allah. Jadi kulakukan hal-hal kecil yang bisa aku lakukan. Yang penting konsisten.

Orang seperti itu yang perlu kita bantu.
Rasanya aku tidak akan jatuh miskin jika setiap mengisi bensin bersedekah 5 ribu kepada mereka.
Uang 5 ribu itu pun tidak akan membuatnya kaya, tapi yang jelas membuat hatinya bahagia..."

Saya tertegun...

Rupanya ini yang sering para 'bijak' sampaikan:

"Hiduplah setiap hari seperti matematika kehidupan...
1. Mengalikan (x) kegembiraan.
2. Mengurangi (-) kesedihan.
3. Menambahkan (+) semangat.
4. Membagi ( : ) kebahagiaan.
5. Meng-quadratkan (²) kasih sayang antar sesama."

Ternyata...
Bahagia itu dekat.. 
dan juga mudah...

Salam SEHAT bersama keluarga, 
saudara-saudariku tercinta. 
Semoga bermanfaat bagi kita sekalian
Wassalam

Sumber : Sate Jawa 
Foto : Istimewa
Share:

TNI vs Arab Spring

Jakarta  (WWT) - Artikel Berbahasa Indonesia, setelah Artikel Berbahasa Inggris

Engkish
ACTIVE MOVEMENT OF THE TNI AND "ARAB SPRING" - The TNI's response to signs of breaking national unity deserves appreciation. It seems that after being conceded at Soetta airport, now the TNI - they don't want to be humiliated anymore. Synergy with the Police

I think intelligence has sensed a more massive signal. That the "moral revolution" that was advertised was only a cover to seize power.

It is suspected that there are many local elites who share this issue. Especially the Sandalwood camp and businessmen and former rulers who benefited from the previous regime. The accumulated disappointment of not getting a position - losing their job and exposing various cases involving them. Also coffers from missing mafia style businesses.

FACES who were present at the Maulid Nabi event and wedding reception at Petambuaran - Central Jakarta, a few days ago - showed that anyone who injected the lewd Imam's energy had more courage. Because the backing is strong and the masses are militant.

Afif Fuad Saidi, a columnist at the moderate Islamic media Cyber Warroom PP GP Ansor, noted that the signs of the "Arab Spring" have appeared here. He named three characteristics.

The "Arab Spring" is a political spring wave in the Arabian peninsula that initially brought down the corrupt regime in Tunisia but eventually spread and devastated the country. Starting from Tunisia, Libya, Yemen and Syria.

The next target is Indonesia. And now being worked on.

The Muslim countries in the Middle East have been devastated and have become failed states due to the propaganda movements of radicalists in the name of revolution.

Revolution peddlers promise a thousand sweet promises, Islamic caliphate, justice, peace, prosperity. Paradise. But what happened was the opposite, civil war flared up, killing each other, the country was destroyed and left regret. World hell.

The movement driven by this 'radical' group is already visible here. Standby.

They will do what their idols in the Arabian peninsula did to destroy the country. The masses of their supporters are people who have lost - failed in life - lack of education and victims of political agitation under the guise of religion.

The dream of an Islamic caliphate in Syria, Iraq and Libya led to a wave of refugees to Europe.

The Muslim Brotherhood that won elections in Egypt and Tunisia had to be disappointed because these countries were devastated by chaos.

And now brainwashing the younger generation here through PKS tarbiyah preaching. Almost all government policies are opposed by PKS. Imitate Egypt.

The success of radical groups in destroying the Arabian peninsula has become the spirit of their network in Europe, Africa, Asia, Australia, and now it has even reached Indonesia.

Here are three signs, said Afif Fuad Saidi:

FIRST, the politicization of religion.

It's being fired up. Their movement is in the name of "people" and "God", their movement seems to be defending "religion" and Muslims, and making Islamic symbols the basis of their movement. In Damascus, they used the Jami' Umawi Mosque as a demonstrators base,

Meanwhile in Indonesia, they use the sermons and minarets of mosques - especially during Friday sermons - to propagate hatred against the government. If Yusuf Al Qardlawi, led by the Muslim Brotherhood, once called for "Friday al-Ghadab" or "Friday of anger", that has been practiced in Indonesia.

