Green Ramadhan

Share:

Intelijen Arab Berhasil Mencuci Otak Orang Indonesia

Jakarta (WWTSaya membuat tulisan ini, bukan untuk merendahkan bangsa saya, Indonesia tercinta.

Bukan pula menyerang negara Arab, khususnya Arab Saudi tempat di mana saya berdomisili saat ini.

Tujuan tulisan singkat saya ini untuk membangunkan teman-teman, kakak, dan adik-adik saya dan sesama saudara warga negara Indonesia di mana saja berada. 

Agar bisa memilih dan memilah, mana yang bisa dijadikan panutan/pedoman, serta mana pula yang harus diwaspadai.
Harapan saya hanya satu:

Semoga Indonesia selalu dirahmati oleh Allah Tuhan Alam Semesta Pencipta langit dan bumi beserta segala isinya, dan anak-anak bangsa ini -termasuk saya- tidak menjadi bangsa yang inferior(rendah diri), tidak mudah kagum, dan tidak mudah menjadi beo.

Begini, saya melihat hubungan antara Arab (khususnya Arab Teluk), Barat (khususnya Amerika), dan Indonesia (khususnya yang pro-Arab) itu unik, menarik, dan lucu.

President Barack Obama meets with Saudi Crown Prince Mohammed bin Nayef, center, and Saudi Foreign Minister Adel Al Jubeir at the White House on Wednesday. Photo The Guardian

Negara-negara Arab, khususnya Teluk itu “sangat Barat” dan jelas2 pro-Amerika (dan Inggris).

Hampir semua produk2 Barat dari ecek-ecek (semacam restoran fast foods) sampai yg berkelas dan bermerk untuk kalangan berduit, semua ada di kawasan ini.

Mall-mall megah dibangun, a.l., untuk menampung produk-produk Barat tadi.

Warga Arab menjadi konsumen setia karena memang mereka hobi shopping (bahkan terkadang lalai dengan sembahyang).

Orang-orang Barat juga mendapat “perlakuan spesial” disini, khususnya yang bekerja di sektor industri (gaji tinggi, fasilitas melimpah).

Mayoritas orang-orang Arab juga sangat hormat & inferior(rendah diri) terhadap orang-orang Barat.

Saya sering jalan bareng bersama “kolega bule”-ku ke tempat pameran barang-barang branded tsb, dan mereka menganggap saya adalah “jongosnya”.

Bagi orang2 Arab, non-bule darimanapun asalnya apapun agama mereka adalah “Kelas Buruh”, sementara org bule, sekere & sebego apapun mereka, beragama atau tidak beragama, dianggap “kelas elit”.

Mereka baru menaruh rasa hormat, kalau sudah tahu “siapa kita”.

Sejumlah universitas2 beken di Amerika juga membuka cabang di Arab Teluk, selain Saudi, (Georgetown, New York Univ, Texas A & M, Carnegie Melon Univ, dll).

Di bawah bendera King Abdullah Scholarship, Saudi telah mengirim lebih dari 150 ribu warganya untuk belajar di kampus-kampus Barat, khususnya Amerika, Kanada & Eropa (jg Aussie).

Tidak ada satu pun yang disuruh belajar ke Indonesia!! !
Sementara (sebagian) warga Indo memimpikan belajar di Arab Saudi.

Lucunya, para fans/penyembah Arab Saudi dan Arab-Arab lainnya di Indonesia, mereka mati-matian men-tuan-kan Arab, sementara Arab sendiri tidak “menggubris” mereka (penyembah Arab).

Para “cheerleaders/pengidola” Arab ini (para fans Arab di Indonesia), juga mati2an anti-Barat padahal orang-orang Arab mati-matian membela Barat.

Kita bertutur memakai istilah bahasa mereka (akhi, ukhty, antum, dan berbagai istilah arab lainnya, padahal, mereka merendahkan kita). Kita seolah gagal faham untuk membedakan antara Islam dan Arab.

Islam menghargai kita sedangkan Arab menganggap kita ini bangsa budak.

Saya bukan anti-Arab atau anti-Barat karena teman-teman baikku banyak sekali dari “dua dunia” ini.

Saya juga bukan pro-Arab atau pro-Barat. Saya adalah saya yang tetap orang kampungan Jawa.

Daripada “menjadi Arab” atau “menjadi Barat”, akan lebih baik jika kita menjadi “diri kita sendiri” yang tetap menghargai warisan tradisi dan kebudayaan leluhur kita.

Itulah orang Saudi, mereka menganggap kecil terhadap orang Indonesia, di hotel, di kantor, bahkan mrk menyangka saya cuma tenaga profesional ecek ecek, mereka tanya gaji, disangka CUMA 2 ribu atau 3 ribu Real. (1 real = 3700).

Waktu saya bilang jumlah gaji saya, mereka baru tahu gaji saya sama dengan orang Amerika atau Inggris, dan mereka tanya kok bisa begitu.

Saya bilang, saya pernah training di Inggris dan di Amerika, dan ternyata gaji saya lebih besar dari gaji dokter Saudi.

Itulah kenyataannya, dan yang menggaji saya perusahaan di Abu Dhabi yang tidak menganggap rendah karyawannya berdasarkan kebangsaan atau Nationality profiling.

Mudah-mudahan pemerintah tidak mengirim lagi TKI atau TKW sehingga mereka tidak menganggap orang Indonesia bangsa budak. Tetapi kirim tenaga terdidik, terutama yang menguasai bahasa Inggris.

Sekali lagi:
Saya bukan anti Arab dan juga bukan anti Barat saya cuma orang Jawa – Indonesia yang dipercaya sebagai orang yang bekerja sebagai tenaga ahli yang dibayar berdasarkan keahliannya.

Suatu hari, dan ini bukan untuk menyombongkan diri, saya merasa bangga ketika saya keluar dari sebuah hotel di Jeddah, saya dijemput oleh sopir orang Arab berasal dari Thaif.

Itu kebanggaan saya, karena biasanya yg jadi sopir itu orang Indonesia.

Mudah-mudahan kita tidak jadi bangsa budak dan budak diantara bangsa lain.

Belum lama ini sy mengadakan survei dg responden para mahasiswaku (sekitar 100 mhs) yg mayoritas beretnik Arab & Saudi. Survei ini bersifat “confidential” dan identitas mahasiswa tdk diketahui. Salah satu pertanyaan dlm survei adl: “Agar lebih Islami, apakah masyarakat Muslim non-Arab harus meniru & mencontoh masyarakat Arab & menjalankan kebudayaan mrk?” Jawaban mrk, sekitar 60% bilang “tidak”, 12% bilang “ya”, selebihnya “mungkin” & “tidak tahu”.

Saya tdk tahu secara pasti apakah jawaban mrk itu ada kaitannya dg “doktrin2” pentingnya menghargai pluralitas budaya, agama, & masyarakat yg selama ini sy “ajarkan” di kelas atau mungkin karena pengaruh pendidikan yg semakin meningkat atau gelombang modernisasi & “internetisasi” yg mewabah di kawasan Arab.

Apapun faktor2nya yg jelas hasil survei ini “sedikit menggembirakan” (setidaknya buatku), meskipun masih bny tantangan cukup besar menghadang di depan mata. Bukan suatu hal yg mustahal jika kelak kaum Muslim Arab & Saudi khususnya bisa menjadi lebih maju, terbuka, dan toleran. Dan bukan suatu hal yg mustahal pula jika kelak kaum Muslim Indonesia justru “nyungsep” menjadi umat yg bebal, tertutup, dan intoleran.

Di saat masyarakat Arab mulai lelah dg konflik & kekerasan serta mulai menyadari pentingnya keragaman & hidup bertoleransi, sejumlah kaum Muslim di Indonesia justru menjadi umat intoleran dan anti-kemajemukan…

Sumanto Al Qurtuby, seorang professor Warga Negara Indonesia, dosen di King Fahd University for Petroleum and Gas, Arab Saudi.

