Caranya Menangani Syaraf Kejepit

Jakarta (WWT) - Share hasil seminar kesehatan, Hari Minggu tanggal 1 Desember 2019, di Hotel Amaris dengan tema HNP  (saraf Kecepit) oleh bapak Suseno (Dosen UGM Yogyakarta) 

HNP  singkatan dari HERNIA  NUKLEUS PULPOSUS 

Perlu diketahui dulu Jumlah tulang bela kang Manusia,  terdiri dari  tulang =
Leher            :  7 ruas
Punggung    :   12 ruas
Pinggang     :   5 ruas
Bokong        :   5 ruas
Ekor             :   4 ruas
..................................... 
Jumlah        :   33 ruas

Dalam satu manusia kalau di total ada 206 Keping tulang ruas

Kapan manusia bisa di katakan JADI TUA = adalah dimulai dari Sejak usia 30 tahun , Sel sel nya mulai cabik mencabik apa lagi ditambah gaya Hidup yg buruk? 

SARAF KECEPIT /HNP adalah kondisi ketika BANTALAN /CAKRAM diantara vertebrata  (tulang belakang) keluar dari posisi semula  & menyepit Saraf yg berada di Belakangnya ....... Kondisi ini disebut dgn istilah   SARAF KECEPIT / HNP

karena bantalanya itu LUNAK, bila mengala mi tekanan bisa berpotensi PECAH, sehingga terjadilah penyempitan  saraf Pada jalur vertebre (Tulang belakang). 

PENYEBAB HNP : 
1. Cidera yg merobek 
2. Gerakan yg salah 
3. Sering memikul beban berat diatas kemampuan 
4. Kebiasaan & sikap tubuh yg keliru dan terakumulasi lama 
5. Angkat beban yang  berat saat membungkuk 
6.Jatuh terduduk dan keras,  dpt mencederai vertebre ( tulang Belakang). 

PEMICU  HNP : 

  1. Kegemukan 
  2. Postur tubuh tidak pd  posisi yg benar
  3. Gaya hidup yg krg sehat  ( malas) 
  4. Kompresi pada Vetebre
  5. kelainan vertebre
  6. Genetika 
  7. Perubahan degeneratif yg mengurangi Kekuatan stabilitas tulang belakang,   sehingga rentan Terhadap cidera
  8. Faktor usia 
GEJALA HNP  : 
  1. Awalnya nyeri berat di punggung, lalu Pinggang & bokong Selakangan hingga      Tungkai Bila parah bisa mengalami kelumpuhan. Kalau terjadi pada Laki2,  next dapat Menimbulkan IMPOTENSI ? 
  2. Kelemahan OTOT &  jari kaki 
  3. Rasa baal/kesemu tan di pinggang hingga kaki 
  4. Nyeri sering timbul pada saat membungkuk /duduk lama & berkurang bila    berbaring 
  5. Keluhan sering timbul pada saat menggerakan leher 
  6. Nyeri di belakang Kepala,  leher,  bahu lengan dan jari-jari tangan 
  7. Rasa Baal atau kesemutan  di leher Sampai ke tangan 
HNP dapat terjadi Di cakram mana saja, secara  statistik = 
90-95%  HNP terjadi di tlg  pinggang (Lumbal) 
 6- 8 %   tulang leher (Carnival) 
 1- 2 %   tulang Punggung

PENCEGAHAN HNP
  1. Cegah obesitas 
  2. Duduk dgn sikap yang benar 
  3. Olah raga untuk menjaga kelenturan  tubuh & kekuatan otot,  terutama  bag    tulang belakang 
  4. Hindari angkat beban yg berlebihan 
  5. Perbaiki nutrisi (Suplai vitamin) 
PENANGANAN HNP
  • Fisioterapi,  traksi Korset punggung
  • Operasi / bedah laminuktomi 
PENGOBATAN SARAF KECEPIT dr NUTRISI 
  1. Makanan yang kaya KALIUM,  seperti: Aprikot, Pisang, Alpokat, Kacang,    Kentang, Air kelapa muda. Dapat membantu mengembalikan Fungsi saraf,  dan meredakan gejala saraf yg kecepit 
  2. Makanan yang kaya KALSIUM,  seperti : Susu,  keju,  yogurt, Daun kale,  bayam,  Sawi hijau tua dapat membantu Kesehatan saraf & juga meningkatkan KESEHATAN ANDA Secara keseluruhan 
Rambut dan kuku  = Tidak ada sarafnya, maka dari itu kalau di potong tidak sakit  

Semakin kita tua = semakin kena resiko Saraf kecepit  lho! 
Karena kita semakin tua,  DNA  kita semakin mengecil dan aus  

Tambahan : 
CARA HITUNG BERAT 
BADAN  IDEAL : 
Tinggi Badan - 100 =  .....    - 10%  = ....  Kg (Berat badan ideal) 

Contoh: 
TB 155 - 100  = 55
55  -  5,5 (55 x 10% = 5,5)  = 49,5 kg (Berat badan ideal) 