SECOND, committing character assassination on the clergy.

Especially the ulemas who are political opponents and their movements. Ulemas who are pro-government, pro-national and NKRI accuse them of "licking palaces"

In Danaskus - Sheikh Sa'id Ramadhan al-Buthi, a great scholar whose works are scattered in the world's Islamic campus libraries, died at the al-Iman mosque in Damascus when his commentary was taking place. Al-Buthy and 45 other people had to be killed just because they had different political views.

Al-Buthi was also considered a "palace sycophant" and considered a follower of Shia - even though Al-Buthi was an Aswaja cleric, his lectures and works were keen to voice Aswaja: ashul sunah wa jama'ah - just because of his national views, he had to be killed.

Then, how about in Indonesia? More or less the same, the clerics were assassinated by their characters, Prof. Quraish Shyihab is one of them. They accused him of being a Shia, Kiai Mustafa Bisri was accused of being liberal, so was Kiai Said Agil Siradj, accused of being Shia and liberal, those who had opposite political views were killed, slandered, remember the TGB Zainul Madji case?

The figure they initially worshiped, because their political views changed, they slandered them in such a way.

Instead, they staged a more entertaining fake ustadz. Or lightly berate.

THIRD anti-government propaganda.

They carried out agitation and called for distrust of the government and the palace.

In Syria, Bashar al-Assad was accused of being a Shiite, accused of being an infidel and of massacring Sunnis. Meanwhile, in Indonesia, Jokowi was accused of being a child of the PKI, his family was accused of being Christians, and Chinese stooges. The pattern is the same.

They also accused of distrust of the state system and implementers. They offer a "magic teapot" called the Islamic caliphate as a solution to the democratic system.

Whatever problems exist in Indonesia, the solution is the Khilafah Islamiyah, by weakening the state system and implementers in Indonesia.

In Syria there is a certain jargon that is always shouted, such as "al-sha'b yurid isqat al-nizam" (the people want the regime to step down) and "irhal ya Basyar" (step down President Basyar), in Indonesia it is the same, whatever the demonstration, the point is keep "down President Jokowi".

The patterns are very similar, if not to say the same.

Syria is currently devastated because it allows and is complacent in this 'radical' movement. Do not let Indonesia happen like Syria.

Hopefully the TNI and Polri - will not miss again.

Let's fight their propaganda together.

*Sing sane, let's do it !!*

*Those who are sane don't budge**

Source: Javanese Satay
Photo: Special


Bahasa Indonesia
GERAK SIGAP TNI DAN "ARAB SPRING"  - Respon TNI terhadap gelagat memecah persatuan bangsa layak diapresiasi. Nampaknya setelah kecolongan di bandara Soetta,   kini TNI -  tak mau dipermalukan lagi.  Sinergi Bersama Polri  

Saya kira intelejen sudah mencium gelagat yang lebih masif.  Bahwa  "revolusi akhlak" yang didengungkan itu hanya kedok untuk merebut kekuasaan. 

Patut dicurigai bahwa ada banyak elite lokal yang menumpang isu itu.  Khususnya kubu Cendana dan pengusaha dan dan mantan penguasa yang diuntungkan oleh rezim sebelumnya.  Akumulasi kekecewaan karena tidak kebagian posisi - kehilangan jabatan dan pengungkapan berbagai kasus yang melibatkan mereka. Juga pundi pundi dari bisnis gaya mafia yang hilang.  

WAJAH WAJAH yang hadir dalam acara Maulid Nabi dan resepsi pernikahan di Petambuaran -  Jakarta Pusat,  beberapa hari lalu - menunjukkan siapa saja yang menyuntik energi sang Imam cabul itu punya nyali lebih.  Karena backing-nya kuat dan massanya militan.  

Afif Fuad Saidi, sorang kolumnis di media Islam moderat  Cyber Waroom PP GP Ansor,  menandai bahwa tanda tanda "Arab Spring" sudah nampak di sini.  Dia menyebut tiga cirinya. 