*Jika artikel ini bermanfaat buat anda dan orang lain silahkan share sebanyak-banyaknya

Sumber : arrahmah.co.id
Foto : Istimewa
Share:

Beasiswa Pancasila

Share:

Senandung Sore Jakarta

Share:

Cintailah Kedua Orang Tua Kita

Jogja, (WWT) -  Cintailah dan Hargailah orang  tua kita. Kita sering begitu sibuk untuk tumbuh dewasa, namaun kita lupa mereka juga bertambah tua.
Share:

Gus Dur Straighten - Gus Dur Meluruskan


"Agama mengajarkan pesan-pesan damai dan ekstrimis memutarbalikkannya"

"Religion teaches peaceful messages and extremists twist it"
Share:

Ternyata Sistem dan Ketatanegaraan Islam (Khilafah) Tidak Ada

silahkan baca sampai selesai artikel dalam rubrik "opini" harian kompas, 26 Mei 2017 halaman 6:
MENOLAK IDE KHILAFAH
Moh Mahfud MD
Buktikan bahwa sistem politik dan ketatanegaraan Islam itu tidak ada. Islam itu lengkap dan sempurna, semua diatur di dalamnya, termasuk khilafah sebagai sistem pemerintahan”. 

Pernyataan dengan nada agak marah itu diberondongkan kepada saya oleh seorang aktivis ormas Islam asal Blitar saat saya mengisi halaqah di dalam pertemuan Muhammadiyah se-Jawa Timur ketika saya masih menjadi ketua Mahkamah Konstitusi.
Saat itu, teman saya, Prof Zainuri yang juga dosen di Universitas Muhammadiyah Sidoarjo, mengundang saya untuk menjadi narasumber dalam forum tersebut dan saya diminta berbicara seputar ”Konstitusi bagi Umat Islam Indonesia”.
Pada saat itu saya mengatakan, umat Islam Indonesia harus menerima sistem politik dan ketatanegaraan Indonesia yang berdasar Pancasila dan Undang-Undang Dasar (UUD) 1945. Sistem negara Pancasila yang berbasis pluralisme, Bhinneka Tunggal Ika, sudah kompatibel dengan realitas keberagaman dari bangsa Indonesia.
Saya mengatakan pula, di dalam sumber primer ajaran Islam, Al Quran dan Sunah Nabi Muhammad SAW, tidak ada ajaran sistem politik, ketatanegaraan, dan pemerintahan yang baku. Di dalam Islam memang ada ajaran hidup bernegara dan istilah khilafah, tetapi sistem dan strukturisasinya tidak diatur di dalam Al Quran dan Sunah, melainkan diserahkan kepada kaum Muslimin sesuai dengan tuntutan tempat dan zaman.
SISTEM NEGARA PANCASILA
Khilafah sebagai sistem pemerintahan adalah ciptaan manusia yang isinya bisa bermacam-macam dari waktu ke waktu dan dari tempat ke tempat. Di dalam Islam tidak ada sistem ketatanegaraan dan pemerintahan yang baku.
Umat Islam Indonesia boleh mempunyai sistem pemerintahan sesuai dengan kebutuhan dan realitas masyarakat Indonesia sendiri. Para ulama yang ikut mendirikan dan membangun Indonesia menyatakan, negara Pancasila merupakan pilihan final dan tidak bertentangan dengan syariah sehingga harus diterima sebagai mietsaaqon ghaliedzaa atau kesepakatan luhur bangsa.
Penjelasan saya yang seperti itulah yang memicu pernyataan aktivis ormas Islam dari Blitar itu dengan meminta saya untuk bertanggung jawab dan membuktikan bahwa di dalam sumber primer Islam tidak ada sistem politik dan ketatanegaraan. Atas pernyataannya itu, saya mengajukan pernyataan balik. Saya tak perlu membuktikan apa-apa bahwa sistem pemerintahan Islam seperti khilafah itu tidak ada yang baku karena memang tidak ada.
Justru yang harus membuktikan adalah orang yang mengatakan, ada sistem ketatanegaraan atau sistem politik yang baku dalam Islam. ”Kalau Saudara mengatakan bahwa ada sistem baku di dalam Islam, coba sekarang Saudara buktikan, bagaimana sistemnya dan di mana itu adanya,” kata saya.
Ternyata dia tidak bisa menunjuk bagaimana sistem khilafah yang baku itu. Kepadanya saya tegaskan lagi, tidak ada dalam sumber primer Islam sistem yang baku. Semua terserah pada umatnya sesuai dengan keadaan masyarakat dan perkembangan zaman.
Buktinya, di dunia Islam sendiri sistem pemerintahannya berbeda-beda. Ada yang memakai sistem mamlakah (kerajaan), ada yang memakai sistem emirat (keamiran), ada yang memakai sistem sulthaniyyah (kesultanan), ada yang memakai jumhuriyyah (republik), dan sebagainya.
Bahwa di kalangan kaum Muslimin sendiri implementasi sistem pemerintahan itu berbeda-beda sudahlah menjadi bukti nyata bahwa di dalam Islam tidak ada ajaran baku tentang khilafah. Istilah fikihnya, sudah ada ijma’ sukuti (persetujuan tanpa diumumkan) di kalangan para ulama bahwa sistem pemerintahan itu bisa dibuat sendiri-sendiri asal sesuai dengan maksud syar’i (maqaashid al sya’iy).
Kalaulah yang dimaksud sistem khilafah itu adalah sistem kekhalifahan yang banyak tumbuh setelah Nabi wafat, maka itu pun tidak ada sistemnya yang baku.
Di antara empat khalifah rasyidah atau Khulafa’ al-Rasyidin saja sistemnya juga berbeda-beda. Tampilnya Abu Bakar sebagai khalifah memakai cara pemilihan, Umar ibn Khaththab ditunjuk oleh Abu Bakar, Utsman ibn Affan dipilih oleh formatur beranggotakan enam orang yang dibentuk oleh Umar.
Begitu juga Ali ibn Abi Thalib yang keterpilihannya disusul dengan perpecahan yang melahirkan khilafah Bani Umayyah. Setelah Bani Umayyah lahir pula khilafah Bani Abbasiyah, khilafah Turki Utsmany (Ottoman) dan lain-lain yang juga berbeda-beda.
Yang mana sistem khilafah yang baku? Tidak ada, kan? Yang ada hanyalah produk ijtihad yang berbeda-beda dari waktu ke waktu dan dari tempat ke tempat. Ini berbeda dengan sistem negara Pancasila yang sudah baku sampai pada pelembagaannya. Ia merupakan produk ijtihad yang dibangun berdasar realitas masyarakat Indonesia yang majemuk, sama dengan ketika Nabi membangun Negara Madinah.
BERBAHAYA
Para pendukung sistem khilafah sering mengatakan, sistem negara Pancasila telah gagal membangun kesejahteraan dan keadilan. Kalau itu masalahnya, maka dari sejarah khilafah yang panjang dan beragam (sehingga tak jelas yang mana yang benar) itu banyak juga yang gagal dan malah kejam dan sewenang-wenang terhadap warganya sendiri.
Semua sistem khilafah, selain pernah melahirkan penguasa yang bagus, sering pula melahirkan pemerintah yang korup dan sewenang-wenang.  Kalaulah dikatakan bahwa di dalam sistem khilafah ada substansi ajaran moral dan etika pemerintahan yang tinggi, maka di dalam sistem Pancasila pun ada nilai-nilai moral dan etika yang luhur. Masalahnya, kan, soal implementasi saja. Yang penting sebenarnya adalah bagaimana kita mengimplementasikannya
Maaf, sejak Konferensi Internasional Hizbut Tahrir tanggal 12 Agustus 2007 di Jakarta yang menyatakan ”demokrasi haram” dan Hizbut Tahrir akan memperjuangkan berdirinya negara khilafah transnasional dari Asia Tenggara sampai Australia, saya mengatakan bahwa gerakan itu berbahaya bagi Indonesia. Kalau ide itu, misalnya, diterus-teruskan, yang terancam perpecahan bukan hanya bangsa Indonesia, melainkan juga di internal umat Islam sendiri.
Mengapa? Kalau ide khilafah diterima, di internal umat Islam sendiri akan muncul banyak alternatif yang tidak jelas karena tidak ada sistemnya yang baku berdasar Al Quran dan Sunah. Situasinya bisa saling klaim kebenaran dari ide khilafah yang berbeda-beda itu. Potensi chaos sangat besar di dalamnya.
Oleh karena itu, bersatu dalam keberagaman di dalam negara Pancasila yang sistemnya sudah jelas dituangkan di dalam konstitusi menjadi suatu keniscayaan bagi bangsa Indonesia. Ini yang harus diperkokoh sebagai  mietsaaqon ghaliedzaa (kesepakatan luhur) seluruh bangsa Indonesia. Para ulama dan intelektual Muslim Indonesia sudah lama menyimpulkan demikian.
MOH MAHFUD MD
Ketua Umum Asosiasi Pengajar Hukum Tata Negara dan Hukum Administrasi Negara (APHTN-HAN); Ketua Mahkamah Konstitusi RI Periode 2008-2013.
________
AYO, VIRALKAN TULISAN INI KE MANA-MANA DEMI MENYAMAKAN PEMAHAMAN AKAN NASIONALISME DAN MELESTARIKAN KEUTUHAN NKRI DALAM MEMPERTAHANKAN EMPAT PILAR KEBANGSAAN---PANCASILA, UUD 1945, BHINNEKA TUNGGAL IKA, DAN NKRI.
#pancasila
#uud45
#bhinnekatunggalika
#nkri
#seruanmerahputih
#nkrihargamati

