-->

Copyright 2021 © Tanah Impian All Right Reserved


"HEMAT CERDAS, HIDUP BERKUALITAS"

Nasib Pensiunan di Zaman Jokowi


Jakarta (Warta WA Terkini - No Gossip) - Anda mungkin bertanya-tanya, mengapa judul Pensiunan tapi sebut nama Jokowi. Apa hubungannya?

Saya bukan orang yang pandai menulis, saya cuma ingin bilang, kita-kita pensiunan di zaman Jokowi merasa sangat dihargai dan diorangkan, oleh hasil mengabdi kita puluhan tahun kepada Negara.

Semua kenaikan apapun, langsung dibayarkan, begitu juga rapelan, paling lambat 3 bulan, kita sudah mendapatkan rapelan tersebut 

Zaman Prabowo, rapelan sudah lebih dari setahun belum juga kunjung datang.

Sampai-sampai banyak media online yang cari Clickbait dengan esensi judul "rapel akan segera dibayar", padahal diakhir artikel selalu saja "Taspen belum menetapkan, kapan pembayaran tersebut"

Artikel sejenis di atas muncul disetiap pertengahan bulan atau setiap hampir diakhir bulan, yang membuat para pensiunan seperti saya, yang walaupun sudah tertipu berkali-kali oleh artikel-artikel sebelumnya, tetap saja mencoba meng-klik dengan tentunya penuh harapan.

Dengan tanpa mengurangi rasa hormat, sebagai rakyat yang memilih Anda, tadinya saya berfikir Pak Prabowo akan menjadi Politisi Negarawan ke 3 di NKRI, setelah Bung Karno, dan Pak Joko Widodo. Tapi ternyata Bapak memilih untuk menjadi Politisi Politikus. Puncaknya dengan diterbitkannya Amnesti-Abolisi.

Tadinya kami memilih Anda, salah satunya konon kabarnya, Anda adalah seorang ahli strategi perang, mengingat kondisi kita sekarang logika berpikir demokrasinya masih carut-marut.

Tapi jangankan perang, sama seorang wanita saja, Anda sudah bertekuk lutut, dan keluarlah Amnesti-Abolisi dengan proses yang konon kata Pak Hadi prosesnya cacat hukum.

Saya luruskan, ada yang bilang katanya Anda berutang Budi sama si wanita, yang konon memuluskan Anda kembali ke Indonesia.

Urusan Hutang Budi Anda jangan campur adukkan dengan kepentingan Bangsa dan Negara. Ini sama saja dengan Anda menghianati rakyat pemilihmu, yang menjadikan Anda Presiden, bukan wanita itu.

Semoga tidak terjadi, tapi jika terjadi 98 part 2, dapat dipastikan prosesnya mirip dengan 98. Presidennya lengser, dan Wakilnya jadi Presiden (Seperti saat Habibie menggantikan Soeharto).

Jangan mimpi untuk melengserkan Wakilnya, tanpa Presidennya. Dimana-mana rakyat berdemo berhadapan dengan pengambil keputusan, bukan mendemo pelaksana.

Hidup memang pilihan, janganlah Anda saat kampanye menempatkan diri sebagai calon Politisi Negarawan, tapi setelah dipuncak, tidak kuat godaan orang-orang terdekat Anda yang memiliki agenda sendiri, dan memanfaatkan Anda.

Sebagai Politisi Negarawan, berhianat kepada teman partai atau teman seperjuangan dalam politik praktis diperbolehkan (Itu artinya Anda berkomitmen pada rakyat yang memilih Anda), karena mereka yang tadinya mengaku berjuang bersama untuk rakyat, justru di tengah jalan mereka  ingin mengkhianati rakyat. Ya itulah esensi dari tetap berkomitmen kepada rakyat yang memilih Anda dalam kondisi apapun, barulah Anda pantas disebut sebagai Politisi Negarawan.

Seperti Jokowi yang dituduh penghianat partai. Padahal beliau konsisten memperjuangkan rakyat pemilihnya, bukan partainya yang justru jelas-jelas ingin menghianati rakyatnya.

Jangan sampai Pak Prabowo menyesal, karir tertinggi seorang Politisi adalah menjadi Politisi Negarawan, yang diakui dunia Kenegarawanannya.

Belajar dari Pak Soeharto, 32 tahun berkuasa, hingga merekayasa dengan Gerakan Bapak Pembangunan, tetap saja Beliau dianggap dunia, sebagai Politisi Politikus, yang hanya selalu diingat bersamaan dengan Peristiwa Demo Besar-besaran 98, yang notabene justru melengserkannya.

Tidak ada yang salah untuk memilih menjadi Politisi Politikus atau Politisi Negarawan. 

Bedanya Politisi Politikus segera dilupakan rakyatnya, setelah lengser.

Sementara Politisi Negarawan akan terus dikenang hingga akhir zaman. (GS)

Sumber: Sate Jawa (Salin Tempel dari Jaringan WAG)


wartawaterkini - Warta WA TerkiniNo Gossip

IG : @wartawaterkini
Sumber : Sate Jawa - but no Gossip
Photo : Istimewa
Labels: Ekonomi Politik / Politik Ekonomi

Thanks for reading Nasib Pensiunan di Zaman Jokowi. Please share...!

Perpustakaan Tanah Impian - KLIK⬇️

Perpustakaan Tanah Impian - KLIK⬇️
Jendela Pengetahuan
Back To Top