"Arab Spirng" adalah gelombang musim semi politik di jazirah Arab yang awalnya menjatuhan rezim korup di Tunisia namun pada akhirnya  merembet dan meluluh lantakkan negara.  Dimulai dari Tunisia,  Libya, Yaman dan Suriah.  

Target berikutnya adalah Indonesia. Dan kini tengah diupayakan.  

Negara negara muslim di Timur Tengah itu  sudah hancur luluh  dan jadi negara gagal akibat gerakan propaganda kaum radikalis yang mengatasnamakan revolusi. 

Penjaja revolusi menjanjikan seribu janji manis, khilafah Islam, keadilan,  perdamaian, kesejahteraan. Surga.  Namun yang terjadi kebalikannya, perang sipil berkobar, sling bunuh sesama,  negara  hancur dan menyiskan penyesalan. Neraka dunia.  

Gerakan yang dimotori oleh kelompok ‘radikal’ tersebut, sudah nampak di sini.  Sudah siaga. 

Mereka akan melakukan apa yang dilakukan oleh idola mereka di jazirah Arab sana untuk menghancurkan negeri. Massa pendukung mereka adalah orang orang yang kalah - gagal dalam hidup -  kurang pendidikan dan korban hasutan politik berkedok agama.  

Mimpi khilafah Islamiyah di Suriah, Irak, dan Libya menyebabkan gelombang pengungsian ke Eropa.  

Ikhwanul Muslimin yang  memenangkan pemilu di Mesir dan Tunisia harus kecewa karena  negara-negara tersebut luluh-lantah akibat kekacauan. 

Dan kini mencuci otak generasi muda di sini melalui dakwah tarbiyah PKS. Hampir semua kebiajakan pemerintah ditentang PKS.  Meniru Mesir. 

Keberhasilan kelompok radikal menghancurkan jazirah Arab menjadi semangat jejaring mereka di Eropa, Afrika, Asia, Australia, bahkan kini sampai ke Indonesia. 

Inilah tiga tandanya, kata  Afif Fuad Saidi : 

PERTAMA, politisasi agama. 

Sedang gencar dikobarkan.  Gerakan mereka mengatasnamakan "umat" dan "Tuhan", gerakan mereka seolah membela "agama" dan umat Islam, serta menjadikan simbol-simbol Islam sebagai basis gerakan mereka. Di Damaskus, mereka menggunakan Masjid Jami’ Umawi sebagai markas demonstran,

Sedangkan di Indonesia, pengajian pengajian dan mimbar masjid - khususnya pada khutbah Jumat - mereka gunakan untuk propaganda kebencian pada pemerintah.  Jika Yusuf Al Qardlawi pimpinan Ikhwanul Muslimin pernah menyerukan “Jumat al-Ghadab” atau "Jumat kemarahan", itu yang sudah dipraktikkan di Indonesia.

KEDUA, melakukan pembunuhan karakter pada ulama. 

Khususnya ulama yang menjadi lawan politik dan gerakan mereka.  Ulama yang pro pemerintah, pro kebangsaan dan NKRI mereka tuding "penjilat istana"

Di Danaskus - Syeikh Sa’id Ramadhan al-Buthi, ulama besar yang karyanya bertebaran di perpustakaan kampus Islam dunia, wafat di masjid al-Iman Damaskus saat pengajian tafsirnya berlangsung. Al-Buthy dan 45 orang lainnya harus terbunuh hanya karena berbeda pandangan politiknya.

Al-Buthi juga dianggap “penjilat istana” dan dianggap sebagai pengikut Syiah -  padahal Al-Buthi adalah ulama Aswaja, ceramah dan karyanya getol menyuarakan Aswaja : ashul sunah wa jama'ah - hanya karena pandangan kebangsaannya, beliau harus terbunuh.

