Jenis kelamin SBY, Rocky Gerung dan Fadli Zon?

Jakarta  (WWT) - Jenis kelamin SBY, Rocky Gerung dan Fadli Zon dipertanyakan oleh seorang politikus senior NasDem, Irma Suryani Chaniago di ILC. Apakah forum ILC ini layak utk menjadi ajang pembantaian karakter ini? Layak. Sangat layak. Mengapa?

Karena selama ini, di ILC Jokowi dibantai & dilihat berat sebelah. Bikin ngakak! Satu wanita ini menekuk dan membuat Fadli Zon, SBY, dan Rocky Gerung berada di bawah kakinya. Bagaimana kisahnya?

Mari simak kalimatnya.

Assalamualaikum Wr. Wb. Terima kasih Pak Karni. Saya agak heran juga nih kali ini. Saya nggak ngerti ya. Tadi Pak SBY ini curhaaat.. Pak SBY memang sering curhat, dari awal jadi presiden sampai hari ini. Tapi saya ingin tanya, yg perempuan siapa ya ? Mengeluuuuuh terus.

Ini yg perempuan siapa? Itu yg pertama.Kemudian yg kedua, saya ingin menggaris bawahi. Tadi Fadli adik saya, saya dukung Fadli. Karena sama2 dari Minang, saya harus bangkitkan batang tarandam

Tapi Fadli ini tidak ada bedanya ketika mengomentari Kodari. Kalau Kodari dikatain Fadli sebagai tukang dongeng, kalau Fadli ini peramal. Dukun. Fadli ini dukun juga. Karena dia bisa mengatakan Indonesia ini kacau, sulit dan akan hancur kalau dipimpin Jokowi. Kalau Pak JK ngomong begitu, JK tidak mungkin jadi wapres.

Apakah kemudian nanti Prabowo yg pimpin, Indonesia bisa maju ? Tidak! Saya tidak yakin. Itu ramalan Fadli. Belum ada jasa dari Prabowo. (Kemudian Fadli mencoba memotong, lalu….) Tunggu ! Saya harus ngomong dulu ! Saya kakakmu, saya harus ngomong dulu.

Itu yg kedua. Yang ketiga, sy ingin sampaikan juga tadi Bung Rocky Gerung yg sok tahu ini bilang bhw “Pertimbangan Jokowi utk menentukan wakil presidennya karena kearoganan Pak Jokowi dan Bu Mega.

Sok tahu banget! Seorg akademisi, sy mau tanya, Pak Rocky Gerung ini pernah gak jadi dekan? Saya mau tanya. Disiplin ilmunya apa ya ? Kok semuanya bisa dikomentari seenak udelnya. Tapi beliau tidak pernah melakukan secara fair.

Karena dia ini menyeraaaaaang pemerintah terus. Menurut saya itu tidak fair secara akademisi. Sebagai orang yg bisa dimintai pendapat oleh ILC agar publik tahu bhw pendapat akademisi ini “seperti ini loh”. Memberi solusi, bukan provokasi.

Saya juga ingin sampaikan juga, Pak Rocky Gerung ini sudah merendahkan koalisi pemerintah. Kami tersinggung sebagai Nasdem, ketika penetapan wapres Jokowi itu dilakukan Megawati, bukan koalisi. Anda harus ralat itu Pak. Kami di koalisi, diskusikan itu bersama2.

Bukan dgn Bu Megawati saja. Tentu sudah. Jadi jangan sok tahu. Jadi jangan katakan “sudah, sudah, sudah!”. Anda sebagai pengamat, harusnya berdiri di tengah. Nggak pas Anda berkomentar seperti itu. Nggak pas Anda ditonton oleh Indonesia. Karena Anda lakukan provokasi.

Saya hormat dgn Prabowo. Sangat hormat. Nah, kita harusnya saling menghormati. Pilpres 2019 ini adalah ajang pertempuran Jokowi & Prabowo. Megawati dan SBY ini adalah pembantu saja di belakangnya. Mereka hanya ketua partai.

Jangan diadu domba nih berdua. Ini kan se-olah2 kita menghadap2kan antara Bu Mega sama Pak SBY. Jadi saya ingin kita semua di sini saling menghormati. Tadi Pak Hinca juga bilang utk saling menghormati. Kami saling menghormati.

Kalau Prabowo ke Demokrat ya tidak apa2. Itu hal yg dinamis. Nggak ada masalah. Kita hormati kok. Kita nggak pernah mengatakan kenapa Gerindra harus kesana? Kalau NasDem hanya satu. Kami hanya melakukan dukungan kepada Jokowi tanpa mahar & syarat.

NasDem selalu berpikir play to win.Kami bermain & hrs menang. Sehingga penentuan wapres itu pun karena hrs menang. Bukan karena arogan, bukan karena petugas partai dst, dgn bahasa sinis itu. Nggak baik juga ketika ILC ditonton seluruh Indonesia, tapi diisi oleh Gerung.

Nggak pas. Seharusnya Bapak dihargai sebagai akademisi, tapi kalau Bapak Miring2 seperti itu pikirannya, bapak bukan pengamat, tapi politisi. Ya? Tadi yg dibicarakan Fadli, saya tdk masalah. Pak Hinca juga tidak masalah. Karena politik ini dinamis.

Siapapun yg jadi presiden di depan, kita support. NasDem akan dukung jika Prabowo jd presiden. Kalau Pak Jokowi yg kemudian menang, ya harusnya legowo. Indonesia jadi lebih baik intinya. Bukan siapa yg berkuasa. Itu loh. Untuk Indonesia harusnya kita pikirkan.

Jadi jangan di-ulang2 terus Rocky Gerung ngadu sana sini. Nggak bener ini. Sebagai perempuan, saya terhina jika perempuan seperti Bu Megawati dihina oleh orang seperti Rocky Gerung ini. Pernah gak bapak tahu bahwa Bapak adalah laki-laki?

Bapak mengatakan bahwa Mega itu arogan. Padahal menurut saya & rakyat Indonesia, Bapak yg arogan. Bapak sok pinter. Itu gak bener! Bapak harus fair. Ketika Jokowi melakukan kebaikan, bapak harus support dan apresiasi. Ketika Jokowi lakukan kesalahan, bapak kritisi.

Bapak selalu membully. Saya catat itu. Jadi saya ingatkan sekali lagi. Bapak bukan siapa-siapa. Jokowi tidak perlu orang seperti Rocky Gerung. Karena orang seperti Rocky tidak berikan solusi, tapi provokasi.
Begitulah raung-raung.

Sumber : Sate Jawa
Foto : Istimewa

Anda telah membaca Rubrik Beradab / Tidak Beradab

Setelah membaca artikel di atas, menurut Anda, apakah ia beradab atau tidak beradab. Silahkan Anda nilai sendiri. (Red)
Share:

Translate

Pola Pikir

Ada Penghianat Bangsa Dalam Pilpres 2024

Pahlawan Jalan Maju, Penghianat Jalan Mundur Jakarta ( Warta WA Terkini - No Gossip ) - Dari mulai isue Politik Dinasti hingga isue Penghi...

Arsip Blog