Kalau berat badan Anda melebihi 10 kg = Anda dinyatakan obesitas 

LANSIA/PANJG UMUR 
Ada dua golongan  : 

2. Panjang umur yang
    BAHAGIA adalah = ORANG YG SEHAT 
    KAKI NYA TETAP BERFUNGSI DAN BISA BERAKTIVITAS 

2. Panjang umur yang menderita = orang sakit-sakitan,  tidak Bisa kemana-mana 
    /lumpuh,  stroke, Maaf  sudah ngompol = Ngrepotin Anak,  mantu dan cucu 

Demikian laporan hasil seminar tentang Saraf kecepit/ HNP Semoga bermanfaat
Sumber : Sate Jawa
Foto : Istimewa
Share:

Buya Hamka Tidak Pernah Mengharamkan Ucapan "Selamat Natal"

Jakarta (WWT) - Temans, Agar larangan mengucapkan selamat natal tidak lagi mencatut nama kakek kami, saya dan sepupu saya Naila, menulis ini:

Sejak dunia media sosial menggantikan cara kita berkomunikasi dan bersilaturahmi sehari-hari, setiap menjelang Natal, saya kerap mendapatkan pertanyaan yang sama dari beberapa teman-teman, "Apakah benar Buya Hamka mengeluarkan fatwa mengharamkan memberi ucapan selamat Natal?"

 Selama itu pula saya selalu harus meluruskan pendapat yang beredar tersebut, hingga akhirnya, salah seorang kakak sepupu saya mengusulkan agar saya membuat tulisan ini.

Saat Buya Hamka menjadi Ketua MUI, beliau menegur Mentri Agama pada saat itu, dikarenakan sang Mentri yg beragama Islam ikut merayakan Natal bersama-sama saudara2 Nasrani di gereja.

Ini meliputi kegiatan menyalakan lilin bersama, ikut misa dan bernyanyi bersama, yang memang merupakan tata cara beribadah umat Nasrani.

 Sama ibaratnya jika ada orang non-Muslim ikut berwudhu dan shalat.

Maka, karena itulah, Buya Hamka mengeluarka fatwa bahwa haram bagi umat Islam untuk mengikuti Natal bersama. Saya jelaskan lagi di sini, haram untuk "MENGIKUTI NATAL BERSAMA", seperti ikut ke gereja, ikut berdoa, bernyanyi, menyalakan lilin dan mengikuti misa.

Karena Mentri Agama menekan Buya Hamka untuk menarik fatwa tersebut, maka Buya Hamka memilih untuk mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Ketua MUI pd 19 Mei 1981.

Jadi, Buya Hamka sama sekali tidak pernah mengeluarkan fatwa bahwa haram hukumnya untuk mengucapkan ucapan selamat Natal.

Saat Buya Hamka tinggal di Jl. Raden Patah Kebayoran Baru, tetangga2 beliau kebanyakan beragama Nasrani dan setiap Natalan, Nenek saya, Andung Raham (Andung adalah bhs Minang untuk panggilan Nenek) rutin memasak rendang dan oleh Ibu saya, paman- dan bibi2 saya, makanan itu dikemas untuk para tetangga yang merayakan Natal, lalu diantar ke rumah mereka masing-masing dan sekalian utk memberikan ucapan selamat merayakan Natal.

Tradisi yg sama itu sampai kini masih diteruskan oleh Ibu saya sendiri (Ibu saya putri ke 7 dari Buya Hamka).

Jadi, dengan adanya penjelasan ini, mohon agar tidak ada lagi pencatutan nama Buya Hamka yang mengeluarkan fatwa haram untuk sekedar mengucapkan selamat Natal.

Kita semua bersaudara. Jagalah keberagaman kita dan junjung tinggi kedamaian.

 Indonesiaku satu.

Naila Fauzia (cucu kandung dari Buya Hamka) - Sadrah Prihatin Rianto (cucu kemenakan dari Buya Hamka)...

Sumber : Sate Jawa
Foto : Istimewa
Share:

Inilah Hormon Kebahagiaan

Jakarta (WWT) - Judul asli : "4 Hormon Utama Kebahagiaan" Ada empat hormon yang menentukan kebahagiaan manusia: 

*Endorfin, Dopamine, Serotonin, Oxytocin.* 

```Penting bagi kita untuk memahami hormon-hormon ini, karena kita membutuhkan mereka berempat untuk tetap bahagia.
```
✅ *(1)  Mari kita lihat hormon pertama Endorfin*. 
Ketika kita berolahraga, tubuh melepaskan Endorfin. Hormon ini membantu tubuh mengatasi rasa sakit saat berolahraga. Kita kemudian menikmati berolahraga karena Endorfin ini akan membuat kita bahagia. Tertawa adalah cara lain yang bagus untuk menghasilkan Endorfin. 