Lalu, bagaimana di Indonesia? Kurang lebih sama, para ulama dibunuh karakternya, Prof. Quraish Shyihab adalah salah satunya. Mereka menuduhnya sebagai seorang syiah, Kiai Mustafa Bisri dituduh liberal, begitu juga Kiai Said Agil Siradj, dituduh Syiah dan liberal, yang berseberangan pandangan politiknya dihabisi, difitnah, ingat kasus TGB Zainul Madji? 

Tokoh yang awalnya mereka puja, karena pandangan politiknya berubah, mereka memfitnahnya sedemikian rupa.

Sebaliknya mereka memanggungkan ustadz abal-abal yang lebih menghibur. Atau enteng mencaci maki.   

KETIGA propaganda anti pemerintah.  

Mereka melakukan agitasi dan seruan ketidakpercayaan pada pemerintah dan istana. 

Di Suriah, Basyar al-Assad dituduh Syiah, dituduh kafir dan membantai kaum Sunni. Sedangkan di Indonesia, Jokowi dituduh anak PKI, keluarganya dituduh sebagai Kristen, antek China. Polanya sama. 

Mereka juga menggugat ketidak-percayaan pada sistem dan pelaksana negara. Mereka menawarkan “Teko ajaib” bernama khilafah islamiyah sebagai solusi dari sistem demokrasi. 

Masalah apa pun yang ada di Indonesia, solusinya adalah Khilafah Islamiyah, dengan melemahkan sistem dan pelaksana negara di Indonesia. 

Di Suriah ada jargon tertentu yang selalu diteriakkan, seperti "al-sha’b yurid isqat al-nizam"  (rakyat menghendaki rezim turun) dan "irhal ya Basyar"  (turunlah Presiden Basyar), di Indonesia juga sama, apa pun demonya, intinya tetap "turunkan Presiden Jokowi".

Polanya sangat mirip, jika tidak boleh dikatakan sama. 

Suriah saat ini luluh lantak karena membiarkan dan terlena pada gerakan ‘radikal’ tersebut. Jangan sampai di Indonesia terjadi seperti Suriah. 

Semoga TNI dan Polri - tidak kecolongan lagi. 

Mari bersama lawan propaganda mereka.  

*Sing waras ojo ngalah !!*

*Yang waras jangan ngalah **

Sumber : Sate Jawa 
Foto : Istimewa
Share:

Covid-19 : JANGAN TUNGGU HARI KE 7

Jakarta  (WWT) - Waspada covid-
19, jangan tunggu timbulnya demam tinggi dan banyak batuk, baru berpikir ! Terlambat sudah !

Kenali lebih awal mulai hari ke1 masuknya virus ke dalam tubuh, agar parahnya sakit bisa dicegah. Gejala demam tinggi baru muncul di hari ke 8, dimana virus sudah berhasil berkembang, merusak dan merasuk luas di dalam tubuh. Tingkatkan daya tahan tubuh sebelum virus berhasil menghancurkan kita.

Perhatikan keadaan diri kita sejak kemungkinan mulai terpapar, yaitu sebagai berikut :

Hari ke 1- 3 :
• Hanya seperti masuk angin ringan.
• Makan minum masih normal.
• Tenggorokan hanya sedikit sakit.

Hari ke 4 :
• Sakit kepala ringan.
• Badan sedikit anget, sekitar 36.5°C.
• Sakit tenggorokan ringan.
• Suara mulai serak.
• Selera makan mulai terganggu.
• Indera Perasa/Pengecap "hilang"
• Indera penciuman juga menghilang.
• Sedikit diare ringan.

Hari ke 5 :
• Sakit tenggorokan.
• Suara serak.
• Badan mulai terasa meriang.
• Temperatur sekitar 36.5 - 36.7 °C.
• Badan terasa lelah, cape, sakit.
• Jari² dan persendian terasa sakit.

Hari ke 6 :
• Mulai demam ringan sekitar 37°C.
• Batuk kering atau sedikit berlendir.
• Sesekali terasa susah bernapas.
• Sakit Tenggorokan ketika bicara. 
• Sakit waktu makan dan menelan.
• Mual dan mungkin muntah.
• Ada diare.

