Kita Berada Dalam Ancaman Proxy War

PROXY (Perwakilan) WAR (Perang), artinya Peperangan yang memanfaatkan pihak lain, atau pihak yg berkepentingan terhadap perang itu sendiri tak terjun langsung dalam medan peperangan, hanya mengendalikan dari jauh.

Pihak pengendali tak mau publik mengetahui identitasnya sbg pelaku perang sebenarnya. Sebaliknya, pihak yg dimanfaatkan juga umumnya tak tahu bahwa mereka hanya KORBAN, dummy, puppet, wayang, boneka, bidak catur.

Perang seperti ini sedang trend saat ini & tengah menjadi METODA BARU yg terus dipelajari untuk meningkatkan efektivitasnya. Salah satu contoh metode yang sudah terlihat membuahkan hasil gemilang adalah Perang Suriah.

Perang Suriah adalah perang antara 2 kubu yg berebut kepentingan dengan memanfaatkan negara Suriah, Irak, Yaman, Iran ,  Qatar,  Pemerintah & rakyatnya untuk terlibat perang. Katalisnya adalah ISIS. Dalangnya sendiri hanya kadang2 saja muncul ke permukaan; sebagai pahlawan.

Proxy War menjadi metode mutakhir karena memiliki kelebihan dlm hal efisiensi & efektifitas. Misal 
Negara pelaku perang namanya tetap bersih.


Pasukan tidak banyak korban, krn menggunakan tenaga lain

Pelaku ingin namanya tetap bersih karena penting bagi reputasi di dunia ekonomi & politik. Negara yg terlihat jahat tentunya akan menimbulkan resistensi dalam pergaulan Ekonopolitik.

Mereka juga tak harus mengorbankan nyawa pasukannya
Nyawa pihak lain lebih mudah dan kadang lebih murah.
Ada juga konon dg terang2 an diminta dg bom bunuh diri, dg kompensasi bahwa keluarga calon korban akan diberikan sejumlah uang & insentif lainnya (selain hadiah otomatis bahwa calon korban akan masuk surga plus bonus lainnya).

Tidakkah hal ini sungguh menguntungkan bagi pembeli perang?
Selain _nyawa lebih murah, karena memanfaatkan pihak lain untuk bertempur dengan saudaranya sendiri.

Elemen biaya lain juga lebih murah, misal : _Tak usah menggunakan senjata canggih & mahal. Cukup molotov yg dilempar ke Gereja atau Mesjid.

Penghematan lainnya adalah dari biaya transportasi & akomodasi. Mereka tak harus mengekspor pasukanya, mengangkutnya dengan pesawat canggih, & membuat markas & seluruh fasilitasnya bagi pekerjanya yg biayanya lebih tinggi daripada biaya akomodasi orang lokal.

Singkat kata, metode ini menawarkan banyak kemanfaatan dibanding perang yg dilakoni dhewek. 

Pelaku perang juga tak harus mengotori tanah sendiri dengan darah & asap mesiu seperti perang zaman dulu yg saling balas berbalas memerangi dengan datang langsung ke negara yg menjadi target.

Perang inilah yg tengah direncanakan untuk terjadi di Indonesia. Pelakunya sendiri tak terlihat, invisible hands. Yang jadi korban demi kepentingan mereka adalah rakyat kita. Paling tidak, ini prinsip pesan yg disampaikan Jenderal  Pol  Tito Karnavian

Mereka Perang Dengan Memanfaatkan & Mengorbankan  
Darah Kita, 
Keringat Kita, 
Amarah Kita, 

Nyawa Kita, 
Tanah Kita, 
Ruang Kita, 

Waktu Kita, 
Senjata Kita, 
Kenaifan Kita,
Seluruh Energi Kita,

Kebodohan dan kesombongan,

Demi Bangsaku NKRI mudah banget menduga siapa dalangnya (negara mana) yg menginginkan negeri ini.

Ayo Saudara2 Ku Sadarlah2 !!!

Sumber : Sate Jawa

Foto : redaksiindonesia.com
Share:

Translate

Pola Pikir

Ada Penghianat Bangsa Dalam Pilpres 2024

Pahlawan Jalan Maju, Penghianat Jalan Mundur Jakarta ( Warta WA Terkini - No Gossip ) - Dari mulai isue Politik Dinasti hingga isue Penghi...

Arsip Blog