_*Kita perlu menghabiskan 30 menit berolahraga setiap hari, membaca atau menonton hal-hal lucu untuk mendapatkan dosis Endorphin hari kita.*_

✅ *(2) Hormon kedua adalah  Dopamine*. 
Dalam perjalanan hidup kita, kita menyelesaikan banyak tugas kecil dan besar, melepaskan berbagai tingkat Dopamine. Ketika kita mendapatkan penghargaan untuk pekerjaan kita di kantor atau di rumah, kita merasa berhasil dan baik, itu karena melepaskan Dopamine. 

Ini juga menjelaskan mengapa kebanyakan ibu rumah tangga tidak bahagia karena mereka jarang diakui atau dihargai atas pekerjaan mereka. 

Ketika kita bergabung kerja, kita membeli mobil, rumah, gadget terbaru, rumah baru sebagainya. Dalam setiap contoh, itu melepaskan Dopamine dan kita menjadi bahagia. 

_*Sekarang, apakah kita menyadari mengapa kita menjadi bahagia ketika kita berbelanja ?*_

✅ *(3) Hormon ketiga Serotonin* dilepaskan ketika kita bertindak dengan cara yang menguntungkan orang lain. 

Ketika kita mentransendensikan diri dan memberi kembali kepada orang lain atau ke alam atau kepada masyarakat, itu melepaskan Serotonin. 

Bahkan, memberikan informasi yang berguna di internet seperti menulis blog informasi, menjawab pertanyaan orang-orang di Quora atau grup Facebook akan menghasilkan *Serotonin*. 

_*Itu karena kita akan menggunakan waktu berharga kita untuk membantu orang lain melalui jawaban atau artikel kita.*_

✅ *(4) Hormon terakhir adalah Oxytocin*, dilepaskan ketika kita menjadi dekat dengan manusia lain.

Ketika kita memeluk teman-teman atau keluarga, *Oxytocin* dilepaskan. 

*Demikian pula,* ketika kita berjabat tangan atau meletakkan tangan kita di sekitar bahu seseorang, berbagai jumlah oksitosin dilepaskan.

*Sekarang, kita bisa mengerti mengapa kita perlu memeluk seorang anak yang memiliki suasana hati yang buruk.* 

*Jadi, itu sederhana,*
  
❤ _*Kita harus berolahraga setiap hari untuk mendapatkan Endorphins.*_

❤ _*Kita harus mencapai tujuan kecil dan mendapatkan Dopamine*_ 

❤ _*Kita harus bersikap baik kepada orang lain untuk mendapatkan Serotonin*_  dan akhirnya 

❤ _*Memeluk anak-anak, teman, dan keluarga kita untuk mendapatkan Oxytocin* dan kita akan *Berbahagia*.

Sumber : Sate Jawa
Foto : Istimewa
Share:

Ular yang Kini Marak, dan Bagaimana Penanganannya?

Jakarta (WWT) - Maraknya ular kobra yang mendatangi perumahan akhir-akhir ini, dari wag yang kami ikuti, kami mendapatkan dua artikel menarik yang dapat kami sampaikan.

Artikel pertama mebahas mengenai cara P3K dalam menghadapi gigitan ular, sementara artikel ke dua membahas fenomena banyak bermunculan ular kobra di berbagai daerah akhir-akhir ini.

Artikel Pertama

Mengatasi gigitan ular berbisa berdasarkan  Pengalaman pribadi Mas Daiman

Berhubung di Jakarta sedang buming Ular cobra , maka saya akan berbagi penangkalan apabila tergigit Ular atau binatang apa saja yg mempunyai bisa . Caranya : apabila tergigit ular berbisa anda secepatnya lari kerumah yg terdekat , minta bawang merah , gak usah di kupas langsung dikunyah sampai lembut , terus tempelkan pada bagian yg tergigit . Insya Allah sembuh seketika . Ini penangkal oleh2 dari orang Dayak Kaltim . Yg pernah saya buktikan dgn Joko Pa Kusen . dia terkena bisanya cobra sampai sudah bengkak , begitu aku tanya , katanya terkena ular kobra . Ambil bawang Ko terus dikunyah lembut dan balurkan ke bagian yg luka . Alhasil 5 menit kemudian langsung kempes . Semoga bisa membantu tuk semua orang . Trimakasih .

Artikel Kedua

Ular sedang Mudik ??

Fenomena temuan ular di kawasan hunian bukan hal yang diluar kebiasaan. Kejadian ini sangat alamiah natural dan logis (bukan mistis) dan bukan aksi terorisme gaees...

Mudik ? Iya, lha wong sebelum jd cluster dan perumahan berdri apik gitu kan tadinya rawa, tanah hutan dan kebun terbuka yg jd habitat ular beserta mangsanya. Ekosistem mash seimbang dgn ketersediaan mangsa dan predatornya..

Kenapa sekarang banyak ular masuk hunian manusia ? 