Hari ke 7 :
• Demam agak tinggi 37.4 - 37.8 °C.
• Batuk lebih banyak dan berdahak.
• Napas pendek² dan tetap.
• Kepala sakit kepala dan berat.
• Nyeri² seluruh tubuh.
• Diare bertambah.

Hari ke 8 :
• Demam tinggi 38°C atau lebih.
• Sulit bernapas, dada terasa berat.
• Sakit kepala, punggung dan sendi².
• Batuk terus menerus.
• Sulit berbicara, seperti bisu.

Hari ke 9 :
• Semua gejala tidak berubah.
• Batuk bertambah parah.
• Demam tak menentu, tak teratur.
• Napas bertambah Sulit.
• Pencegahan sudah tak mungkin.
• Harus segera ditolong intensif.

Bila waspada di hari ke 1-3 tingkatkan daya tahan tubuh, minum vitamin² C, D, E serta sedia panadol (parasetamol), mungkin penyakit ini dapat dihalau untuk berakhir sebelum parah dan kesembuhan boleh didapatkan.

Gejala hari ke 1-3 sangat² ringan dan sering terabaikan tak terdeteksi. 
Mungkin hari ke 4 baru mulai curiga. Cepat isolasi mandiri, banyak minum air hangat atau jamu²an juga boleh. Berjemur diri, banyak cuci tangan, cuci muka, ganti baju. Makan makanan yg bergizi dan minum vitamin².

Selamat bersikap dan waspada. Tetap tenang namun bijak. Hindari kemungkinan terpapar sebisa mungkin. Semoga berhasil “berperang” melawan Covid-19 dan semoga kita tetap sehat.

*Harap Perhatikan Perbedaannya !!!*                      (Supaya tidak berprasangka buruk) 

1. Batuk kering + Bersin = Polusi udara.

2. Batuk + Lendir + Bersin + Pilek = Pilek biasa.

3. Batuk + Lendir + Bersin + Pilek + Sakit tubuh + Kelemahan + Demam ringan = Flu.

4. Batuk kering + Bersin + Nyeri tubuh + Kelemahan + Demam tinggi + Kesulitan bernapas + Hilangnya indra pengecap dan perasa =  Corona virus.

Departemen patologi AIIMS, 
Din. Kes. 

--------------------------------------------------
ini kiriman dari Din. Kes. tolong di share ke wadah dan komunitas masing-masing

Jadikan pesan ini tersedia untuk diketahui orang sebanyak mungkin !🙏🏻🙏🏻

Sumber : Sate Jawa 
Foto : Istimewa
Share:

Resep Sehat di Waktu Lansia


Jakarta  (WWT) - Hidup sehat adalah hak semua orang. Semua tergantung kita yang menjalankan, dan apa saja yang perlu diikuti : (red). 

1. Tidur  yg nyenyak
2. Gerakan pelan, tak usah tergesa²
3. Makanan porsi dikurangi
4. Makanan bervariasi
5. Makanan yg hangat
6. Minum air putih yg banyak
7. Garam dikurangi
8. Makan malam lebih awal
9. Rajin olahraga
10. Lapangkan hati
11. Dandan ( merawat diri )
12. Banyak senyum
13. Lebih tahu diri
14. Melupakan usia
15. Banyak bergaul
16. Lebih romantis
17. Banyak hobi
18. Jangan terlalu banyak mengejar nama & keuntungan
19. Sering wisata
20. Jangan ikut campur masalah orang
21. Legowo (sekiranya ada masalah)
22. Menikmati hidup
*23. Sering bersyukur*
24. Suka bercanda
25. Kalau jadi sasaran canda tidak marah atau membalas, selalu happy bersama
26. Mudah memaafkan / mengampuni. Dan tidak segan minta maaf bila bersalah
27.  Kumpul2 dengan sahabat2 dalam suasana senang dan santai
28. Jangan iri hati.

Selamat berbahagia, sehat, sukses dan sejahtera.

