Belajar jadi Muslim dari BJ Habibie

Jakarta (WWT) - Aku share dibawah ini dari Mas Wiyono (mantan Romo SY):

Requiescat in Pace Bapak BJ.Habibie.

Kenanganku kembali ke beberapa tahun berlalu saat kami ikut mempersiapkan pemakaman alm. RM.Mangunwijaya pr sejak di RD Carolus sebelum dibawa ke Jogya.

Saat jenasah alm kami semayamkan di gereja Katedral, saya selalu di dekat peti jenasah dan masih ingat ada pelayat a.l. Alm.Gus Dur dan tiba2 ada banyak pampampres dan datanglah Alm.Bp.BJ.Habibie...dan saya berdiri disampingnya bersama Kardinal Darmaatmaja...

di samping peti jenasah rm Mangun, Bp.Habibie berbisik kpd saya "Apakah boleh saya berdoa dengan cara saya, alm adalah sahabat saya". Saya jawab "Silahkan Bapak". Lalu beliau mengangkat tangan dan khusuk berdoa. 

Lalu beliau pamit bp.Kardinal dan diantar ke gerbang Katedral. Sebelum masuk mobil  adjudannya mendekati saya "Bapak bertanya jenasah akan dibawa ke Jogya naik apa?" Saya jawab "Pesawat reguler pak".

Lalu kita misa dan dadakan romo Mudjisutrisno misa konselebrasi dan minta saya jadi dirigen.....

Esok harinya ada misa requiem dan saya dicari romo Padmo SJ. Saya diminta menghantar jenasah romo Mangun naik Hercules ke Jogya...hah?.ternyata Bp.Habibie mengirim pesawat hercules untuk sahabatnya. Luar biasa...

Saya ingat dalam pesawat hercules saya ajak istriku ketemu di Halim lalu saya bajak 2 suster Carolus ikut. Nah dalam pesawat itu jenasah kami hantar saya dan istri bersama Romo Agus pr dan romo Sumantoro pr. Ada Tony Widiastono (wartawan Kompas) 2 suster plus 1 wartawan Hidup(?) Dan beberapa keluarga rm Mangun.

Singkat cerita waktu mau landing di Jogya dan sy duduk bersama crew di cockpit terlihat di apron nampaknya ada penyambutan militer dan setelah mendarat sebelum pintu blakang dibuka....kita " rapat singkat". Romo Sumantoro yg menyerahkan. Rm.Agus yg bawa map isi surat kematian. Istriku bawa foto alm dan Tony bawa bunga salib. Saya di belakang romo Mantoro jadi "pembisik" beliau waktu menyerahkan jenasah...

Setelah disemayamkan di greja Kidul Loji, saya, istri, 2 suster kembali ke Hercules dan terbang kembali ke Jakarta.....

Suatu kenangan penuh syukur bagaimana persahabatan tanpa memandang derajat, agama dan posisi telah ditunjukkan alm.Bp.Habibie kepada shabatnya. Sesama mahasiswa di Jerman. Terbayang saat aku.menulis ini bisikan pak Habibie ingin berdoa dan kedua tangannya menadah ke atas dan berdoa dan disampingnya.Bapak Kardinal mendampingi dalam doa.

Selamat jalan Bp.Habibie menuju keabadian berjumpa dengan istri terkasih. Semoga arwahnya ditrima disisiNya.

Slamat malam kawans....dulu saya mimpi kapan bisa naik hercules. Ternyata saya merasakannya.....Tuhan selalu.mengatur indah pada waktunya.

Sumber : Sate Jawa
Foto : Istimewa
Share:

Translate

Pola Pikir

Ada Penghianat Bangsa Dalam Pilpres 2024

Pahlawan Jalan Maju, Penghianat Jalan Mundur Jakarta ( Warta WA Terkini - No Gossip ) - Dari mulai isue Politik Dinasti hingga isue Penghi...

Arsip Blog