Bunga 7 Rupa |
MANDI BUNGA 7 RUPA
Kalau ditelaah, makna filosofisnya jauh dari mistis dan gaib
Harus diakui, Indonesia masih mengenal tradisi-tradisi leluhur yang kuat meskipun saat ini era informatika sudah sedemikian canggihnya. Salah satunya adalah kembang tujuh rupa, aneka bunga-bungaan yang biasanya menjadi syarat wajib dalam upacara-upacara adat atau ritual berbau mistis dan sakral lainnya.
Sebenarnya, apa sih maksud dan tujuan dari perlunya kehadiran kembang tujuh rupa dalam aneka upacara adat tersebut? Betulkah kembang-kembang itu mempunyai hubungan yang kental dengan hal-hal gaib? Lalu bunga apa sajakah yang masuk dalam kategori kembang tujuh rupa ini? Karena menurut adat Jawa, kembang tujuh rupa bukanlah sembarang kembang dan punya masing-masing maknanya.
Baca juga : Sejarah Awalnya Parfum - Untuk Ritual Penyembahan Dewa RA
Akan saya sebutkan 1/1 makna dari kembang yang dipakai untuk ritual mandi kembang 7 rupa dibawah ini.
1. Mawar Merah : Bunga yang satu ini bisa dipastikan wajib ada dalam komposisi kembang tujuh rupa. Merujuk pada adat Jawa, mawar merah menjadi perlambang proses lahirnya manusia ke dunia. Bunga ini juga melambangkan seorang ibu yang menjadi tempat hati nurani dan jiwa manusia terbentuk. Itulah sebabnya mawar merah selalu digunakan untuk hal-hal yang sakral dan suci.
2. Mawar Putih : Masih dari keluarga mawar, ada juga mawar putih dalam komposisi kembang tujuh rupa. Bunga ini melambangkan ketentraman, kedamaian, dan kesejahteraan untuk menciptakan keselarasan atau keseimbangan antara bumi dan langit. Dalam bahasa Jawa, biasa dikenal dengan ungkapan “Gemah Ripa Loh Jinawai, Toto Titi Tentrem Kerta Raharja”.
3. Bunga melati memiliki makna pengharapan, sehingga diharapkan dalam melakukan segala kegiatan kita harus melibatkan hati atau kalbu, tidak sekedar bertindak saja. Ini juga mengajarkan kita untuk selalu berpikir matang sebelum mengambil tindakan atas segala macam permasalahan. Bunga melati juga menjadi perlambang ketulusan dari hati nurani yang paling dalam, atau jujur dan juga bermanfaat bagi orang lain.
4. Melati Gambir : Bunga ini melambangkan kesederhanaan, terbukti dari bentuknya yang memang terlihat sederhana ketimbang bunga-bunga lain. Tapi jangan salah, meski sederhana, bunga ini memiliki warna indah dan harum yang semerbak. Rasanya memang tepat jika bunga ini dipilih sebagai perlambang rendah hati dan kesederhanaan.
5. Kantil : Bunga kantil memiliki makna sebagai pengharapan agar kita memiliki ilmu dan jiwa spiritual yang kuat, sehingga bisa meraih sukses lahir dan batin. Kantil juga bisa dimaknai sebagai tali rasa atau kasih sayang yang mendalam. Tak heran jika bunga ini selalu hadir dalam aneka upacara adat sebagai perlambang harapan agar kasih sayang pada anggota keluarga tidak terhenti.
6. Kenanga : Tidak seperti bunga-bunga lainnya, kenanga memiliki kelopak bunga memanjang dan punya harum yang amat khas. Menurut adat Jawa, kenanga berarti ‘kenangen ing angga’, atau berarti pengharapan untuk selalu mengenang segala warisan leluhur dalam berbagai aspek kehidupan. Kenanga juga bisa bermakna ‘tumenggo’ yang berarti kita harus selalu menengok ke sekitar, alias selalu bersedia tolong-menolong dan bisa memaafkan sesama.
7. Sedap Malam : Sedap malam sering digambarkan sebagai bunga yang manis, harum, eksotis dan kompleks. Sesuai namanya, bunga ini biasa dikenal mekar pada malam hari dan sering pula disebut sebagai ‘raat ki raani’ dalam bahasa Hindi, yang berarti ratu malam. Menurut filosofi Jawa, bunga ini bermakna keharmonisan dan ketenteraman, sehingga kita diharapkan akan hidup secara tenteram dan harmonis juga, baik dengan sesama manusia ataupun alam.
Setelah mengetahui aneka makna bunga-bunga tersebut, seharusnya kita tak lagi menganggap bunga tujuh rupa ini sebagai sesuatu yang mistis, karena makna-makna di dalamnya memang amat jauh dari kesan mistis. Bukan begitu?
Rahayu🙏
Kembali ke Mengenal Supranatural
Sumber : Sate Jawa
Foto : Istimewa