Ini beberapa alasannya :
1. Ular memang satwa liar yg habitatnya paling dekat dengan manusia. Ada ular berarti ekosistem di sekitar hunian masih bagus dan normal. Justru jika tidak ada ular, bersiaplah ledakan populasi hama dimana mana

2. Induk Ular bertelur tidak membuat sarang, tetapi memanfaatkan lubang2 sembunyi dan celah2 terlindungi yg tak pernah di jamah predator/ manusia . Secara insting, induk ular akan meletakkan telur di kawasan yang tersedia berlimpah makanan ular sehingga saat telur menetas, si anak dengn mudah mendapatkan makanannya.

3. Habitat ular di huni oleh manusia. Dengan sengaja kita tutup rawa, kita timbun sawah, kita buldoser hutan dan kita perkecil aliran irigasi sungai2 di sawah untuk dibangun cluster perumahan dan jalanan . Tak hanya ular, mangsanya pun semakin terdesak. Pada akhirnya berkumpulah mangsa2 ular ini di area pemukiman. Kadal tikus kodok katak cicak burung sekarang hanya ada di sekitar pemukiman. Sehingga ular pun mendekat kesana.

4. Ular bukan tipe satwa yang berkelompok seperti kijang, tapi tipe soliter atau hidup sendiri. Ular tidak menyusui sehingga tidak hidup bersama induknya. Setelah lahir/ menetas, si ular sudah mandiri.. cari makan dan cari tmpat sembunyi sendiri. Sehingga saat ditemukan anak ular  di perumahan, akan tidak mungkin mencari induknya disana. Si induk udah pergi 3  bulan lalu saat usai bertelur, dia tinggal kan telurnya di lubang tertentu dan tidak di erami.

5. Ular jenis / spesies apapun (ada 346 spesies di Indonesia) adalah satwa yang paling pintar sembunyi. Insting dia hanya cari makan dan cari tmpat sembunyi, Kebetulan jika di sudut kompleks ada area yang jarang dijamah dan dibersihkan, dia akan betah berkeliling disana berburu mangsa. Tapi ular *tidak membuat sarang* seperti burung, setelah keluar lubang, dia tidak balik lagi ke lubanh yang sama, atau jika terjadi maka itu hanya kebetulan.

6. Ular tidak bisa memilih nama tempat. Dimana pun dia nyaman dan ada mangsanya, dia akan betah. Terlepas itu di tepi sungai, hutan, kebun, halaman rumah, bahkan di area area industri banyak di temukan ular beraktifitas.. 

Jadi ular ular yg sedang viral di beberapa perumahan ini, sedang mudik ke area nenek moyangnya mencari mangsa di sana. Dan semakin ke depan, konflik ular dengan manusia ini tidak semakin reda tapi justru akan semakin tinggi frekuensinya. 

Berikut kami berikan Tips mengurangi populasi ular di cluster/hunian/ perumahan. Mengurangi populasi dgn  teknik *catch and relocationi, Bukan dengan dibunuh. 

1. Gotong royong Bersihkan area yg tidak tertata dan jarang dijamah, tumpukan material dan kebun tak terawatnmenjadi tempat nyman bagi ular untuk sembunyi.
2. Rumah kosong di semprot dengan fogging nyamuk secara berkala agar satwa di dalam tidak betah dan berpindah 
3. Pasang jaring besi di saluran irigasi akses keluar masuk
4. Pohon2 di atas pagar di bersihkan dr akses luar
5. Lubang di pagar kompleks di tutup
6. Psang pest trap untuk jebakan tikus, tikus adalah mangsa utama ular sehingga jika tikus berkurang, ular akan bergeser. Putus rantai makanan ular di kawasan hunian. 
7. Bagi yang memelihara burung, selalu cek akses dgn lingkungan karena burung jg makanan ular
8. Tidak perlu menebar garam, karena ular tidak takut garam
9. Tidak perlu menggunakan tali ijuk karena ular tidak sakit jika lewat ijuk, tetap lolos
10. Jika menemukan ular, hati hati dalam menangani (snake handling) sebaiknya dilakukan oleh orang yg terlatih
11. Disarankan cukup foto/ amati gerakan ularnya kemana. Lalu kirim ke group snake handler atau Snake Rescue atau Pemadam Kebakaran agar dibantu evakuasi dgn mengirim tim. 
12. Pahami katakter dan tingkah laku ular dan juga pahami manfaat serta bahayanya agar kita nyaman bertetangga dengan Ular.

Snake Everywhere, Don't worry just be prepared !!

Yayasan Sioux Ular Indonesia
IG @ ular_indonesia 
Sioux Snake Rescue 
Wa.me/628176800446

Sumber : Sate Jawa
Foto : Istimewa
Share:

Hati-hati Saat Imunisasi, ada "Vaksin Penyebab AUTIS"

Jakarta (WWT) - Judul asli : "Vaksin Penyebab AUTIS" Buat para Pasangan MUDA. Oom dan Tante yg punya keponakan... atau bahkan calon ibu ... perlu nih dibaca ttg autisme. Bisa di share kpd yg masih punya anak kecil spy ber-hati2. Stlh kesibukan yg menyita waktu, baru skrg sy bisa dpt waktu luang membaca buku "Children with Starving Brains" karangan Jaquelyn McCandless,MD yg (terjemahannya) diterbitkan oleh Grasindo.