Sumbet : Sate Jawa
Foto : Istimewa
Share:

Humor A to Z vs Stroke


Jakarta  (WWT) - Stress adalah suatu respon negatif yang muncul karena adanya tekanan yang dialami seseorang.

Sementara Sense of Humor adalah kemampuan untuk melihat sisi yang lebih menghibur, dalam menghadapi sesuatu.

Sehingga dapat dikatakan bahwa Sense of Humor adalah salah satu cara untuk menurunkan tingkat stress yang dialami seseorang.

Nah setelah sedikit mengerti hubungan Stress dengan Humor, kini saatnya kita mencoba mengerti tentang Stroke.

Penyebab Stroke yang paling banyak dialami orang, terjadi karena tingginya tekanan darah, atau dalam dunia medis disebut hipertensi.

Hal ini dikarenakan, saat Stress terjadi, tubuh akan melepaskan Hormon Stress, atau adrenalin, kortisol, dan norepinefrin, yang menyebabkan peningkatan denyut jantung dan kontraksi otot jantung yang lebih kuat. 

Baca juga : Daftar Obat Alami

Selain itu, pembuluh darah yang mengalirkan darah ke jantung pun melebar sehingga meningkatkan jumlah darah yang dipompa.

Selanjutnya Stress menstimulus saraf simpatis yang meningkatkan tekanan darah dan curah jantung yang meningkat.

Salah satu cara terhindar dari Stroke, terlebih dulu kita harus terindar dari apa yang namanya Hipertensi

Untuk dapat terhindar dari Hipertensi, pertama-tama kita harus terhindar dari Stress terlebih dahulu

Stress sendiri, dapat dihindari oleh selera humor yang tinggi, atau selera Humor dari A sampai Z, atau Humor A to Z.

Mau terhindar... Silahkan kunjungi...

Keyword : Humor A to Z
Atau : HumorAtoZ

Sense of Humor adalah salah satu cara smpuh untuk menurunkan tingkat Stress yang dialami seseorang.

Sumber : Sate Jawa 
Foto : Istimewa
Share:

Umur 60 Mulainya Hidup Yang Indah, Bukan Mempersiapkan Kematian, Seperti Banyak Disuarakan Pemuka Agama

Kolonel Sanders Suksed setelah Umur 60
Jakarta  (WWT) - Guru Besar FK Unair, Surabaya Prof. Dr. dr. Soejunus seorang NEUROLOG dan PSIKIATER yang sangat senior mengatakan:

"Kalau Anda ditanya orang berapa umurmu?"
Maka jawablah dengan berkata, "umur saya (misalnya):
50 tahun
55 tahun
60 tahun, 
65 tahun 
70 tahun 
75 tahun
80 tahun
dan 
JANGAN PERNAH  menjawab dgn kalimat "Saya sudah TUA"

Kata TUA secara psikologis akan sangat berdampak, mempengaruhi dan menurunkan semangat dalam hidup se-hari² anda.

Kata TUA akan berkonotasi,
berakhirnya fase perjuangan hidup sehat dan memasuki ERA PASIF !

"Beribadah saja, dan paling jauh nungguin cucu."

BERIBADAH dan
BERAKTIVITAS KERJA
adalah satu kesatuan yang tidak boleh terpisah.

Kata TUA di bawah alam sadar, akan menimbulkan:

1. Kesedihan.
2. Mengenang masa muda ketika masih kuat, gagah dan rupawan.
3. Terbayang masa jaya, ketika masih memiliki jabatan, kekuasaan atau power. 

PERAN ENDORPHIN 
Pertanyaan yang sering muncul: Mengapa ada dua orang yang usianya sama, bersahabat lama, namun anehnya, yang satunya kelihatan jauh lebih tua ?

Ternyata penyebabnya adalah, perbedaan kebiasaan dalam kehidupan.

Orang yang tampak lebih muda, ternyata :
1. Periang, suka humor,  tidak pemarah/ dengki/iri hati, dan ikhlas dlm meniti kehidupan se-hari2.
2. Tenang, sabar dalam menyelesaikan setiap persoalan.
3. Bersyukur dan ikhlas dalam meniti kehidupan se-hari2.
4. Tidak mencampuri dan sok mengatur masalah orang lain.