Foto : Istimewa
Share:

Serangan ISIS di Kampung Melayu

Serangan serentak ISIS di banyak negara akhirnya mampir juga ke Indonesia. Sesudah Bangkok diguncang bom di sebuah rumah sakit yang menewaskan24 orang,   Inggris juga kena saat konser dengan korban 22 orang. Fiipina sedang darurat militer ketika kota Marawi dikuasai ISIS dan para pastor diculik sedangkan kepala polisinya sudah terpenggal. 

Dan Indonesia baru saja diguncang bom panci yang menyebabkan 5 korban tewas, termasuk 3 orang polisi..

Sejak bom Thamrin di awal 2016, baru sekarang inilah kepolisian kecolongan kembali. Tito Karnavian yang dilantik menjadi Kapolri Juli 2016, sudah bekerja keras menyisir dan menangkap para pelaku bom panci di beberapa daerah.

Bom panci yang pertama kali dikenalkan oleh Alqaeda dan diupload di internet melalui cara perakitan yang sangat sederhana dan murah, menjadi inspirasi sel-sel tidur ISIS yang kembali beraksi ketika "mendapat perintah".

Sulit untuk mengenal sel-sel tidur ISIS karena mereka bergabung di tengah masyarakat. Sel tidur ini tidak terkait langsung dengan organisasi, tetapi mereka adalah simpatisan dengan nama "Lone Wolf".

Mereka belajar semua dari internet dan tergugah semangat bunuh dirinya ketika melihat video ISIS berisi pesan-pesan untuk mendirikan negara khilafah melalui kerusakan yang ditimbulkan..

Untuk mereka yang dulu meremehkan - bahkan membully kepolisian karena masalah bom panci ini - sekarang bisa melihat sendiri bahwa bom ini tidak main-main dan bukan pengalihan isu..

Dalam terorisme yang dibutuhkan bukan hanya korban, tetapi dampak. Dampak ketakutan itulah yang terus disebar dan tersebar karena sebagian orang ingin terlihat gagah memperlihatkan foto hasil kerja mereka.

Dampak yang diinginkan mereka selain ketakutan adalah juga sebagai inspirator bagi simpatisan ISIS dimanapun berada. ISIS memainkan emosi kebanggaan kepada sel-sel tidur mereka dimana saja untuk melakukan apa yang mereka sebut sebagai "jihad".

Cara melawan terorisme seperti ini adalah tetap percaya kepada pemerintah dan aparat keamanan. Pada situasi seperti ini, melarikan diri dan aset keluar negeri karena rasa takut yang berlebihan bukanlah opsi yang bijak. Karena tidak ada satupun tempat di dunia ini yang aman kecuali di negeri sendiri. Lihat, Inggris yang ketat pengawasannya terhadap teroris saja diguncang keras dengan jumlah korban yang lebih besar.

Sementara ini hindari dulu tempat keramaian dan mulailah koordinasi lintas agama untuk memperketat penjagaan di wilayah masing2, karena teroris tidak mengenal siapa dan apa agama anda.

Korban di Kampung Melayu adalah orang2 kecil yang tidak berdosa. Tunjukkan bahwa kita tidak takut karena ketakutan kita itulah tujuan mereka. Angkat cangkir kopinya.

Sumber: http://www.dennysiregar.com/2017/05/melawan-teror.html?m=1

Foto : Istimewa
Share:

Jangan Biarkan Ormas Atur NKRI

POLDA Metro Jaya : "Kalau Ada Melihat Ormas Melakukan Sweeping Anarkis Di Bulan Ramadhan,Beri Tahu Kami,Mereka Gak Ada Hak Untuk Sweeping Sweeping"
"Jika anda masih menemukan ormas melakukan sweeping selama bulan Ramadan, anda bisa melaporkan langsung kesini" :
Share:

Pedoman Membaca Berita

"Agar Tidak Menjadi Orang yang Membodohi Dirinya Sendiri"
_*Sebetulnya ini bukan lelucon - tetapi pola taktis bgmn memlintir informasi - makanya medsos yg ujung tombaknya jurnalis bisa menciptakan situasi yg chaostic - PROXY WAR ya begini*_ jps
‼‼‼‼‼‼‼
*DRAMA MEMBINGUNGKAN MASA KINI*
Share:

Resep Baru Es Buah buat Buka Puasa

Bahan :
- KeLapa Muda
- Pare 1 buah
- Sirup (yg warna menantang)
- SeLasih
Share:

DAFTAR NEGARA YANG MELARANG HIZBUT TAHRIR

*DAFTAR NEGARA YANG MELARANG HIZBUT TAHRIR*
1. Bangladesh melarang pada 22 Oktober 2009, karena mengancam kehidupan damai di negara itu
2. Mesir melarang pada 1974, setelah dianggap terlibat upaya kudeta dari sekelompok anggota militer
3. Kazakhstan melarang pada 2005
Share:

PRESTASI PRESIDEN JOKOWI UNTUK KEMAKMURAN RAKYAT DAN KEMAJUAN NKRI

Jakarta (WWT) - Lihat apa yang sudah dilakukan olej Jokowi :

1. Membubarkan PETRAL yg bisa hemat anggaran sebesar Rp.250.miliar/hari

2. Mencabut subsidi BBM , sehingga dana nya dapat digunakan untuk berbagai hal yg produktif

3. Meresmikan pembuatan jalan toll Trans Sumatera tahap I dari Lampung-Palembang-Indralaya

nan PLTU Batang, Jawa Tengah dengan Kapasitas 2.000.MW yang mangkrak selama empat tahun

5. Dimulainya pengairan Waduk Jatigede, Sumedang yg berfungsi untuk mengendalikan banjir di Indramayu , pengairan sawah sawah di Jawa Barat serta pembangunan PLTA dgn kapasitas 110.MW

6. Pada Tanggal 09-09-15, dimulainya pembangunan jalur LRT jurusan Cibubur-Cawang dan Bekasi Timur-Cawang (info: Kemen PUPR)

7. Pada Tanggal 21-09-15, peresmian dioperasikan nya Bor Raksasa untuk membuat terowongan dalam tanah guna jalur MRT trayek Lebak Bulus-KebayoranBaru-Senayan-Bundaran Hotel Indonesia

8. Pemerintahan Jokowi menggelontorkan dana sebesar Rp.16.triliun untuk membangun infrastruktur di perbatasan Kalimantan dari Kalimantan Utara sampai Kalimantan Barat

9. Pembangunan Pelabuhan Laut dalam di Papua : Sorong, Manokwari, Jayapura dan Merauke , serta infrastruktur pembuatan jalan yg menghubungkan kota kota di Papua.