Ternyata buku yg sy beli di toko buku Gramedia seharga Rp. 50.000,-itu benar2 membuka mata sy, dan sayang sekali baru terbit stlh anak sy Joey (27 bln) didiagnosa mengidap Autisme Spectrum Disorder. 

Bagian satu, bab 3, dari buku itu benar2 membuat sy menangis.

Selama  6 bln pertama hidupnya (Aug 2001-Feb 2002), Joey memperoleh 3x suntikan vaksin Hepatitis B, dan 3x suntikan vaksin HiB. Menurut buku tsb (hal 54-55) ternyata dua macam vaksin yg diterima anak sy dlm 6 bln pertama hidupnya itu positif mengandung zat pengawet
Thimerosal, yg terdiri dr Etilmerkuri yg menjadi penyebab utama sindrom Autisme Spectrum Disorder yg meledak sejak awal thn 1990 an. Vaksin yg mengandung Thimerosal itu sendiri sdh dilarang di Amerika sejak akhir thn 2001. 

Alangkah sedihnya sy, anak yg sy tunggu kehadirannya selama 6 thn, dilahirkan dan divaksinasi di sebuah rumahsakit besar yg bagus, terkenal, dan mahal di Karawaci Tangerang, dgn harapan memperoleh treatment yg terbaik, ternyata malah "diracuni" oleh Mercuri dgn selubung vaksinasi. 

Beruntung sy msh bisa memberi ASI sampai skrg, sehingga Joey tdk menderita Autisme yg parah. Tetapi tetap saja, sampai skrg dia blm bicara, hrs diet pantang gluten dan casein, hrs terapi ABA, Okupasi, dan nampaknya hrs dibarengi dgn diet supplemen yg keseluruhannya sangat besar biayanya. 

Melalui e-mail ini sy hanya ingin menghimbau para dokter anak di Indonesia, para pejabat di Dep Kesehatan, tolonglah baca buku tsb dan tolong musnahkan semua vaksin yg msh mengandung Thimerosal. Jgn sampai (dan bukan tdk mungkin sdh terjadi) sisa stok yg tdk habis di Amerika Serikat tsb di ekspor dgn harga murah ke Indonesia dan dikampanyekan sampai ke puskesmas2 spt contohnya vaksin Hepatitis B, yg skrg sedang giat2 nya dikampanyekan sampai ke pedesaan.

Kpd para orang tua dan calon orang tua, marilah kita bersikap proaktif, dan assertif dgn menolak vaksin yg mengandung Thimerosal tsb, cobalah bernegosiasi dgn dokter anak kita, minta vaksin Hepatitis B dan HiB yg tdk mengandung Thimerosal.

Juga tolong e-mail ini diteruskan kpd mereka yg akan menjadi orang tua, agar tdk mengalami nasib yg sama spt sy.

Sekali lagi, jgn sampai kita kehilangan satu generasi anak2 penerus bangsa, apalagi jika mereka datang dr keluarga yg berpenghasilan rendah yg utk makan saja sulit apalagi utk membiayai biaya terapi supplemen, ABA, Okupasi, dokter ahli Autisme (yg daftar tunggunya sampai ber-bulan2) , yg besarnya sampai jutaaan Rupiah perbulannya.

Terakhir, mohon doanya utk Joey dan ratusan, bahkan ribuan teman2 senasibnya di Indonesia yg skrg sdg berjuang membebaskan diri dr belenggu Autisme.

 "Let's share with others... Show them that WE care !" Persiapan kita utk cucu ya....

Sumber : Sate Jawa
Foto : Istimewa
Share:

Pelanggaran HAM Oleh Organisasi Papua Merdeka (OPM)


#JokowoPeduliHAM

Jakarta (WWT) - Setiap tahun, masyarakat internasional di tanggal 10 Desember, selalu memperingati hari hak asasi manusia (HAM) internasional. Peringatan dimaksudkan untuk mengingatkan bahwa pelanggaran HAM adalah kejahatan kemanusiaan yang menjadi musuh masyarakat global, sehingga jelas pelakunya baik individu, kelompok atau organisasi bahkan negara akan dibenci dan dikucilkan oleh masyarakat global.

Peringatan HAM internasional juga bertujuan untuk selalu mengingatkan, mengontemplasi dan merefleksi agar kejadian-kejadian pelanggaran HAM tidak terulang kembali, atau minimal semakin dapat dikurangi.