Setiap kita merasa senang dan tertawa, akan keluar hormon Endorphin yang diproduksi oleh otak dan kelenjar pituitary.

Tingginya kadar hormon ini akan membuat :
1. Perasaan kita senang dan enjoy.  
2. Lebih kuat terhadap penyakit.
3. Lebih kelihatan awet muda.

Itulah salah satu sebab mengapa kita perlu =
# ber-silaturahmi, 
# cerita2 humor yg membuat kita menjadi riang gembira. 
Ingat, dgn tertawa itu akan memicu produksi Endorphin yg membuat kita menjadi sehat dan awet muda.

Jauhkan predikat kata TUA atau SEPUH. 
Ganti dengan kata sudah SENIOR saja.

*Semoga kita selalu sehat, segar, penuh semangat.*
 *dan Senyum Bahagia* ...😀😁

Sumber : Sate Jawa
Foto : Istimewa
Share:

Hebatnya Produk Mobil Indonesia Tembus Pasar Internasional


Jakarta  (WWT) - Mengetahui tembusnya pasar mobil Esemka, ternyata tidak harus dari public relation atau marketing perusahaannya.

Pernyataan presiden Perancis Emmanuel Macron di atas, menggambarkan dan sekaligus menyatakan betapa potensialnya mobil buatan Indonesia menembus pasar Perancis.

Saatnya produk kita yang berkelas teknologi tinggi menembus, atau bersaing dengan produk² dari negara² produsen teknologi tinggi.

Saat ada yang berperang, saat yang bersaamaan ada yang justru mendapat dampak positif. Bukan mencari kesempatan dalam kesempitan, tapi cara pandang yang selalu melihat sisi positif, dari setiap prrmasalahan di sekitar kita.
Saat kamu melihat segala sesuatu dengan pikiran yang pisitif, maka kamu menjadi manusia seutuhnya.

Sementara, jika orang melihat segala sesuatu dengan pikiran negatif, maka orang itu dapat dikatakan, sebagai binatang yang belum jadi.

Jika jadi binatang saja belum seutuhnya, maka siapakah mereka????

Sumber : Sate Jawa 
Foto : Istimewa
Share:

Cara Orang Pintar Memandang China

Jakarta  (WWT) - Banyak orang dungu yang masih bela kapitalis barat, hingga rela mengorbankan agamanya jadi kuda tungganannya, alias bukan cara menyembah Tuhan YME (red).

*CHINA THREAT OR OPPORTUNITY*
by Zeng Wei Jian

World Bank menyatakan China hapus status "miskin" 800 juta orang dalam 40 tahun. Through its "untraditional path" of development. China nyabet Millennium Development Goals.  

USA & Jepang sumber thesis "China threat". Australia adalah produser theory "Debt-trap diplomacy". 

Samuel Huntington menambah faktor kultural di Buku "The clash of civilizations". Menurutnya, "The unholy alliance between Islamic and Confucian civilizations" merupakan ancaman paling fundamental to the West.  

Aliansi Peradaban Islam & China disebut "Persekutuan Keparat". Keduanya jangan sampai bersatu. 

"Africa loves China," kata Dr Mehari Taddele Maru, a scholar of peace and security, law and governance, strategy and management. 

Rwandan President Paul Kagame menyatakan bantuan dan Chinese investment strategy merupakan sumber “deep transformation" di Afrika. 

Western governments, seperti UK, USA dan France, menuduh China’s engagement in Africa sebagai "Second wave of colonialism". China disebut a spoiler of peace in oil-rich countries seperti Sudan & South Sudan. Penyokong rezim despotic di Gabon. A trade opportunist dan a massive polluter of the African environment. 

Padahal The West hanya mengekstraksi Afrika selama 60 tahun. Ngga ada satu rel kereta cepat yang dibangun. 

China presence in Africa mengubah landscape benua hitam. Mega project infrastructure pintu masuk modernisasi Afrika. 