10. Perusahaan Saudi Arabia ARAMCO akan membangun Kilang Minyak serta Storage BBM di Indonesia senilai Rp.140.triliun yg selama ini pembangunanKilang Minyak tidak pernah terwujud sejak era Soeharto

11. Dengan beroperasinya pada bln Nopember 2015 ini unit RFCC (Residual Fluid Catalytic Cracking) di Cilacap Jateng dan Kilang TPPI di Tuban Jatim, maka Import BBM Premium bisa berkurang 30% atau Negara bisa hemat Rp.150.M/hari, atau setara dgn 100.ribu Barrel per hari

12. Kasus Lumpur Lapindo yg selama 8 tahun tidak selesai di era SBY, oleh Jokowi hanya dalam kurun waktu 8 bulan rampung ganti rugi semuanya diterima warga Sidoardjo

13. Komite Explorasi Nasional (KEN) yang dibentuk pemerintah Jokowi pada tgl.12-Juni-2015 telah menemukan cadangan Minyak dan Gas di Indonesia Timur sebesar 5.2.miliar barrell untuk Minyak sebanyak 2.7.miliar barrel dan untuk Gas14.TCF Gas

14. Pemerintah targetkan pekerjaan Tol Trans Papua dirancang sepanjang 4.320.Km (Sorong-Manokwari-Wamena-Jayapura-Merauke) (Timika-Oksibil) tersambung pada tahun 2018 ( info : Men PUPR Berita Satu TV-14.10.15 )

15. Satu tahun Jokowi memimpin sudah membuat jalan Tol sepanjang 132.35. Km

16. Izin investasi untuk para investor yg ingin menanamkan modalnya di Indonesia di era SBY harus menunggu sampai 2 tahun (536.hari) Tetapi di era Jokowi urus Izin Investasi cukup dengan 3 jam

17. Presiden Jokowi mengeluarkan Perpres No.115 tahun 2015 untuk Kementrian KP yg isinya tidakperlu ke Pengadilan lagi jika Satgas Illegal Fishing menangkap Kapal Asing Pencuri Ikan bisa langsung tenggelamkan

18. Dalam kurun waktu 9 bulan Jokowi bisa membayar sebagian hutang warisan peninggalan SBY sebesar Rp.293.triliun

19. Sejarah baru Indonesia, dalam waktu 9 bulan Investasi masuk Rp.400.triliun,Jokowi memang ber keinginan kuatuntuk membuat Indonesia sejahtera

20. Mulai beroperasinya 6 rute Tol Laut Jokowi dari Tanjung Priok - Papua. Tanjung Priok - Natuna. Tanjung Perak - ke seluruh pelabuhan di NTT dan seluruh pelabuhan di Maluku serta seluruh pelabuhan di Papua dan Papua Barat

21. Dalam satu tahun pemerintahan Jokowi sedang proses pekerjaan pembangunan 15 Bandara baru di wilayah terluar Indonesia, diantaranya Bandara di Miangas, Manokwari, Berau, Tual, Palu, Maumere, Tarakan, Aceh Tengah, Wakatobi , dll

22. Pemerintahan Jokowi selama satu tahun dapat menurunkan Import Premium sebesar 37.% dari semula 378.5.ribu BPH turun jadi 236.ribu BPH. Begitu juga dengan Solar import nya turun sebesar 84.% dari semula sejumlah 121.3.ribu BPH turun menjadi 20.ribu BPH

23. Setelah 40 tahun Presiden Italia tdk ke Indonesia datang menemui Presiden Jokowi Tanggal.9-11-15 untuk menandatangani MOU investasi sebesar USD.1,055.M. atau setara dengan  Rp.140.triliun dalam bidang Logistik, Industri Kulit, Industri Otomotif dan Furniture

24. Presiden Jokowi meresmikan pabrik Pupuk terbesar di Asia Tenggara Pupuk Kaltim 5 Bontang dengan kapasitas produksi Ammonia 825.000.Ton per tahun dan produksi Urea 1.155.000.Ton per tahun, serta dimulainya pembuatan jalur Kereta Api Trans Borneo

25. Keputusan besar telah diambil Presiden Jokowi, yaitu tidak lagi memperpanjang kontrak Freeport yg telah 45 tahun menggali Emas di Papua.

26. Jokowi Tanggal.25.11.2015 meresmikan pembuatan jalur rel kereta cepat Makassar-Pare Pare, diharapkan tahun 2019 sudah bisa beroperasi Kereta Api Trans Sulawesi dari Manado ke Makassar

27. Ground breaking pembangunan jalur Kereta Cepat, Jakarta-Bandung di Walini, Bandung Barat

28. Program pembangunan 1.juta rumah untuk rakyat, akhir Januari 2016 sudah terbangun 700.ribu unit rumah

29. PLN mulai bln Februari.2016 menurunkan lagi tarif Listrik dgn daya dari 450.va, 900.va, 1300.va, 2200.va dan 4400.va

30. Kapal khusus angkut Sapi Camara Nusantara I, berhasil angkut 500.ekor Sapi ke Jakarta dari NTT & NTB, diusahakan setiap bln bisa angkut 1.000.ekor sapi

31. Sejak 50 tahun lalu Warga Sulawesi Utara dan Gorontalo kekurangan Listrik, sekarang sudah bisa merasakan aliran listrik selama 24 jam mulai Januari 2016 karena PLTG Apung yg dikirim Jokowi bln Desember 2015 sudah berfungsi full berdaya 120.MW.

32. Sebanyak 2.519 Desa di Indonesia Timur akan mendapatkan aliran Listrik di tahun 2016 - info : Kemen ESDM 18-12-2016

33. Hari ini tgl.29.02.2016 sebanyak 3.898 rumah tangga di Sorong telah bisa menikmati Gas Alam untuk memasak.

34. Presiden Jokowi programkan dari tahun 2014-2019 akan membangun 49 waduk di seluruh Indonesia untuk mengairi persawahan , tahun 2015 sedang dikerjakan 13 Waduk dan tahun 2016 sedang dikerjakan 8 waduk

35. Waduk yg sedang di kerjakan sejak tahun 2015 : Waduk Raknamo-Kupang. Waduk Pidekso-Wonogiri. Waduk Logung-Kudus. Waduk Lolak-Boolang Mongondow. Waduk Kruereto-Aceh. Waduk Passaloreng-Wajo. Waduk Tanju-Dompu NTB. Waduk Bintang Bano-Sumbawa Barat. Waduk Mila-Dompu NTB. Waduk Kairan-Lebak. Waduk Tapin-Tapin Kalsel. Waduk Rotiklot-Belu NTT. Waduk Telaga Jawa-Karang Asem Bali.

36. Waduk yg mulai dikerjakan tahun 2016    : Waduk Rukoh-Aceh. Waduk Sukoharjo-Lampung. Waduk Kuwil Kawangkoan-Sulut. Waduk Ladongi-Sulawesi Tenggara. Waduk Ciawi-Jawa Barat. Waduk Sukamahi-Jawa Barat. Waduk Leuwikeris-Jawa Barat. Waduk Cipanas-Jawa Barat.

37. Presiden Jokowi Ground Breaking Pembangunan MPP di Kab.Bangka untuk pembangkit Listrik dgn daya 350.MW guna kebutuhan Regional Sumatera - Yaitu : Bangka-Belitung-Lampung-Nias-Duri Riau-Medan. Tanggal.01-06-2016

38. Presiden Jokowi meresmikan PLTMG Arun dengan daya listrik 184.MW untuk kebutuhan warga Lhokseumawe. Tanggal.02-06-16

39. Presiden Jokowi Ground Breaking Pembangunan Mobile PP 4x25.MW di Kab.Mempawah. Kalbar Tgl.02-06-16

40. Melalui video konferensi Presiden Jokowi meresmikan beroperasinya PLTU Ketapang dengan daya 20.MW. Tanggal.02-06-16

41. Presiden Jokowi meresmikan beroperasinya PLTG Paguat Pohuwato di Gorontalo dengan daya 100.MW. Tanggal :03-06-16

42. Presiden Jokowi ground breaking pembangunan PLTU unit IV Lontar di Kronjo Banten dgn daya 1x315.MW. Tanggal.10-06-16

43. Presiden Jokowi meresmikan pembangunan MPP Jeranjang PLTG berdaya 2x25.MW di Gerung Lombok Barat NTB. Tanggal.11-06-16

44. Jokowi menambah Terminal 3 Bandara Soetta Ultimate International yg bisa angkut penumpang 25.juta orang mengungguli Bandara Changi Singapore

45. Setelah Indonesia merdeka 71 thn baru di era Jokowi warga perbatasan di Krayan Nunukan bisa beli Solar Pertamina dengan subsidi khusus seharga Rp.5.150,- per liter

46. Warga Sungai Mandau, Kab.Siak selama 71 tahun baru saat ini menikmati aliran Listrik

47. Warga Kab.Puncak Jaya Papua selama 71 tahun di era Jokowi ini dibangun SPBU pertama dengan harga  Premium yg semula Rp.50.ribu, bisa turun ke Rp.6.500.per Liter

Sumber : Sate Jawa

Foto : Istimewa
Share:

Pernyataan Pers

Jakarta, 18 Mei 2017
Untuk disebarkan seluas-luasnya
Kepada YTH wartawan, editor, redaksi dan personil media lainnya,

Kami yang tergabung dalam Kesatuan Aksi Alumni Semanggi, Jakarta merasa bahwa cita-cita reformasi yang jejak sejarahnya masih terasa, telah jauh melenceng. 