Di masyarakat internasional, perang dan konflik berkepanjangan di Suriah, Iraq, Yaman, Nigeria, Pakistan, Afghanistan dan Palestina jelas sarat diwarnai oleh pelanggaran HAM. Apa yang dilakukan tentara-tentara Israel yang membombardir jalur Gaza dengan alasan menarget para pejuang Hamas, namun roket-roket dan rudal-rudal mereka yang menghantam perumahan sipil bahkan membunuh anak, perempuan, dan lansia jelas merupakan pelanggaran HAM serius bahkan mengarah ke genocida. Hal yang sama juga apa yang dilakukan tentara Myanmar terhadap para pengungsi Rohingya jelas juga merupakan pelanggaran HAM bahkan pengungsian besar-besaran jelas mengindikasikan pelanggaran HAM dimaksud. Jangan ditanya lagi pelanggaran HAM berat yang dilakukan ISIS, Boko Haram, Al Qaeda dan sejumlah kelompok separatis di berbagai belahan bumi lainnya, bahkan tidak sedikit juga banyak yang menilai AS juga layak memperoleh tinta merah dalam pelanggaran HAM yang terjadi dimana-mana dalam kapasitasnya sebagai “polisi dunia”.

Di Indonesia, pelanggaran HAM banyak dilakukan oleh kelompok separatis Organisasi Papua Merdeka (OPM) seperti beberapa contoh aktualnya antara lain pada tangga; 1 Desember 2018 di Jalan Trans Papua, Kabupaten Nduga, Papua, terjadi salah satu peristiwa paling mengerikan bagi warga sipil dalam sejarah kemerdekaan Indonesia, yaitu pembunuhan terhadap sebanyak 31 orang pekerja PT Istaka Karya yang dilakukan Kelompok Kriminal Sipil Bersenjata (KKSB) pimpinan Egianus Kogoya, dilatarbelakangi adanya salah satu pekerja tersebut yang mengambil foto perayaan Hari Ulang Tahun Tentara Pembebasan Nasional/Organisasi Papua Merdeka (HUT TPN OPM) yang sedang dilakukan KKSB pimpinan Egianus Kogoya tersebut. Peristiwa tersebut amat mengiris nadi kemanusiaan kita karena dilakukan oleh sesama masyarakat sipil. Hanya saja, para pembunuh tersebut telah terindoktrinasi ideologi Papua Merdeka.

Pasca kejadian mengerikan tersebut, KKSB berulangkali melakukan penyerangan baik terhadap masyarakat sipil maupun TNI/Polri, diantaranya yaitu pada tanggal 12 Agustus 2019 di wilayah Kampung Mudidok, Kabupaten Puncak Jaya, Papua, ditemukan jenazah Briptu Heidar yang merupakan anggota Satgas Gakkum Polda Papua wilayah Ilaga, yang sebelumnya diculik KKSB ketika sedang melaksanakan tugas penyelidikan di wilayah Kabupaten Puncak. 

Selanjutnya, pada tanggal 16 Agustus 2019 di sekitar Km 39 Jalan Trans Wamena-Habema, Kabupaten Jayawijaya, Papua, terjadi penembakan terhadap konvoi kendaraan pengangkut logistik milik Satgas Pengamanan Daerah Rawan dari Yonif 751/VJS oleh KKSB pimpinan Egianus Kogoya, mengakibatkan satu orang prajurit TNI meninggal dunia yaitu Pratu Sirwandi M Sahidillah. 

Kemudian, pada tanggal 25 Oktober 2019 di Distrik Hitadipa, Kabupaten Intan Jaya, Papua, terjadi penyerangan terhadap masyarakat sipil oleh KKSB pimpinan Lekagak Talenggen, mengakibatkan sebanyak 3 warga sipil berprofesi sebagai tukang ojek meninggal dunia seperti Rizal, Herianto dan La Soni. 

Belum lagi pelanggaran HAM yang terjadi saat kerusuhan Wamena dan beberapa tempat di Papua, termasuk pengusiran, perampasan dan pemerkosaan terhadap Suku Buton, Bugis, Makasar, Sumatera Barat, Jawa dan lain-lain yang selama ini sudah menetap dan bekerja bertahun-tahun untuk memajukan Papua, termasuk kematian salah seorang dokter asal Jawa yang dibunuh oleh massa yang beringas saat kerusuhan di Wamena. Banyak kalangan menilai bahwa aktor utama pembuat kerusuhan di Wamena ini adalah simpatisan-simpatisan OPM, yang sebelumnya mereka memanfaatkan kasus rasial yang terjadi di Surabaya tanggal 15 Agustus 2019, walaupun kasus rasial tersebut diawali dengan sikap segelintir aktifis dan pemuda asal Papua yang membuang bendera Merah Putih ke got atau selokan air di asrama mereka di Jalan Kalasan, Surabaya, Jawa Timur. Jelas sebuah tindakan yang tidak nasionalis, karena membuang bendera negara adalah penghianatan serius (seriously treason) terhadap kedaulatan negara.

