Reklamasi atau Jakarta Tenggelam

CATATAN☆EMAS
Mencegah banjir rob akibat penurunan muka tanah daratan Jakarta secara jangka panjang butuh 'Giant Sea Wall" (GSW) atau Tanggul Laut Raksasa (TLR).

GSW membentengi seluruh pantai Teluk Jakarta yang dilengkapi pompa-pompa raksasa siap melimpahkan air dari dalam tanggul yang menjadi muara 13 sungai besar ke laut.
Secara nilai proyek GWS bisa menghabiskan ribuan triliun rupiah, jika dibiayai APBN maka pembangunan Indonesia akan berantakan karena tersedot untuk membiayai GSW ini.
Jokowi dan Ahok punya akal yang sangat cerdas, pembiayaan GSW akan dibebankan kepada konsorsium pengusaha real estate yang  mendapat konsesi membangun pulau reklamasi.
APBN-nya aman, Jakarta-pun aman karena GSW dibangun murni oleh duit swasta. Semua perhitungan dilakukan secara bisnis seperti Kereta Rel Listrik Cepat Jakarta Bandung.
Manfaat komersial GSW ini nanti akan ada jalan tol di atasnya, yang bisa menjadi akses langsung Cengkareng/Tangerang - Pulau-Pulau Reklamasi - Marunda/Bekasi.
Penentang reklamasi teluk Jakarta punya argumen menolak dilanjutkannya reklamasi Teluk Jakarta antara lain:
1. Merusak biota laut.
Faktanya biota laut teluk Jakarta sudah rusak dan tercemar puluhan tahun.
Justru dengan reklamasi Teluk Jakarta menjadi pemukiman baru akan mengurangi beban pertumbuhan pemukiman wilayah hulu sungai-sungai yang melintasi Jakarta di selatan yaitu Kota Depok, Kota Bogor dan Kabupaten Bogor.
Dengan adanya pemukiman, akan ada tanggungjawab dan tekanan agar menjaga kebersihan air dari hulu sungai yang akan memasuki Teluk Jakarta.
2. Memanjakan kalangan elit.
Faktanya Pemprov DKI justru memanjakan kalangan menengah bawah.
Pulau reklamasi sepenuhnya dibiayai swasta tapi seluruh lahan milik pemerintah, tidak akan ada lahan SHM Sertifikat Hak Milik, hanya HPL Hak Pengelolaan Lahan.
Pemprov DKI ditegaskan oleh Ahok TETAP mengenakan kontribusi tambahan 15% untuk membangun fasilitas umum dan sosial termasuk rusunawa milik Pemprov DKI yang diperuntukkan bagi kalangan menengah bawah.
3. Akan jadi pemukiman orang asing terutama dari RRC.
Faktanya investasi property orang asing ke dalam negeri menguntungkan karena dengan dana segar masuk, pasti menggairahkan ekonomi Indonesia. Sejak orde baru apartemen di Singapore laris manis pembelinya banyak orang Indonesia yang untung adalah Singapore.
Takut RRC menguasai Indonesia dari kepemilikan property di Teluk Jakarta? Negara tolol aja yang mau menguasai negara lain pakai investasi apartemen. Kalau pemikiran itu benar, Singapore sudah lama kita kuasai.
Bangun dari mimpi dan ngigaumu!!! Itu hanya propaganda anti cina yang dihembuskan kelompok anti Jokowi dan hanya dipercaya oleh orang-orang yang otak oblak, akal dangkal dan nalar buyar...
Mari Berpikir Cerdas dengan Akal Sehat...
@EdyMASran 16/02/2017
TONTON • SUKAI • BAGIKAN VIDEONYA...
https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=1021264564646762&id=570190983087458
LIKE & SHARE fanpage facebook:
https://www.facebook.com/catatanemas/
"Catatan EMAS Edy Masran"
Share:

Translate

Pola Pikir

Ada Penghianat Bangsa Dalam Pilpres 2024

Pahlawan Jalan Maju, Penghianat Jalan Mundur Jakarta ( Warta WA Terkini - No Gossip ) - Dari mulai isue Politik Dinasti hingga isue Penghi...

Arsip Blog