 Reformasi yang kami perjuangkan dulu dimaksudkan untuk dinikmati oleh semua komponen bangsa, apapun agamanya, sukunya, kelas sosialnya dan latar belakang lainnya. Kami membayangkan Indonesia yang setiap hak warga negaranya dihargai sama, setiap orang punya kesempatan sama berpartisipasi dalam demokrasi, pemerintahan dan bentuk tata kehidupan lainnya. Berbagai peristiwa belakangan ini ternyata sangat bertentangan dengan cita-cita reformasi yang kami bayangkan dulu:

1. Rakyat kini dijejali dengan ilusi bahwa Indonesia ini penuh dengan musuh yang mengancam, dan musuh itu adalah sesama warga negara Indonesia yang berbeda latar belakangnya.

2. Ada wacana yang sangat kuat tentang betapa istimewanya satu golongan dibanding golongan lainnya, misalnya bahwa hanya golongan tertentulah yang berhak memegang jabatan publik.

3. Ada gerakan-gerakan yang masuk ke berbagai sendi negara yang percaya bahwa negara ini hanya pantas dikelola berdasarkan ide satu golongan

4. Ada indikasi kuat kembalinya kekuatan Orde Baru ke kancah politik

5. Pembiaran berbagai tindak kriminal seperti korupsi, ujaran kebencian (hate speech), adu domba, penggusuran semena-mena, pembubaran aspirasi warga baik oleh kelompok sipil maupun apparat keamanan.

6. Penggunaan pasal-pasal karet seperti penistaan agama, UU ITE (khususnya pasal 27 ayat 1 tentang kesusilaan dan 3 soal pencemaran nama baik) dan pasal pencemaran nama baik, yang marak digunakan untuk membungkam aspirasi politik warga maupun membungkan lawan politik.

Karena itu, kami yang mendukung Gerakan Merawat Kebangsaan dan Mempertahankan NKRI, menyatakan sikap sebagai berikut :

1. Mengecam dan menolak tindak pidana berdasarkan pasal-pasal penodaan agama dalam kasus penistaan agama, karena pasal ini tidak sesuai dengan dasar negara kita yang tidak berlandaskan pada agama, tetapi kepada konsep kebangsaan (nation-state) yang dituangkan dalam wujud Pancasila. Kami menuntut dihapuskannya undang-undang dan pasal mengenai penistaan agama (yaitu Undang-undang No 1/PNPS/1965 tentang Penodaan Agama dan pasal 156a dalam KUHP).

2. Menuntut kehadiran negara untuk segera menindak tegas segala upaya penyebarluasan faham maupun ucapan yang anti-Pancasila, anti-Kebhinekaan dan anti-NKRI dalam bentuk gerakan sektarian agama maupun politik primordial/politik identitas yang tidak sesuai dengan semangat kebangsaan yang telah disepakati oleh para pendiri negara kita.  Setiap organisasi maupun wadah yang membuka ruang bagi penyebarluasan paham tersebut, harus ditindak secara hukum karena berpotensi memecah belah persatuan bangsa.

3. Menuntut pemerintah untuk segera menindak secara hukum siapapun warga negara maupun kelompok yang berupaya memanfaatkan sentimen suku, agama dan ras, memanaskan suasana untuk melakukan upaya makar terhadap pemerintahan yang sah. Penindakan ini bisa dilakukan dengan menggunakan aturan yang melarang penggunaan ujaran kebencian (hate speech), ancaman dan teror (baik teror fisik maupun psikologis) dan bukan menggunakan pasal-pasal karet.

TENTANG KAMSI:
KAMSI adalah Kesatuan Aksi Alumni Semanggi yang anggotanya terlibat pada Reformasi 98 atau yang sampai saat ini masih setia pada cita-cita Reformasi 98. Kami adalah alumni dari Unika Atma Jaya Jakarta.