Jadi, sekali lagi, memperingati hari HAM internasional yang jatuh tanggal 10 Desember 2019, rasanya publik internasional terutama di Inggris, Jerman, Belanda, Australia, Selandia Baru dan Pasifik Selatan, termasuk masyarakat Indonesia mulai memahami bahwa OPM adalah pelaku pelanggaran HAM yang sangat berat di Papua, yang selama ini selalu memutar balikkan fakta dengan terus menerus menempatkan OPM sebagai korban “playing victims”, padahal sebenarnya mereka adalah aktor utama dibalik gonjang-ganjing keamanan yang selama ini terjadi di Papua.

Oleh : Herdiansyah Rahman
*) Penulis adalah pemerhati masalah Papua.

Sumber : Sate Jawa
Foto : Istimewa
Share:

OPM dan Hari Hak Azasi Manusia Internasional

Pemerintah Serius Tuntaskan Kasus Pelanggaran HAM Berat di Papua
#JokowiPeduliHAM

Jakarta (WWT) - Badan Ilmiah Indonesia atau peneliti LIPI, Dr. Andriana Elisabeth mengatakan, masalah kebebasan Papua akan diprediksi menjadi masalah umum dalam Hari Internasional Hak Asasi Manusia yang akan dirayakan pada 10 Desember. Pernyataan Andriana ini benar, karena sebelumnya pada hari internasional hak asasi manusia tahun 2018, beberapa sayap politik Gerakan Papua Merdeka (OPM) seperti Komite Nasional Papua Barat (KNPB), Gerakan Serikat Pembebasan Papua Barat (ULMWP), Papua Barat Merdeka dll melalui keributan mereka demonstrasi massa, yang diharapkan oleh Benny Wenda, termasuk Veronica Koman dan pengikut mereka dalam rangka internasionalisasi masalah Papua, meskipun sampai sekarang perjuangan mereka telah "benar-benar gagal".

OPM dan simpatisan mereka belum pernah menggunakan isu kekerasan hak asasi manusia di Papua sebagai gerakan tujuan utama mereka, karena pemerintahan Jokowi dan Ma'ruf Amin telah berkomitmen untuk menyelesaikan masalah Papua, dan kita sebagai rakyat Indonesia yang mencintai Papua memiliki pertanyaan kepada OPM mengenai komitmen mereka untuk bertanggung jawab terkait dengan kekerasan hak asasi manusia yang telah mereka lakukan terhadap rakyat Papua dan orang lain. OPM dan pendukungnya yang tinggal di Papua, di luar Papua termasuk di luar negeri tidak sibuk mencari dan mempolitisir masalah kekerasan hak asasi manusia di Papua, karena jangan lupa, salah satu aktor penting yang terkait dengan kekerasan HAM di Papua adalah OPM juga.

Baru-baru ini, salah satu video tentang pelanggaran hak asasi manusia yang penting yang dilakukan oleh OPM telah diedarkan di media sosial, video yang berisi 2 menit, 13 detik telah dijelaskan tentang demonstrasi untuk memprotes OPM menggunakan anak-anak sebagai pejuang atau tentara mereka. Demonstrasi yang telah dilakukan di London, Inggris, termasuk penduduk Oxford yang ditolak dewan Oxford yang telah memberikan penghargaan kepada para pelarian politik seperti Benny Wenda, para pemimpin ULMWP yang hidup gemerlap di Inggris dari manuvernya untuk menjual isu Papua. Video-video itu dapat membuat salah satu bukti yang valid tentang OPM dan Benny Wenda dll telah menggunakan praktik "pencuri pencuri" di atas tentang kepedihan dan kemelaratan yang sama sekali tidak terpecahkan dari penduduk Papua.

OPM dan para pendukungnya harus melihat dan menyadari kenyataan bahwa masalah referendum Papua tidak populer, karena di masa sekarang ini, banyak pemuda Papua yang tertarik dan belajar tentang prinsip nasional kita, Pancasila. Akhirnya, kita dapat melihat hari peringatan OPM pada tanggal 1 Desember tidak didukung oleh penduduk Papua, meskipun di Ambon dan Yogyakarta telah melakukan rapat umum dengan menghitung simpatisan OPM, dan upaya aparat penegak hukum untuk menahan simpatisan OPM di beberapa tempat telah didukung oleh penduduk Papua. siapa yang cinta Indonesia.

Orang-orang Indonesia dan khususnya anggota OPM harus menyadari bahwa masalah hak asasi manusia adalah isu yang digunakan untuk mengacaukan situasi dan kondisi di negara tertentu untuk menciptakan "ketidakpastian melalui revolusi warna". Karena itu, akan lebih baik jika anggota OPM kembali ke Indonesia dan bersama-sama dengan pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin mengembangkan Papua, dan memang pemerintah Indonesia akan memberikan otonomi khusus Papua dan akan membuatnya menjadi plus otonomi khusus untuk mendorong dan meningkatkan Tingkat kesejahteraan penduduk Papua melalui memberi mereka kualitas kesehatan, pendidikan dan pendidikan yang lebih baik, memberlakukan ekonomi masyarakat dan pembangunan infrastruktur.

