Menerapkan Kearifan Lokal Bangsanya Sendiri, Membangun Budaya yang Manusiawi |
Jakarta (WWT) - Dahulu kiita dikenal sebagai bangsa yang sangat Berbudi Luhur, karena dahulu Agama bukan jadi komuditas seperti sekarang.
Kita perlu belajar dari Jepang yang memeluk Agama Lokalnya dan masih kuat menerapkan Kearifan Lokal Bangsanya.
Ada tulisan menarik mengenai Kemanusiaan
Judul : Jepang 🇯🇵 Memilih Tidak Menari di Atas Penderitaan Orang Lain.
Beberapa hari ini kita saksikan antrian orang membeli masker, bahkan harganya dilipatgandakan oleh penjual. Kita juga saksikan betapa “tak berempatinya” warga di pulau Natuna saat menyambut anak2 muda Indonesia yang berhasil dievakuasi dan akan dikarantina. Belum lagi tak berempatinya netizen yang menyebarkan hoax berupa text atau video, menghadang turis China dan seterusnya.
Ah ini bukan hanya soal virus Corrona, melainkan apa saja yang melanda musibah. Termasuk fitnah yang disebarkan orang2 jahat dan diframing orang yang sok pintar. Walaupun tak ada gunanya.
Mari kita belajar dari sikap bangsa Jepang yang, walau hubungannya dengan China pernah kurang harmonis akibat luka sejarah penjajahan.
Sebelum Jepang mengevakuasi warganya, mereka sudah lebih dulu mengirim 1 pswt penuh peralatan medis & masker yg sangat dibutuhkan warga kota Wu Han..
Sumbangan 1 juta masker dari masyarakat Jepang juga sdh lbh dulu tiba di kota Wu Han...
Bnyk org tdk mengetahui bahwa diantara 264 warga Jepang yg di evakuasi terdapat 4 org yg sdh positif terjangkit Virus Corona. Oleh Tiongkok disarankan agar mereka dirawat dulu di rumahsakit di China. Namun Pemerintah Jepang tetap mengevakuasi atas pertimbangan ingin berbagi beban kesulitan dan tdk mau merepotkan Pemerintah China...
Selain itu Pemerintah Jepang mengumumkan bahwa bangsa apapun yg berada di Jepang dan terdampak Virus Corona tanpa pandang kewarga negaraan semua diobati & biaya ditanggung Pemerintah..
Bagi warga Tiongkok yg berada di wilayah Jepang dan berakhir masa visa nya, bila msh ingin menetap di Jepang diberi perpanjangan visa gratis selama 2 bln.. tidak diusir seperti yang dilakukan warga Sumbar dan Bukit Tinggi belum lama ini.
Di medsos Jepang membahana seruan agar warganya ramai2 menyumbang apapun utk membantu China melewati musibah kemanusiaan ini.. harap diingat mereka adalah bangsa yang bermusuhan persis seperti bangsa kita dengan Malaysia, Arab vs Israel, atau bangsa India dengan Pakistan.
Banyak berita di Jepang yang menyerukan ttg sumbangan tanpa pamrih Pemerintah & warga China saat Jepang mengalami musibah wabah & gempa dahsyat bbrp waktu lalu...
Pada saat China ngalami musibah., diluar dugaan masyarakat Jepang telah memperlihatkan sifat kemanusiaan nya melalui spanduk2/simbol2 "Support Wu Han" "Support China"
Di super market., pusat2 perbelanjaan Jepang, hrg masker bkn naik malah dijual secara discount dgn menempelkan plakat "*Tdk menari diatas penderitaan org lain." "Tdk mencari keuntungan atas musibah kemanusian*".. bahkan di berbagai tempat disediakan masker bagi warga Tiongkok utk bebas mendapatkan 2 bh masker secara gratis dgn menempelkan spanduk2 Berbasa China "bernafas sama., bernasib sama., dunia milik kita bersama.."
Sungguh mengharukan..!!
Jerman pada kesempatan pertama mengirim team ahli medis membantu China..
Finlandia mengumunkan tdk melakukan pembatasan & pemeriksaan khusus thdp tourist dari Tiongkok., mrk yg dtg apabila terdampak Virus Corona akan diobati oleh team medis Pemerintah Finlandia..
Pemerintah Thailand menyatakan bebas visa 15 hari tetap berlaku bagi warga Tiongkok., apabila mrk msh ingin menetap., imigrasi akan memberi perpanjangan visa selama 2 bulan..
Hikmah dari musibah kemanusiaan ini mengingatkan kita2 semua., bahwa di dunia ini msh tdk kurang kehangatan & ketulusan sesama ummat manusia.
Begitu pula memberi pemahaman pada kita bahwa dikala sedang kesusahan., disitu dpt meneropong wajah asli dari kepalsuan yg dipertontonkan selama ini.... 👍🏻
Sumber : Sate Jawa
Foto : Istimewa