Yang menyetujui pernyataan ini:
1 ALBERTUS HENMULIA FE 1983
2 BENNY PURNOMO FE 1985
3 IVA PURNAMA FE 1988
4 HENGKY SUBAGIO FE 1989
5 FARA DHARMASTUTI FE 1990
6 YINARA SIHAN WIDYAH FE 1990
7 ATIE JUNIARTI HALIM FE 1990
8 ARTI BUDIARTI FE 1990
9 IVA SATIVA FE 1990
10 FATIMA LEON FE 1990
11 SILVIANI HALIM FE 1990
12 Randy Pea FE 1991
13 Herman Djaya Djohan FE 1991
14 Arya Benyamin FE 1991
15 Chandra FE 1991
16 Iwan FE 1991
17 TJHIN JOHANNES FE 1991
18 FENTY THAMRIN FE 1991
19 ANDY SUHERLIM FE 1991
20 FERRY SETIAWAN FE 1991
21 Renni FE 1991
22 Lily Irawati FE 1992
23 Maria Margaretha FE 1992
24 BENNY SETIADI FE 1992
25 MAYA CAVYTA FE 1992
26 EDDY KARMIN FE 1992
27 LILY WIBOWO FE 1992
28 ELISABETH GANDAWIDJAJA FE 1992
29 JUAN RAMADHONA DENDAWIJAYA FE 1992
30 HARTONO JULIET FE 1992
31 SRI BULAN PASARIBU FE 1992
32 ADRIANTI JAPTONO FE 1992
33 ARISTON SINABUTAR FE 1992
34 RONALD BOENARDI FE 1992
35 SANDY SUHARJONO FE 1992
36 DIBYA ADIPRANATA HODY FE 1992
37 FRANSISKA EKO SUSANTI FE 1992
38 YMC Hendriarko KMS FE 1992
39 CAECILIA ELISABETH FE 1993
40 DENNY NUGROHO FE 1993
41 Tino Odjan FE 1993
42 Ary Somba FE 1993
43 Unangz FE 1993
44 Ryan Ginting FE 1993
45 Oeton Sumarlin FE 1993
46 Ruddy Sijaya FE 1993
47 Susana Somawidjaja FE 1993
48 Joe Laoda FE 1993
49 Shunandar FE 1993
50 Percy Tumewu FE 1993
51 Jolanda Tenggara FE 1993
52 Natalia Dessy Susanti FE 1993
53 Herry Kurniawan FE 1993
54 Ivan Lingga FE 1993
55 Devi Angrahini FE 1993
56 ADI SUSANTO FE 1993
57 JULIA SENDJAJA FE 1993
58 LOLLA MANURUNG FE 1993
59 CHANDRA KUMARA FE 1993
60 RONNY SETIAWAN FE 1993
61 AGUS UTOMO FE 1993
62 Borry Lumbo Malau FE 1993
63 Edward M. Tj FE 1993
64 Donald P FE 1993
65 Roy Prawira FE 1993
66 Yos Riyadi FE 1993
67 Christian Nainggolan FE 1993
68 Arifin Pribadi FE 1993
69 Indra Skidrow FE 1993
70 M. Mark Simonata FE 1993
71 BETTY DA SILVA FE 1993
72 MARIA CHRISTINE SARAGIH FE 1993
73 GRACE FEBRINA FE 1993
74 Pintoko Rama FE 1993
75 Supendi Irwan FE 1993
76 Ronald Octavianus FE 1993
77 Edy Hartono FE 1993
78 Maruli SP FE 1993
79 Natalia Nenny FE 1993
80 SHUNANDAR FE 1993
81 VONNY SULAIMIN FE 1993
82 DIAN KUMALA DEWI FE 1993
83 RICHARD ANDREW GUMOGAR FE 1993
84 RIZAL LATIEF FE 1993
85 MARGARETHA MELIANA FE 1993
86 Roy Sahadoen FE 1993
87 Tio Deddy FE 1994
88 Muliana FE 1994
89 MINARTA NAPITUPULU FE 1994
90 NANCY V KALANGI FE 1994
91 CINDY CORNELIA FE 1994
92 INDAH MULA FE 1994
93 AYESHA RUMATA HUTAPEA FE 1994
94 CAROLINA LOKANANTA FE 1994
95 MIRA KWAN FE 1994
96 RENA CHRISTINA FE 1994
97 FELICIA RULIA FE 1994
98 MARYUDI SUDJATMA FE 1994
99 IRENE WIDIANTO FE 1994
100 LISA WIDJAJA FE 1994
101 RHEVA PESIK FE 1994
102 NATASYA WIJAYANTO FE 1994
103 ELIANA FE 1994
104 Sri Mulyanah FE 1994
105 Lidya FE 1995
106 Denny Opa FE 1995
107 GM AJI PRIYANTONO FE 1995
108 NILAWATI FE 1995
109 MONALISA SIRAIT FE 1995
110 MIRAWATI SJARIF FE 1995
111 FRANSISCA KARIM FE 1995
112 MARTINUS TRIYONO FE 1995
113 SANNY FE 1995
114 MARIA NAPITUPULU FE 1995
115 DEWI FE 1995
116 EVITA RATNASARI FE 1995
117 VIVI KUSNADI FE 1995
118 MAYA JOSEPHINE FE 1995
119 GARY MARTINUS FE 1995
120 DHIYAH SUPIT FE 1995
121 CLARISSA SUNANTIO FE 1995
122 STELLA AUGUSTINA SUWANDI FE 1995
123 CAROLINA IRENE WAROUW FE 1995
124 Yeni Boedijono FE 1995
125 Yani Boedijono FE 1995
126 Evi Asikin FE 1995
127 GRACE HALIM FE 1995
128 Indah Mayasari Goenawan FE 1995
129 PUSPASARI INDRA FE 1996
130 PROSPELANY HARIANJA FE 1996
131 ARDITYO NUGROHO FE 1996
132 IGGRIT MARGARET FE 1996
133 ROBERT SILAEN FE 1996
134 CHARLES YULIUS SAPUTRA FE 1996
135 FARA LILIANA FE 1996
136 LANNY LEE FE 1996
137 HENDRY OHE FE 1996
138 RONALDUS SUTJIADI FE 1996
139 SUSAN MARTADINATA FE 1996
140 THERESIA VERONICA FE 1996
141 HADI LAWIN FE 1996
142 JUNAIDI TJIA FE 1996
143 Joshua Naolo Salem Silitonga FE 1997
144 Archie Sapulete FE 1997
145 Imam Tedja Sedjaya FE 1997
146 BEN JOHANES MOHEDE FE 1997
147 EVELINE SULISTYOWATI FE 1997
148 JEANI TUESTI FE 1997
149 ASTRID AGUSTINE FE 1997
150 EDY JUNAEDY FE 1997
151 JUSTINUS FREDY UTAMA FE 1997
152 HERMAN KASLI FE 1997
153 ALBERTUS DAVID FE 1997
154 ERLINE NATALIA FE 1998
155 AIRIN YOLANDA FE 1998
156 YANNI LIAW FE 1998
157 TJHIA IRSAN WIDJOJO FE 1998
158 Vanny FE 1999
159 LISA YANTI FE 1999
160 AARON ARAKIAN FE 1999
161 BONNIE PURBA MINDOSA FE 1999
162 FITRIA FAUZIAH FE 1999
163 DODI HERU FE 1999
164 BUDHI PANDU FE 1999
165 DEWI RATNA CAROLINA FE 1999
166 MYRNA RINI SETYOWATI FE 2000
167 ELISABETH PRIHATININGTYAS FE 2000
168 AULIA WIGUNA FE 2000
169 LENA SINAGA SAUDUR MAGDALENA FE 2000
170 HENDRIK LIU FE 2000
171 KARTIKA FRANSISKA FE 2000
172 WILLIAM DANIEL FE 2000
173 MELANIE DAISY FE 2000
174 ESTER TAMBUNAN FE 2000
175 INDRA DJATIKUSUMO FE 2000
176 MELLYNDA TARIGAN FE 2000
177 WIWIK INDRIASTUTI FE 2000
178 AULIA YUNITA FE 2000
179 DAUD MARGOMGOM FE 2000
180 EMANUELA CHRYSTIANA DEWI FE 2000
181 MELISSA LATIEF FE 2000
182 DESYANE WATTIMURY FE 2000
183 Irma SPMN FE 2000
184 JANNE GLORIA FE 2001
185 YUSUF WISNU WARDANA FE 2001
186 WIDYA FE 2001
187 ANDRI HARYONO FE 2001
188 DIAN ARIFFAHMI FE 2001
189 HENNRY VICO FE 2001
190 FRESTY INDRA PUTRI FE 2001
191 ERNEST CHRISTIANTO FE 2001
192 KATARINA NOVI FE 2001
193 MEISKE SUTANTY FE 2001
194 MARIA FLORENCIA FE 2001
195 INTAN TIRTAWIDJAJA FE 2001
196 ARDELIA H TOBING FE 2001
197 AGNES SITA FE 2001
198 RAFINA MEYDICYNTIA FE 2001
199 SICILLIA FRANSISCA FE 2002
200 BUN LAI FE 2002
201 JILL KUSUMA FE 2002
202 ADELLAIDDE YOSEPHA PAMELA FE 2002
203 NATALIA TARIGAN FE 2002
204 RANGGA GILANG PRATAMA FE 2002
205 HERRY WIJAYANTA FE 2002
206 ALFREDO CHRISTIAN FE 2002
207 AMELIA DINA JOSEPH FE 2002
208 SYLVIANA HUANG FE 2002
209 AGUNG WIDIHASCARYO FE 2002
210 DIANA SISWADI FE 2002
211 ANASTASIA YUNA FE 2002
212 LAURISCIA MAUREEN FE 2002
213 ERWIN SINATRYA FE 2002
214 RIANI ANGELINA HUTAPEA FE 2003
215 ROBY GIANTORO FE 2003
216 DYAH AYU WULANDARI FE 2003
217 MERRY LAMBANGTORO FE 2003
218 CHRISTINA DYAH MATHILDA TUPAMAHU FE 2003
219 PIERRE KAPPUW FE 2003
220 ORIZA PERDANA KUSUMA HUTABARAT FE 2003
221 ANGELA OCTAVINA FE 2003
222 DINAR KUSUMA FE 2003
223 JUSTIN AFRIYANTO FE 2003
224 WAHYU KRISTIANTO WICAKSONO FE 2003
225 OSCAR PODI KENCANA FE 2003
226 ANDRIE SIMAMORA FE 2003
227 ZENDY PRIMA FE 2004
228 ARYOGA KRISNA SATRIA FE 2004
229 SILVIA WIDJAJA FE 2004
230 WIBOWO SOEPANDJI FE 2004
231 LUCIA ARYANI FE 2004
232 DINI PRATIWI DWI PERMATASARI FE 2004
233 YASON RESYIWORO FE 2004
234 OKKY WIDHY YUNANTO FE 2004
235 PRETTY SARI ELISABETH FE 2004
236 DEBBY TERESA FE 2004
237 PUTRI SIAGIAN FE 2004
238 THERESIA LIDYA GUNAWAN FE 2004
239 DIONISIUS WAHYU AGUNG FE 2004
240 FELECIANA E.P.NOVEMBRIYANI FE 2004
241 GERARDUS RUDY FE 2004
242 JULIA SUCITO FE 2004
243 SILVA CLERICUZIO FE 2004
244 Setya Asih Pratiwi Pea FE 2004
245 EUGENIUS SALIM FE 2005
246 SURAJ KHIANI FE 2005
247 NINDA ANDHIKA DWIASTI PUTRI FE 2005
248 I GUSTI NGURAH WIDYA MAHA PUTRA FE 2005
249 DESKA APRILLIA DARMADI FE 2005
250 ENRILLE JOHAN B FE 2005
251 DELVI LEONARD FE 2005
252 RATIH PRIMATIA FE 2005
253 JESSICA FE 2006
254 ANGGITA HANINDYA FE 2006
255 RAY PRADANA FE 2006
256 REBECCA GABRIELLA STEFANIE FE 2006
257 YOVI LEONORA FE 2006
258 SAUL OKTO FE 2006
259 ARINDA PUTRI SKOLASTIKA FE 2007
260 BAPTISTA MAHENDRA FE 2007
261 DAVID JOHAN NICHOLAS FE 2008
262 PAULUS SATRYO WIBOWO FE 2008
263 MOSES LIMARDO FE 2009
264 SILVIA CHAN FE 2009
265 METI ISKANDAR FE 1996
266 MARLIANA WONGKAR FE 1994
267 LINA FE 1996
268 ANDY WIJAYA FE 1996
269 SUANDI HALIM FE 1996
270 HARRY WIJAYANTA FE 2002
271 Husodo Nugrohanto FH 1991
272 SEKAR NIKEN LANGIT FH 1991
273 Albert Tanoso FH 2002
274 ISABELLA SINDHU SORAYA FH 2002
275 AARON DEVA SITUMORANG FH 2002
276 WIDYA BASUKI WICAKSONO FH 2002
277 PRUDENCE JAHJA FH 2002
278 Yovita Octaviani FH 2006
279 Maria Napitupulu FH 1995
280 Bona Sigalingging FH 1997
281 Andreas Tanberius FIA 1991
282 Alex Leonardo FIA 1993
283 Ricky Orlando Sitohang FIA 1993
284 Elizabeth Nurhayati FIA 1993
285 Tirsa Umbas FIA 1993
286 Hima Wimala FIA 1993
287 Aquino Hayunta FIA 1993
288 Rismawati Romli FIA 1993
289 Dessy Simorangkir FIA 1993
290 Bimo FIA 1993
291 Yudha Febrian FIA 1993
292 Suluh Rudito FIA 1993
293 Angel Koyongian FIA 1993
294 Yudasmoro Minasiani FIA 1993
295 Johanes Dominggus FIA 1993
296 Fernando FIA 1993
297 Imelda FIA 1993
298 Albertus FIA 1993
299 Johanes Setiyadi FIA 1993
300 Ignatius Indro FIA 1994
301 Ruji FIA 1994
302 Tonny M FIA 1994
303 Henny Kusuma FIA 1994
304 Vonda FIA 1994
305 Kristi Adriana FIA 1994
306 Siska Agustina FIA 1994
307 Margaretha S FIA 1994
308 Vanto Kedang FIA 1995
309 Daniel Irwan FIA 1995
310 Agus Junus FIA 1995
311 Jeffry Setyawan FIA 1995
312 Christian P Sitomorang FIA 1996
313 Indra Hariyana Saputra FIA 1999
314 Emmanuel Paulus/ Karyo FIA 2003
315 Diana Dewita FIA 1997
316 Theresia Erma FIA 1990
317 Dhono hendaru FIA 1994
318 Bella FIA 1995
319 Pinaka FIA 1994
320 Defi Ekajaya Yuda FIA 2000
321 Yossi FIA 1996
322 Daniel Adrianus FIA 2000
323 Frederick Bayu FIA 1991
324 Deodatus Binsar Indranur FIA 1994
325 Rony Handoko FIA 1994
326 Marco lim FIA 1994
327 Nicholas Mario FIA 1999
328 Yudha Febrian FIA 1993
329 Chandra FIA 1991
330 Grace Ekasari FK 1992
331 Dharmawan Adi FK 1993
332 Gahrani FK 1991
333 Yanti Irwan Fkip 1995
334 Yuni Kurnia Fkip 1996
335 Johan Wahyudi Fkip 1997
336 Wisnu Nugraha Fpsi 1994
337 Kiky Fpsi 1995
338 Endro Wibowo Fpsi 1996
339 Sasha Karina Fpsi 1996
340 Andris Fpsi 1997
341 Eleonora Fpsi 1998
342 Agung Dwi Bantoro Fpsi 1999
343 Novita Damayanti Fpsi 1995
344 Sylvia C Francis Fpsi 1995
345 Boby Priambodo Fpsi 1995
346 Deasy Harsiawan Fpsi 1995
347 Teguh Djatmiko Fpsi 1995
348 Popo Fpsi 1995
349 Richard Fpsi 1995
350 Gloria Utami Fpsi 1995
351 Patricia Widjaja Fpsi 1995
352 Stefani Fpsi 1995
353 Sophie Wibowo Fpsi 1995
354 Felicia Sie Fpsi 1995
355 Bernhard/ Aseng FT 1995
356 Theresia Dewi FT 1995
357 Clarte FT 1995
358 David Willianto/ Gepeng FT 1995
359 Pahala Simanjuntak FT 1996
360 Juan Roberto Simangunsong FT 1996
361 Carlos Sitorus FT 1996
362 Frans Paulus FT 1997
363 YERRY F KORAH FT 1998
364 Dody Sihombing FT 1998
365 Eduard Hasudungan S FT 1999
366 Iwan Djangun FT 1991
367 Steffen Jasiman FT 1992
368 Ruci M. Haryono FT 1997
369 Edy FT 1993
370 Leo FT 1993
371 Norman Nugraha FT 1993
372 Agnes Floriana DP FT 1993
373 Andreas Adisurya FT 1993
374 Hendry Nyot FT 1993
375 Mario FT 1993
376 Wira Ardania FT 1993
377 Ferdy Wibowo FT 1993
378 Danan Prianto FT 1993