Memecahkan masalah Papua tidak melalui gagasan destruktif seperti referendum Papua atau penentuan nasib sendiri Papua, tetapi melalui semangat kebangsaan dan menjaga pluralisme termasuk meningkatkan status dan kondisi kesejahteraan penduduk Papua.

Ini akan lebih baik jika pemuda Papua dan penduduk Papua yang akan mencerminkan semangat indah mereka ke Indonesia melalui gerakan dan aktivitas positif seperti pemain sepak bola Papua, Osvaldo Haay yang menjadi top skorer di pertandingan sepak bola SEA Games di Filipina. Terakhir, Indonesia adalah Papua, dan Papua adalah Indonesia. Jangan mencoba memisahkan mereka satu sama lain.

Judul Asli : OPM AND HUMAN RIGHTS INTERNATIONAL DAY
By: Tony Priyono
Penulis adalah pengamat Papua. Tinggal di Jakarta Timur.

Sumber : Sate Jawa
Foto : Istimewa


Diterjemahkan dari Artikel :
OPM AND HUMAN RIGHTS INTERNATIONAL DAY
By: Tony Priyono

Indonesia Scientific Agency or LIPI’s researcher,  Dr.  Andriana Elisabeth said Papua’s freedom issue will be predicted to be common issues in Human Rights International Day which will celebrate on December 10th. Andriana’s statement is true because previously in 2018 human rights international day, several political wings of Freedom Papua Movement (OPM) such as West Papua National Committee (KNPB), United Liberation Movement for West Papua (ULMWP),  Free West Papua etc through their tumultuous mass ralies, which hopes by Benny Wenda, including Veronica Koman and their followers in order to Papua’s problem internationalization, even though until now their struggle have been “totally failure”.

OPM and their symphatizers have not been used human rights violence issue in Papua as their main purpose movement, because Jokowi and Ma’ruf Amin’s administration have committed to solve Papua’s problems, and we are as Indonesia’s people who are love Papua have question to OPM regarding their commitment to responsible related to their human rights violence which had been done by them to Papua’s people and others.  OPM and their supporters who are living in Papua, outside Papua including abroad do not busy to seek and politicizing human rights violence issue in Papua, because do not forget, one of crucial actors related to human rights violence in Papua is OPM too. 

Recently, one of video about crucial human rights abuse which done by OPM had been circulated on social media, those video which contained 2 minutes, 13 seconds had been described about rallies to protest OPM using children as their fighters or army. Those rally which had been done in London, England, including Oxford’s resident who were rejected Oxford’s council which had given award to political fugitives likes Benny Wenda, the ULMWP’s leaders who are glamourly living in England from his maneuver to sell Papua’s issue. Those video could make one of valid evidence about OPM and Benny Wenda etc have been using “thief scream thief” practices above on completely unsolved languish and squalor from Papua’s resident. 

OPM and their supporters must reality look and realize that Papua’s referendum issue is not popular, because in this current days, many Papua’s youth who are interesting and studying about our national tenet, Pancasila. Finally, we can see OPM’s anniversary day on December 1st did not support by Papua’s resident, even though in Ambon and Yogyakarta had done rally by counted OPM’s symphatizers, and  law enforcement apparatus efforts to detain OPM’s symphatizers in several places had been supported by Papua’s resident who are love Indonesia. 

Indonesia’s people and especially OPM’s members should realized that human rights issues is the issued which used to destabilize situation and condition in certain country to create "uncertainty through color revolutions". Because that, its will more better if OPM’s member back to Indonesia and together with Jokowi-Ma'ruf Amin’s administration developing Papua, and indeed the Indonesia’s government will give Papua’s special autonomy and will make it to be plus special autonomy to boost and to leverage Papua’s resident welfare levels through giving them more better quality of healthy, education and educability, enacting people’s economic and an infrastructure development. 

Solving Papua’s problem does not through destructive notions such as Papua’s referendum or Papua’s self determination, but through nationality spirit and keeping pluralism including boosting Papua’s resident welfare status and conditions. 

Its will more better if Papua’s youth and Papua’s resident who will reflect their lovely spirit to Indonesia through positive movement and activity likes Papua’s soccer player, Osvaldo Haay who is being top scorer at SEA Games’s football match in Philipines. Last but not least, Indonesia is Papua, and Papua is Indonesia. Do not try to separate them each others. 

The writer is Papua’s observer. Live in East Jakarta.

Kembali ke Kumpulan Artikel Ekonomi Politik

Bela Negara
Berjuang berdasarkan Pancasila dan UUD'45, sesuai dengan Sejarah Bangsanya

Penghianat
Berjuang untuk memanipulasi Sejarah Bangsanya

#SadarSejarahNusantara
#PerpustakaanTanahImpian

Share:

Translate

Pola Pikir

Ada Penghianat Bangsa Dalam Pilpres 2024

Pahlawan Jalan Maju, Penghianat Jalan Mundur Jakarta ( Warta WA Terkini - No Gossip ) - Dari mulai isue Politik Dinasti hingga isue Penghi...

Arsip Blog