South African President Cyril Ramaphosa menyimpulkan masyarakat African “refutes the view that a new colonialism is taking hold in Africa as our detractors would have us believe.” 

China tetap partner favorite Africa. Alasannya, China punya 4 daya tarik: Unconditional soft loans and access to capital; quick delivery of services and cheap goods; funding of peacekeeping; and an alternative development model.  

Chinese soft loans membebaskan pemerintah African nations dari pressure global institutions seperti IMF dan World Bank yang memaksakan Western norms of accountability serta syarat reformasi politik. Structural adjustment yang dipaksakan ngga selalu serve the interest of Africans.

China-Kenya relationship berdasarkan 3 principle: Equality, Mutual Trust, Mutual Benefit. 

Tahun 2016, trade China & Africa tembus $128 milyar. A drastic surge dari $1 milyar di tahun 1980. 

At this moment, no government di Asian Pacific region mengadopsi a clear anti-China policy. 

Kreasi "great coalition" India, Russia dan China menyamai kekuatan Amerika & Eropa yang disebut “Golden Billion” i.e. people are rich economically but demographically weak. 

Relasi American-China rumit; "the sweet-and-sour Sino-American" relationship. Amerika takut kehilangan hegemonic status in the world politics. 

Hubungan keduanya berotasi dari conflict, to confrontation, to competition and back to conflict. Ngga pernah akur & mesra. 

Bagi Indonesia, China's rise artinya "Opportunity". Chinese card adalah alat ampuh tekan Amerika. Ga ada untungnya hubungan dengan Amerika. Exploitasi abadi. Penindasan & perang. Master and servant paradigm.

China presence pukul kepentingan Australia yang selalu ikut-campur dan obok-obok politik Indonesia. 

Memainkan Konflik China-Amerika demi keuntungan Indonesia adalah sebuah seni-politik. Hanya orang dungu yang ngga mampu mengkapitalisasi Kebangkitan China yang ngga bisa dihentikan itu.  

THE END

Sumber : Sate Jawa 
Foto : Istimewa
Share:

Jika Anda Bukan Pemabuk Agama


Jakarta  (WWT) - Tahukah anda bahwa satu-satunya burung yang berani hinggap dan mematuk Elang adalah burung Gagak. 

Burung Gagak berani duduk diatas elang, bahkan menggigit lehernya ketika Elang sedang terbang rendah.  

Namun, Elang tidak pernah menggubris dan menanggapinya, juga tidak mau membalas dan berkelahi dengan burung gagak. Elang terus terbang, dan tidak mau membuang waktu atau energi pada Gagak yang hinggap diatas! 

Elang hanya membuka sayapnya semakin lebar dan mulai terbang naik lebih tinggi dan tinggi lagi hingga ke langit. 

Semakin tinggi penerbangan yang dilakukan Elang, maka semakin sulit bagi Gagak untuk bernafas dan kemudian akibatnya Gagak akan jatuh ke bawah karena kekurangan oksigen.  

Begitulah alam mengajarkan kita, berhentilah membuang waktu untuk selalu menanggapi *mereka yang selalu  mencibir, menista, bahkan  memfitnah serta mengganggu kita...*

Tapi cukuplah dengan *terus fokus untuk mengembangkan diri* dan menaikkan kapasitas diri hingga kita menjadi pribadi yang sukses dan menjadi pemenang kehidupan. 

Itulah sikap mulia dan luhur yang dimiliki pribadi paripurna yang memiliki ketinggian akhlak dan akal budi. 

Semoga bermanfaat.

*tetap ikuti protokol kesehatan, jaga jarak, gunakan masker & semangat*

Sumber : Sate Jawa 
Foto : Istimewa
Share:

Translate

Pola Pikir

Ada Penghianat Bangsa Dalam Pilpres 2024

Pahlawan Jalan Maju, Penghianat Jalan Mundur Jakarta ( Warta WA Terkini - No Gossip ) - Dari mulai isue Politik Dinasti hingga isue Penghi...

Arsip Blog