Foto : Istimewa
Share:

Topeng Politik Din Syamsuddin

Kasihan sdr kita yg Muslim dihasut dan dibodohin intelektual Muslim sendiri.
--------------
*Udah Lah Din, Kami Sudah Tahu Siapa Engkau Sebenarnya*
http://www.beraninews.com/2017/05/udah-lah-din-kami-sudah-tahu-siapa.html
Share:

SKB Mendagri dan Menhub

Bagi PNS & Pegawai BUMN *DIPERBOLEHKAN* membawa pulang kendaraan dinas selama liburan hari raya Idul Fitri.
Kecuali untuk *Pilot Garuda, Masinis PT. KAI,  dan Nakhoda PT Pelni*
DILARANG KERAS JANGAN MACEM-MACEM YAAA. . . !!!

Tolong bantu edarkan.😀😃

Share:

FPI dukung ISIS

Share:

Antara Benar dan Merasa Benar

Dapat dari tema. Bagus banget dibaca dan direnungkan.
Menjadi *Benar* itu penting, namun *Merasa Benar* itu tidak baik.
*Kearifan* akan membuat seorang menjadi Benar, tetapi *bukan* Merasa Benar.
Perbedaan *Orang Benar* dan *Orang Yg Merasa Benar*:
*1*Orang Benar, *tidak akan berpikiran* bahwa ia adalah yg *paling* benar.
Share:

Bijak BerAgama

Jakarta (WWT) - Renungan Malam
Tulisan ini diambil dari FB *Afi Nihaya Faradisa*, anak SMA yang sudah mampu merefleksikan gagasan teologis dengan memukau.

WARISAN
Kebetulan saya lahir di Indonesia dari pasangan muslim, maka saya beragama Islam. Seandainya saja saya lahir di Swedia atau Israel dari keluarga Kristen atau Yahudi, apakah ada jaminan bahwa hari ini saya memeluk Islam sebagai agama saya? 

Tidak. Saya tidak bisa memilih dari mana saya akan lahir dan di mana saya akan tinggal setelah dilahirkan.

Kewarganegaraan saya warisan, nama saya warisan, dan agama saya juga warisan.

Untungnya, saya belum pernah bersitegang dengan orang-orang yang memiliki warisan berbeda-beda karena saya tahu bahwa mereka juga tidak bisa memilih apa yang akan mereka terima sebagai warisan dari orangtua dan negara.
.
Setelah beberapa menit kita lahir, lingkungan menentukan agama, ras, suku, dan kebangsaan kita. Setelah itu, kita membela sampai mati segala hal yang bahkan tidak pernah kita putuskan sendiri.
.
Sejak masih bayi saya didoktrin bahwa Islam adalah satu-satunya agama yang benar. Saya mengasihani mereka yang bukan muslim, sebab mereka kafir dan matinya masuk neraka.

Ternyata, Teman saya yang Kristen juga punya anggapan yang sama terhadap agamanya. Mereka mengasihani orang yang tidak mengimani Yesus sebagai Tuhan, karena orang-orang ini akan masuk neraka, begitulah ajaran agama mereka berkata.

Maka, Bayangkan jika kita tak henti menarik satu sama lainnya agar berpindah agama, bayangkan jika masing-masing umat agama tak henti saling beradu superioritas seperti itu, padahal tak akan ada titik temu.

Jalaluddin Rumi mengatakan, "Kebenaran adalah selembar cermin di tangan Tuhan; jatuh
dan pecah berkeping-keping. Setiap orang memungut kepingan itu, memperhatikannya, lalu berpikir telah memiliki kebenaran secara utuh."
.
Salah satu karakteristik umat beragama memang saling mengklaim kebenaran agamanya. Mereka juga tidak butuh pembuktian, namanya saja "iman".

Manusia memang berhak menyampaikan ayat-ayat Tuhan, tapi jangan sesekali coba menjadi Tuhan. Usah melabeli orang masuk surga atau neraka sebab kita pun masih menghamba.
.
Latar belakang dari semua perselisihan adalah karena masing-masing warisan mengklaim, "Golonganku adalah yang terbaik karena Tuhan sendiri yang mengatakannya".

Lantas, pertanyaan saya adalah kalau bukan Tuhan, siapa lagi yang menciptakan para Muslim, Yahudi, Nasrani, Buddha, Hindu, bahkan ateis dan memelihara mereka semua sampai hari ini?
.
Tidak ada yang meragukan kekuasaan Tuhan. Jika Dia mau, Dia bisa saja menjadikan kita semua sama. Serupa. Seagama. Sebangsa.
Tapi tidak, kan?
.
Apakah jika suatu negara dihuni oleh rakyat dengan agama yang sama, hal itu akan menjamin kerukunan? Tidak!

Nyatanya, beberapa negara masih rusuh juga padahal agama rakyatnya sama.

Sebab, jangan heran ketika sentimen mayoritas vs. minoritas masih berkuasa, maka sisi kemanusiaan kita mendadak hilang entah kemana.
.
Bayangkan juga seandainya masing-masing agama menuntut agar kitab sucinya digunakan sebagai dasar negara. Maka, tinggal tunggu saja kehancuran Indonesia kita.
.
Karena itulah yang digunakan negara dalam mengambil kebijakan dalam bidang politik, hukum, atau kemanusiaan bukanlah Alquran, Injil, Tripitaka, Weda, atau kitab suci sebuah agama, melainkan Pancasila, Undang-Undang Dasar '45, dan semboyan Bhinneka Tunggal Ika.
Dalam perspektif Pancasila, setiap pemeluk agama bebas meyakini dan menjalankan ajaran agamanya, tapi mereka tak berhak memaksakan sudut pandang dan ajaran agamanya untuk ditempatkan sebagai tolak ukur penilaian terhadap pemeluk agama lain. Hanya karena merasa paling benar, umat agama A tidak berhak mengintervensi kebijakan suatu negara yang terdiri dari bermacam keyakinan.
.
Suatu hari di masa depan, kita akan menceritakan pada anak cucu kita betapa negara ini nyaris tercerai berai bukan karena bom, senjata, peluru, atau rudal, tapi karena orang-orangnya saling mengunggulkan bahkan meributkan warisan masing-masing di media sosial.

Ketika negara lain sudah pergi ke bulan atau merancang teknologi yang memajukan peradaban, kita masih sibuk meributkan soal warisan.
.
Kita tidak harus berpikiran sama, tapi marilah kita sama-sama berpikir.
© Afi Nihaya Faradisa
Tautan https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=819559831536610&id=100004478024495
Foto : Istimewa
Share:

Donald Trump : Shocking Facts - Donald Trump : Fakta yang Mengejutkan

Jakarta (WWT) - Artikel Berbahasa Indonesia, setelah Artikel Berbahasa Inggris

English
It's true what Donald Trump said: *_THINK OF IT_ !!*
 
Buddhists living with Hindus = No Problem
Hindus living with Christians = No Problem
Hindus living with Jews = No Problem
Christians living with Shintos = No Problem
Shintos living with Confucians = No Problem
Confucians living with Baha'is = No Problem
Baha'is living with Jews = No Problem Jews living with Atheists = No Problem
Atheists living with Buddhists = No Problem
Buddhists living with Sikhs = No Problem
Sikhs living with Hindus = No Problem
Hindus living with Baha'is = No Problem
Baha'is living with Christians = No Problem
Christians living with Jews = No Problem
Jews living with Buddhists = No Problem
Buddhists living with Shintos = No Problem
Shintos living with Atheists = No Problem
Atheists living with Confucians = No Problem
Confucians living with Hindus = No Problem

Muslims living with Jews = Problem
Muslims living with Hindus = Problem
Muslims living with Buddhists = Problem
Muslims living with Christians = Problem
Muslims living with Sikhs = Problem
Muslims living with Baha'is = Problem
Muslims living with Shintos = Problem
Muslims living with Atheists = Problem

*MUSLIMS LIVING WITH MUSLIMS = (VERY) BIG PROBLEM*
SO THIS LEADS TO...........
They're not happy in Gaza
They're not happy in Egypt
They're not happy in Libya
They're not happy in Morocco
They're not happy in Iran
They're not happy in Iraq
They're not happy in Yemen
They're not happy in Afghanistan
They're not happy in Pakistan
They're not happy in Syria
They're not happy in Lebanon
They're not happy in Nigeria
They're not happy in Kenya
They're not happy in Sudan

SO, WHERE ARE THEY HAPPY......??

They're happy in Australia
They're happy in England
They're happy in Belgium
They're happy in France
They're happy in Italy
They're happy in Germany
They're happy in Sweden
They're happy in the USA & Canada
They're happy in Norway & India
They're happy in almost every country that is not Islamic!

*And who do they blame?*

Not Islam... Not their leadership... Not themselves... THEY BLAME THE COUNTRIES THEY ARE HAPPY IN!!

And they want to change the countries they're happy in, to be like the countries they came from where they were unhappy and finally they will get hammered!!!

*DT (Donald Trump)*

Photo: Special


Bahasa Indonesia
Bener juga ya yg Donald Trump bilang: *_THINK OF IT_ !!*
 
Buddhists living with Hindus = No Problem
Hindus living with Christians = No Problem
Hindus living with Jews = No Problem
Christians living with Shintos = No Problem
Shintos living with Confucians = No Problem
Confusians living with Baha'is = No Problem
Baha'is living with Jews = No Problem Jews living with Atheists = No Problem
Atheists living with Buddhists = No Problem
Buddhists living with Sikhs = No Problem
Sikhs living with Hindus = No Problem
Hindus living with Baha'is = No Problem
Baha'is living with Christians = No Problem
Christians living with Jews = No Problem
Jews living with Buddhists = No Problem
Buddhists living with Shintos = No Problem
Shintos living with Atheists = No Problem
Atheists living with Confucians = No Problem
Confusians living with Hindus = No Problem

Muslims living with Jews = Problem
Muslims living with Hindus = Problem
Muslims living with Buddhists = Problem
Muslims living with Christians = Problem
Muslims living with Sikhs = Problem
Muslims living with Baha'is = Problem
Muslims living with Shintos = Problem
Muslims living with Atheists = Problem

*MUSLIMS LIVING WITH MUSLIMS = (VERY) BIG PROBLEM*
SO THIS LEAD TO...........
They’re not happy in Gaza
They're not happy in Egypt
They're not happy in Libya
They're not happy in Morocco
They're not happy in Iran
They're not happy in Iraq
They're not happy in Yemen
They're not happy in Afghanistan
They're not happy in Pakistan
They're not happy in Syria
They're not happy in Lebanon
They're not happy in Nigeria
They're not happy in Kenya
They're not happy in Sudan

SO, WHERE ARE THEY HAPPY......??

They're happy in Australia
They're happy in England
They're happy in Belgium
They're happy in France
They're happy in Italy
They're happy in Germany
They're happy in Sweden
They're happy in the USA & Canada
They're happy in Norway & India
They're happy in almost every country that is not Islamic!

*And who do they blame?*

Not Islam... Not their leadership... Not themselves... THEY BLAME THE COUNTRIES THEY ARE HAPPY IN!!

And they want to change the countries they're happy in, to be like the countries they came from where they were unhappy and finally they will be get hammered !!!

*DT (Donald Trump)*

Foto : Istimewa
Share:

3 Jenis Setan

Gusdur menjelaskan

Share:

Atasi Serangan Malware Ransomware Wannacrypt

Virus yang sedang melanda dunia termasuk Indonesia

Share:

Justice for Ahok

Share:

Malam Solidaritas Hamburg

Share:

Malam Solidaritas Deenhag

Share:

Translate

Pola Pikir

Ada Penghianat Bangsa Dalam Pilpres 2024

Pahlawan Jalan Maju, Penghianat Jalan Mundur Jakarta ( Warta WA Terkini - No Gossip ) - Dari mulai isue Politik Dinasti hingga isue Penghi...

Arsip Blog